Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Lestari Mustika Rini
"Latar Belakang: Saat ini telah diketahui di beberapa negara bahwa puncak insidensi lesi prakanker serviks terjadi pada kelompok usia 30-39 tahun. Namun belum ada data yang menggambarkan tentang sebaran dan hubungan antara usia dengan terjadinya lesi prakanker serviks di Indonesia, khususnya di Jakarta.
Tujuan: Untuk mengidentifikasi target kelompok usia pada wanita peserta program skrining "see and treat" dan mengetahui hubungan antara faktor usia, jumlah melahirkan dan hasil Tes Inspeksi Visual Asam asetat (IVA).
Metodologi: Desain yang digunakan adalah uji potong lintang pada wanita peserta program di 4 puskesmas Jatinegara April - Mei 2009, untuk mengevaluasi frekuensi usia peserta, ketergantungan usia dan jumlah melahirkan.
Hasil: Partisipasi skrining tertinggi adalah pada kelompok usia 35 - 39 tahun (20,8% dari n=612), dan menurun pada usia lebih tua. Usia diatas 35 tahun 3 kali lebih besar kecenderungan memiliki jumlah melahirkan lebih dari 1 kali dibandingakan usia ≤ 35 tahun dengan RO=2,87, IK 95%=1,94 ; 4,24, p<0,0001, PPV 80%. Usia lebih dari 35 tahun memiliki risiko 2 kali lebih besar mendapatkan hasil Tes IVA positif dibandingkan responden yang berusia ≤ 35 tahun dengan RO 1,99, IK 95%= 0,38 ; 10,38, p=0,648. Terdapat hubungan bermakna antara usia, jumlah melahirkan dan usia pertama menikah dengan temuan hasil Tes IVA (0,05 < p< 0,10).
Kesimpulan: Data ini menunjukkan bahwa wanita dengan usia diatas 35 tahun dan telah memiliki jumlah melahirkan lebih dari sekali, lebih cenderung memiliki hasil Tes IVA positif.

Background: There were some medical researches from some countries, showed that the peak incidence of premalignant cervical cancer occurred in the 30-39 age group. However, report about distribution and correlation between age and premalignant cervical cancer in Indonesia, especially in Jakarta, are poorly understood.
Purpose/Aim: To identify the age group target amongst the female participants of "see and treat" screening program, and to analyze the correlation of age, parity and Visual Inspection Acetic acid (VIA) test result.
Methodology: We used a crosssectional test to analyze data from Jatinegara female participants in 4 clinics in Jatinegara during April - May 2009, in order to evaluate the frequency of the age of participants, age dependency, and the number of parity.
Result: It showed that the highest screening participation was in women between 35-39 age group (20,8% in n=612), and a little less in elderly women. The ages above 35 has a triple possibility to give birth more than one time than ages below 35 with OR=2,87, CI 95%=1,94 ; 4,24, p<0,0001, PPV 80%. Ages above 35 years occupy double risk to get positive IVA Test result than respondents of ages below 35, with OR=1,99, CI 95%= 0,38 ; 10,38, p=0,648 There were significantly correlation between age, number of parity and the first age of marriage with positive IVA test result (0,05 < p < 0,10).
Conclusion: These data suggest that in women > 35 years and had birth more than one time, were possibilities to have positive pre-cancer detected by VIA."
Depok: Universitas Indonesia, 2009
S09049fk
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Lestari Mustika Rini
"ABSTRAK
Latar Belakang: Avulsi levator ani merupakan lepasnya otot puborektalis dari insersinya pada dinding pelvis. Kejadian ini seringkali terjadi akibat trauma persalinan pervaginam dan dapat menyebabkan gejala uroginekologi beberapa tahun kemudian. Tujuan: Untuk mengetahui proporsi avulsi levator ani menggunakan ultrasonografi 3D/4D dan menentukan faktor-faktor persalinan pervaginam yang berkontribusi pada terjadinya avulsi levator ani diantara pasien dengan gejala prolaps organ panggul. Metode: Studi potong-lintang dilakukan pada pasien dengan gejala prolaps organ panggul di Poliklinik Uroginekologi RSUPN Cipto Mangunkusumo Jakarta. Secara retrospektif dan prospektif dilakukan pengumpulan data sejak Januari 2012 hingga April 2017 dengan pemeriksaan klinis menggunakan POP-Q dan ultrasonografi 3D/4D transperineal untuk menilai otot levator ani.Hasil: Dari total 127 pasien prolaps organ panggul yang dimasukkan sebagai subjek memiliki median usia 61 26-80 tahun, median paritas 3 0-13 dengan 2 pasien nuligravida dan 2 pasien menjalani persalinan hanya dengan seksio sesarea. Sebanyak 10 subjek 7.9 , IK95 3.1-12.6 terdeteksi adanya avulsi levator ani menggunakan USG 3D/4D transperineal. Diantara kelompok avulsi tersebut dilakukan analisis dengan mengeksklusi 4 pasien tanpa persalinan pervaginam. Dari total 123 pasien, median usia pertama melahirkan adalah 26 18-31 tahun, p=0.156; median jumlah persalinan pervaginam adalah paritas 3 1-9 , p=0.19; riwayat persalinan dengan forsep hanya terdapat 1 kasus 10 , p=0.081; riwayat persalinan dengan vakum 10 , p=0.35, dari total 5 kasus vakum; dan berat lahir bayi terbesar dengan median 3470 3100-3700 gram, p=0.752.Kesimpulan: Proporsi avulsi levator ani pada pasien prolaps organ panggul di Poliklinik RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo sebesar 7.9 . Faktor risko obstetri seperti usia pertama melahirkan, jumlah persalinan pervaginam, riwayat persalinan dengan forsep, riwayat persalinan dengan vakum dan berat lahir bayi terbesar tidak dapat disimpulkan hubungannya dengan terjadinya avulsi levator ani.

ABSTRACT
Background Avulsion of levator ani could arise from detachment of puborectalis muscle form its insertion on the pelvic sidewall. This manifest is a common consequence of vaginal childbirth trauma and could represent urogynecological symptoms many years later. Objective To estimate the proportion of levator ani avulsion using 3D or 4D ultrasound and determine the vaginal birth factors that contribute to levator ani avulsion among the symptomatics of pelvic organ prolapse women. Methods Cross sectional study was conducted among women with symptomatic pelvic organ prolapse in Urogynecology Clinic RSUPN Cipto Mangunkusumo Jakarta. Patients were retrospective and prospectively investigated from January 2012 until April 2017 by clinical examination using POP Q system and 3D 4D imaging of levator ani muscle.Results A total 127 women with pelvic organ prolapse were included in this study, median age was 61 26 80 years, median parity was 3 0 13 with 2 patients were nulligravid and 2 patients have giving birth by c section only. There were 10 cases 7.9, IK95 3.1 12.6 levator avulsion by transperineal 3D 4D US exam. In the group of levator avulsion, 4 cases without history vaginal birth were excluded. Of total 123 patients, first age delivery median was 26 18 31 years, p 0.156 vaginal birth parity median was 3 1 9, p 0.19 1 case forceps delivery 10, p 0.081 vacuum delivery 10, p 0.35, from total vacuum history was 5 cases and maximum birthweight median mas 3470 3100 3700 gram, p 0.752.Conclusion Proportion of levator avulsion in women with pelvic organ prolaps at RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo was 7.9 . First age delivery, vaginal birth parity, forceps delivery, vacuum delivery, dan maximum birth weight as obstetric factors cannot be concluded these association to levator avulsion."
2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library