Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Lasmida Angela FT
"Kentang kuning (Solanum tuberosum L.) telah diketahui mengandung antosianin yang memiliki aktivitas antioksidan yang tinggi sehingga dapat menghambat pembentukan radikal bebas dari ROS (Reactive Oxygen Species) yang menyebabkan penuaan dini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah formulasi gel anti-aging yang mengandung ekstrak air kentang kuning dalambkonsentrasi yang bervariasi, yaitu 1IC80 (0,01%), 4IC80 (0,05%), dan 8IC80 (0,11%) memiliki aktivitas antioksidan dan stabilitas fisik. Penentuan aktivitas antioksidan ekstrak dan sediaan gel dilakukan dengan menggunakan metode peredaman radikal DPPH. Uji kestabilan fisik dilakukan dengan pengamatan gel yang disimpan pada tiga suhu yang berbeda, yaitu suhu rendah (4±2°C), suhu kamar, suhu tinggi (40±2°C); dan cycling test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gel kentang kuning 0,11% memiliki aktivitas antioksidan paling tinggi yaitu 97,95 μg/mL bila dibandingkan dengan gel kentang kuning 0,01% (159,02μg/mL), 0,05% (136,99μg/mL) dan blanko positif kuersetin 134,86μg/mL.nGel kentang kuning 0,01%, 0,05%, dan 0,11% stabil secara fisik pada suhu rendah (4±2oC), suhu kamar, suhu tinggi (40±2oC), dan cycling test.

Yellow Potato (Solanum tuberosum L.) containing anthocyanine have high antioxidant activity to prevent free radicals generated from ROS (Reactive Oxygen Species) that causes premature aging. This research attempts to know whether the formulation of anti-aging gel containing water extract of yellow potato in various concentrations that are 1IC80 (0,01%), 4IC80 (0,05%) and 8IC80 (0,11%) have antioxidant activity and physical stability. Measurement of antioxidant activity from extract and gel was done by DPPH radical scavenging method. Physical stability test was done at low temperature (4±2°C), room temperature, high temperature (40±2°C); and cycling test. This research showed that yellow potato gel 0,11% have the best antioxidant activity at 97,95μg/mL compared to yellow potato gel at 0,01% (159,02μg/mL), 0,05% (136,99μg/mL) and positive blanko quersetin (134,86μg/mL). Yellow potato gel 0,01%, 0,05%, and 0,11% were physically stable stored at low temperature (4±2°C), room temperature, high temperature (40±2°C); and cycling test."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2012
S1668
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Lasmida Angela FT
"ABSTRAK
Praktek Kerja Profesi Apoteker di Direktorat Pelayanan Kefarmasian Direktorat
Jenderal Bina Kefarmasian Dan Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia bertujuan untuk mendapatkan pengetahuan dan gambaran mengenai
kebijakan, pengawasan dan pengendalian pelayanan kefarmasian. Direktorat Bina
pelayanan kefarmasian mempunyai tugas dalam melaksanakan penyiapan
perumusan dan pelaksanaan kebijakan dan penyusunan Norma, Standar, Prosedur
dan Kriteria (NSPK), serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang
pelayanan kefarmasian. Untuk mendapatkan gambaran mengenai aktivitas yang
dilakukan, maka penulis ditempatkan di direktorat tersebut untuk memberikan
masukan mengenai peningkatan pelayanan kefarmasian di bidang kesehatan
terutama di setiap sarana kesehatan. Untuk meningkatkan pelayanan kefarmasian
maka dibutuhkan keberadaan apoteker di setiap sarana kesehatan terutama di
puskesmas.

ABSTRACT
Apothecary Internship Report at Direktorat Pelayanan Kefarmasian Direktorat
Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kementrian Kesehatan Republik
Indonesia aims to gain knowledge and an overview of policy, supervision and
control of pharmacy services. Directorate of pharmacy services have a duty to
carry out the preparation of the formulation and implementation of policies and
preparation of Norms, Standards, Procedures and Criteria (NSPK), and providing
technical guidance and evaluation in the field of pharmacy services. To get an
overview of the activities carried out, the authors placed in the directorate is to
provide input regarding the improvement of pharmaceutical services in the areas
of health, especially in all health facilities. To improve service pharmacy where
pharmacists are needed in every health facility, especially in health centers.
Keywords : Direktorat Pelayanan Kefarmasian Direktorat Jenderal Bina
Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kementrian Kesehatan
Republik Indonesia; Health Facility; Health Centers
General Assignment"
2013
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover