Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 12 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Legowo
Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 1984
515 LEG d
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Legowo
Jakarta: UI-Press, 1996
658.4 LEG p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Krisno Legowo
Abstrak :
Keluarnya Peraturan-peraturan Pemerintah, terutama terbitnya Keputusan Presidium Kabinet No. 1271UIKep11211966 dan diikuti Peraturan Peiaksanaannya tentang ganti nama yang ditujukan bagi Warga Negara Indonesia yang memakai nama Gina adalah upaya pemerintah dalam nation dan character building Indonesia. Ganti nama dari orang-orang WNI keturunan Gina mengganti nama-namanya menjadi nama-nama yang lazim di Indonesia telah mempercepat proses asimilasi, yang secara perorangan membaur kedalam masyarakat setempat Indonesia, bersamaan terjadi proses melunturnya identitas kelompok etnis yang disandangnya. identitas etnik memiliki sisi internal dan eksternal. Sisi internal adalah kesadaran seseorang dalam pengetahuannya mengenal dan menelusuri asal usul leluhumya. Sedangkan tanda eksternal adalah tanda-tanda konkrit berupa atribut atau simbol antara lain yaitu nama. Perubahan atas nama-nama Cina secara perorangan memiliki problemaiknya sendiri di tingkat hubungan sosial dan budaya. Nama Cina sebagai suatu tanda yang berupa kata benda, tampak perubahannya terjadi bermacammacam. Perubahan dapat terjadi sebagian masih menggunakan unsur nama lamanya digabung dengan nama-nama yang lazim dipakai di Indonesia seperti bersumber dari unsur keagamaan setempat dan nama marga dari suatu etnik tertentu di Indonesia. Ada nama yang sama sekali berubah serta ada yang mendasarkan pada suara dari sebutan nama lamanya dipakai menjadi nama diri yang bernuansa Indonesia.
Depok: Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anjar Ari Legowo
Abstrak :
ABSTRAK
Tesis ini menganalisis waktu tunggu pelayanan pasien umum rawat jalan di lima poli RS. Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor serta permasalahan yang menyebabkan lamanya waktu tunggu dalam setiap tahapan alur pelayanan. Jenis penelitian menggunakan desain kuantitatif dan kualitatif. Hasil analisis dari 106 sampel didapatkan rata-rata waktu tunggunya 124 menit dengan waktu tunggu yang melebihi standar (> 60 menit) sebanyak 79% dan yang sesuai standar minimal (≤ 60 menit) sebanyak 21%. Rata-rata waktu penyediaan rekam mediknya 26 menit dengan waktu yang melebihi standar (> 10 menit) sebanyak 70% dan yang sesuai standar minimal ( ≤ 10 menit) sebanyak 30 %,. Masalah utama yang berkontribusi didalam lamanya waktu tunggu adalah: lamanya daftar pemesanan dokumen medik menunggu untuk segera dilakukan pencarian, lamanya dokumen medik menunggu untuk didistribusikan dan lambatnya jam mulai pelayanan dokter.
ABSTRACT
This thesis analyzes non insurance patients waiting time in outpatient of five specialist policlinic at Marzoeki Mahdi Bogor Hospital and problems causing the long waiting time in each service path step. This research uses qualitative and quantitative design, with 106 samples. The result reveals that the mean waiting time is 124 minutes. There are still 79% patients that who had mean time above the waiting time standard (>60 menit) and 21% patients had waiting time according to minimum standard (≤ 60 minutes). The mean processing time for medical record is 26 minutes, with about 70% patients are exceeded the minimum standard (>10 minutes) and 30% are according to minimum standard (≤ 10 minutes). This study finds that the main problems in contributing the longer waiting time are: duration of ordering list of medical documents is awaiting for being searched as soon as possible, the longer medical document for being distributed and the longer time for starting medical services.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
T41491
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Martinus Legowo
Abstrak :
Tesis ini mengkaji tentang permasalahan, mengapa petani di Desa Depok Kecamatan Panjatan Kabupaten Kulonprogo, Yogyakarta mernutuskan memilih pola per-tanian surjan, ?Pola per-tanian surjan? yang dimaksudkan disini adalah suatu bentuk pertanian dengan merubah bentuk fisiI sawah pada sebidang tanah menjadi 2 bagian, yaitu bagian nduwuran (atas) yang berfungsi sebagai tegalan dipakai untuk menanam tanaman palawija sepanjang musim (tahun), dan bagian ngisoran. (bawah) yang berfungsi sebagai sawah dipakai untuk menanam tanaman padi pada waktu musim penghujan dan Juga pada waktu musim kemarau Jika pengairan memungkinkan, akan tetapi jika tidak memungkinkan pengairannya ditanami palawija. Selain itu akan diuraikan pula mengenai, bagaimana petani mengefektifkan lahan pertanian dalam kondisi ekologis yang kurang menguntungkan dan sejauh mana pengembangan pada pertanian surjan dapat mendukung ekonomi penduduk. Kerangka konsep yang digunakan adalah kerangka Konsep adaptasi Bennet (1976). Dikatakan bahwa konsep kunci dalam studi adaptasi adalah perilaku adaptif dan tindakan strategis Perilaku adaptif menunjuk pada tindakan?tindakan yang berusaha menyesuaikan sarana sarana dengan tujuan tujuan yang akan dicapai, atau aspek-aspek pasif atau aktif dan tindakan bertujuan yang beriangsung dalam suatu sistem. Tindakan strategis menunjuk pada perilaku yang secara aktif berusaha mencapai tujuan dengan tindakan?tindakan spesifik direncanakan untuk mencapai tujuan tersebut. Strategi adaptif merupakan unsur tindakan strategis dimana tindakan-tindakan spesifik. Berbagai tingkatan sukses yang dapat. diperhitungkan dipilih oieh individu dalam proses pembuatan keputusan. Dengan batasan strategi adaptif yang dikemukakan oleh Bennet ditunjukkan adanya hubungan yang erat antara strategi adaptif dengan proses pengambilan keputusan. Perilaku adaptif manusia pada umumnya berdasarkan pada kemampuan yang berkaitan dengan penerimaan informasi dan tindakan lingkungan, dalam rangka upaya manusia untuk memenuhi kebutuhannya. Pemanfaatan itu merupakan pelaksanaan tindakan adaptasi berdasarkan persepsi yang dimilikinya. Keputusan petani memilih pola pertanian surjan antara lain (a) karena kondisi ekologis kurang menguntungkan (b) luas rata-rata pemilikan tanah pertanian yang sangat sempit (kurang dari 1.000 m2/kk), (c) untuk meningkatkan produktivitas tanah pertanian melalui intesifikasi dan diversifikasi tanaman yang dijalankan secara terpadu sehingga frekuensi panen meningkat dan risiko kegagalan panen lebih kecil. Pola pertanian surjan ternyata lebih efektif dan efisien jika dibandingkan dengan pola yang lain, karena dapat mengatasi kebutuhan sehari-hari rumah tangga dari ketidakpastian akan hasil panen.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1991
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rafiidha Selyna Legowo
Abstrak :
Informasi negatif tentang jenama serta bagaimana kemampuan jenama tersebut untuk mengambil tindakan dan komunikasi dapat berdampak pada perspektif dan keterlibatan konsumen terhadap sebuah jenama. Penelitian ini menggunakan konsep perspektif konsumen serta hubungannya dengan kemunculan krisis pada jenama hingga pengaruhnya dengan keinginan pembelian kembali. Tujuan penelitian ini adalah untuk menjawab perspektif konsumen terhadap terjadinya proses krisis di media sosial serta bagaimana hal tersebut berdampak pada loyalitas; yakni keputusan pembelian kembali dari konsumen. Paradigma interpretif digunakan dalam penelitian ini dengan pendekatan kualitatif dan metode penelitian fenomenologi deskriptif dengan wawancara mendalam kepada partisipan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa krisis yang disebabkan oleh kesalahan pemilihan strategi pemasaran, apalagi jika hal itu dipandang sebagai sebuah pelanggaran etika, akan berdampak pada loyalitas konsumen terhadap jenama. Bagaimana sebuah jenama melakukan penanganan krisis juga akan memiliki konsekuensi pada efektivitas pemulihan pasca terjadinya krisis. Selain itu, krisis yang terjadi pada sebuah jenama juga berdampak pada keputusan pembelian kembali pada sebagian konsumen. Sehingga penting bagi sebuah jenama untuk mengambil tindakan yang tepat, cepat, dan sesuai dengan hubungan yang dimiliki antara jenama tersebut dengan konsumennya. ......Consumers ' perspective and engagement with a brand can be affected by negative information about the brand as well as how the brand's ability to act and communicate. This study uses the concept of consumer perspective and its relationship with the emergence of a crisis in the brand to its influence with the desire to repurchase. The purpose of this study was to answer how consumers perspective towards the crisis process in social media and how it affects consumer loyalty, which is the decision to repurchase from consumers. Interpretive paradigm is used in this study with a qualitative approach and descriptive phenomenology research methods by in-depth interview to the participants. The results showed that the crisis caused by the wrong choice of marketing strategy, especially if it is seen as an ethical violation, will have an impact on consumer loyalty to the brand. The effectiveness of post-crisis recovery is also influenced by how a brand handles a crisis. In addition, the crisis in a brand also affects the repurchase decision of some consumers. So, it is important for a brand to take appropriate action, quickly, and in accordance with the relationship between the brand and its consumers.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Krisno Legowo
Abstrak :
Perubahan sikap tentang gambaran diri, negara Cina, terjadi pada tahun 1958. Sejak itu Negara Cina mulai menganut strategi pembangunan berdikari, yaitu mempertahankan kemerdekaan , memegang prakarsa di tangan sendiri dan mengandalkan usaha sendiri , dan dilain pihak meminimkan gagasan-gagasan, pengaruh-pengaruh dan aspirasi-aspirasi asing. Sejak itu mulai beredar dikalangan rakyat semboyan Mao Zedong, yaitu pertama miskin dan kedua kosong ( yiqiong er-bai) yang ingin memberikan dan menyadarkan bahwa Negara Cina sebenarnya adalah suatu Negara yang secara ekonomis masih terbelakang tapi sebagaimana kertas yang putih kosong, lebih leluasa untuk ditulisi dengan gambar-gambar yang baru. Kecenderungan untuk meniru Negara sosialis yang sudah maju-dalam hal ini sebagaimana yang telah dicapai Uni Soviet- memang merupakan gejala yang nyata dan dianut oleh tokoh-tokoh tertentu , seperti Liu Shaoqi, Deng Xiaoping , Lo Juiqing dan Peng Dehuai, yang mempunyai ciri-ciri pandangan mengutamakan pertumbuhan ekonomi yang tinggi melalui industrialisasi, serta penggunaan tehnologi maju, system pemerintahan atas dasar keakhlian dalam birokrasi dan militer . Disitu Mao Zedong-hampir ia berdiri sendiri diantara tokoh pimpinan nasional lainnya- berbeda pendapat. Ia berpandangan bahwa pola itu memungkinkan timbulnya kelas baru yang yang ditumbuhkan oleh birokrasi dalam pemerintahan dan partai, organisasi militer profesional dan pendidikan.
Depok: Universitas Indonesia, 1981
S13019
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lilo Legowo
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
S40980
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anjar Legowo
Abstrak :
Berkembangnya suatu kota dapat dilihat dari kegiatan ekonominya. Saat ini kita melihat adanya suatu perkambengan besar dalam bisnis retail dl kota Bandung dengan menyebamya Factory Outlet di berbagai sudut kota Bandung, misalnya saja di JI. Ir. H. Juanda, JI. Otten, JI. Setiabudi, JI. Sukajadi, JI. R.E. Martadinata. dll. Fenomena bisnis retail di bidang garmen int mutai bermunculan pada saat keadaan ekonomi di negara ini mengalami masa kemunduran, krisis moneter. Kegiatan komarsial yang bisa mencapai omset pakalan sampai 100.000 potong ini atau ratusan ribu rupiah perharinya, merupakan usaha yang menjanjikan di tengah keadaan ekonomi negara yang buruk, sehingga bukan hat yang mengherankan jika kondisi menjamurnya Factory Outlet juga secara Iatah muncul di kota-kota besar Iainnya di P. Jawa termasuk Jakarta.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
S48247
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dewanti Aisyah Legowo
Abstrak :
Jakarta terus berbenah agar menjadi kota yang berkelanjutan, salah satunya dengan menggunakan konsep TOD. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis nilai dan pola suatu TOD pada jalur commuter line Bogor-Jakarta Kota. Penelitian dilakukan pada tujuh TOD jalur commuter line Bogor- Jakarta Kota. Pengumpulan data dilakukan dengan mengunduh dari berbagai sumber, dan pengamatan dengan mengunjungi langsung stasiun-stasiun objek penelitian. Selanjutnya hasil data dikategorikan sesuai dengan variabel dan kriteria yang ditetapkan dalam Index TOD dari Singh (2015) dan dilakukan analisis secara deskriptif terhadap tipologi TODnya, yakni TOD kota dan TOD lingkungan. Hasil menunjukkan bahwa nilai indeks TOD tertinggi terdapat pada Stasiun Jakarta Kota yang merupakan TOD Kota dan nilai terendah terdapat pada TOD Stasiun Tanjung Barat yang merupakan TOD lingkungan. Pola TOD yang terbentuk adalah beragam, pada bagian selatan dan utara tinggi dan pada bagian tengah cenderung rendah. Variabel yang paling berpengaruh yakni variabel internal berupa fasilitas stasiun dan variabel eksternal berupa area kantor dan akses dari dan ke stasiun. Kesimpulan penelitian ini menunjukkan bahwa status sebagai TOD lingkungan atau kota tidak selalu memberikan nilai indeks yang tinggi, dan pada indeks yang tinggi kedua variabelnya tidak selalu memberikan peran yang sama.
Designate as a sustainable city, Jakarta continues to improve its various public facilities, among others, by applying TOD concept. This study aims to analyze the value and pattern of the TOD index on the Bogor-Jakarta Kota Commuter Line lane. The study was conducted on seven TOD commuter line between Bogor and Jakarta Kota railway stations. Data collecting was done by downloading information from various sources and observe the railway stations by visiting directly to the stations. Furthermore, the results of the data are categorized according to variables and criteria specified in the TOD Index from Singh (2015). Descriptive analysis is used to divide TOD typology into city TOD and neighborhood TOD. The results show that the highest TOD index value is found at Jakarta Kota Station which is the City TOD and the lowest value is at Tanjung Barat Station TOD which is the neighborhood TOD. The form of the TOD index varies. Depok railway station that lies in the southern part and Jakarta Kota railway station situated in the northern part of the lane have high indexes. While railway stations that lie between these two stations have low indexes. The most influential variable is the internal variable, which shows by the station facilities. Office area and access back and forth to the stations are criteria that are the most important among other external variables. The conclusion of this study shows that a high index value does not always correspond to the TOD status, either as neighborhood TOD or as city TOD. In TOD with a high index, the two variables do not always give the same role.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>