Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Lilyana
"Penyakit hipertensi merupakan penyakit yang mendapat perhatian dari semua kalangan masyarakat, mengingat dampak yang ditimbulkan baik jangka pendek maupun jangka panjang sehingga membutuhkan penanggulangan yang menyeluruh dan terpadu. Penyakit hipertensi menimbulkan angka morbiditas (kesakitan) dan mortalitas (kematian) yang tinggi.1 Di Indonesia banyaknya penderita hipertensi diperkirakan 15 juta orang tetapi hanya 4% yang merupakan hipertensi terkontrol. Prevalensi hipertensi pada orang dewasa sebesar 6 − 15%, 50% diantaranya tidak menyadari sebagai penderita hipertensi sehingga mereka cenderung untuk menjadi hipertensi berat karena tidak menghindari dan tidak mengetahui faktor risikonya.
Banyak penderita hipertensi yang tidak menyadari bahwa dirinya memiliki hipertensi sebelum memeriksakan diri ke dokter atau pelayanan kesehatan setempat akan keluhan-keluhan yang dirasakan. Kurangnya pengetahuan masyarakat akan gejalagejala hipertensi serta kesadaran mereka untuk teratur memeriksa tekanan darah mengakibatkan terlambatnya penanganan hipertensi dan penyakit menjadi lebih parah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proporsi kejadian hipertensi, memperoleh distribusi frekuensi kejadian hipertensi, umur, jenis kelamin, obesitas (dilihat dari IMT), merokok, aktivitas fisik, kadar kolesterol total, dan kadar kolesterol HDL pada jamaah pengajian Majelis Dzikir SBY Nurussalam. Serta mengetahui hubungan antara umur, jenis kelamin, obesitas (dilihat dari IMT), merokok, aktivitas fisik, kadar kolesterol total, kadar kolesterol HDL dengan kejadian hipertensi pada jamaah pengajian Majelis Dzikir SBY Nurussalam.
Penelitian ini dilaksanakan di Jakarta pada bulan Juni - Juli 2008. Desain penelitian yang digunakan adalah cross-sectional dengan jumlah sampel 154 sampel. Dari penelitian ini didapatkan bahwa proporsi kejadian hipertensi pada jamaah pengajian Majelis Dzikir SBY Nurussalam adalah 29,87%. Jamaah pengajian Majelis Dzikir SBY Nurussalam memiliki distribusi umur paling banyak ≥ 40 tahun (83,12%), sebagian besar berjenis kelamin laki-laki (66,23%), melakukan aktivitas fisik (64,94%), tidak merokok (86,36%), obese (57,14%), memiliki kadar kolesterol total < 240 mg/dl (58,44%) dan kadar kolesterol HDL > 35 mg/dl (69,48%). Berdasarkan hasil analisis bivariat yang menunjukkan hubungan bermakna dengan kejadian hipertensi hanya variabel umur (p = 0,045), dengan nilai POR = 3,878 > 1 yang berarti bahwa umur ≥ 40 tahun meningkatkan/memperbesar risiko hipertensi.
Sedangkan variabel lain menunjukkan hubungan yang tidak bermakna. Melalui penelitian ini diharapkan Sub Direktorat Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah dapat bekerja sama dengan Yayasan Majelis Dzikir SBY Nurussalam untuk mengadakan penyuluhan tentang hipertensi baik itu faktor-faktor risiko, gejala-gejala, dan tips-tips menghindari hipertensi terhadap para jamaah, sehingga dapat meningkatkan pengetahuan mereka tentang hipertensi dan juga meningkatkan kesadaran mereka untuk teratur memeriksakan tekanan darah."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Lilyana
"Reklamasi wilayah pesisir jakarta menggangu 3 aspek keseimbangan wilayah pesisir, seperti aspek lingkungan, sosial, dan ekonomi, serta dibutuhkan strategi pengelolaan wilayah pesisir. Pada penelitian terdahulu sudah dijelaskan bahwa reklamasi telah mengganggu 3 aspek utama keseimbangan, namun belum terlihat jelas bagaimana pengelolaan terhadap dampak reklamasi tersebut. Model yang di rancang akan divalidasi dan nilai validasi model yang disebut Average Mean Error AME.
Berdasarkan hasil rekalkulasi, didapat nilai AME Luas tambak = 5,69 , AME Hutan mangrove = 2,17, AME Hasil produksi ikan laut = 11,49 , dan AME hasil tambak = 13,16. Simulasi model dilakukan sampai pada tahun 2019. Hasil simulasi kondisi BAU didapatkan bahwa keadaan hutan mangrove terancam punah diiringi dengan luas tambak yang cenderung meningkat. Hasil tangkapan ikan mengalami peningkatan karena jumlah area luas tambak yang kian meningkat. Pembuatan skenario intervensi ditujukan untuk merubah keadaan existing, yaitu mencegah kepunahan hutan mangrove dan tidak menambah area luas tambak.
Skenario intervensi terdiri dari 2 skenario, dimana skenario intervensi 1 adalah skenario intervensi dimana hasil tambak dinaikan menjadi 300 dengan penggunaan teknolog, sedangkan skenario intervensi 2 adalah skenario intervensi dimana hasil tambak yang ditingkatkan menjadi 300 diimbangi dengan program restorasi hutan mangrove dengan target menambah luas hutan mangrove sebesar 2 ha setiap tahunnya. Dampak pada aspek ekonomi adalah menurunnya pendapatan nelayan dari Rp. 5.000.000,00-Rp. 10.000.000,00 menjadi sekitar Rp. 2.000.000,00-Rp. 3.000.000,00.
Dampak pada aspek sosial adalah menurunnya tingkat kesejahteraan masyarakat. Dampak pada aspek lingkungan hidup adalah berkurangnya luasan mangrove serta diiringi dengan meningkatnya luasan tambak. Perancangan 2 skenario intervensi pada model untuk menyelesaikan permasalahan yang ada, dimana skenario intervensi pertama adalah restorasi mangrove dan skenario intervensi kedua adalah penggabungan pelengkapan fasilitas nelayan dalam melaut dan program restorasi hutan mangrove. "
Depok: Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, 2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maria Theresia Arie Lilyana
"ABSTRAK
Penelitian ini berfokus pada pengalaman dalam kepatuhan dan menjalani self care pada individu lanjut usia dengan Diabetes Melitus yang menjalankan terapi pengobatan hipoglikemik dan insulin. Desain kualitatif fenomenologi dipilih untuk menggali pengalaman secara individual. Dua belas partisipan ditentukan secara purposive sampling. Wawancara secara semi terstruktur dilakukan dan direkam mempergunakan tape recorder. Analisis data menggunakan content analysis Colaizzi mendapatkan tema : self adjusment dalam pemberian obat DM, self control dengan penyuntikan insulin, penyuntikan insulin memberikan harapan dalam mengelola kadar gula darah, masalah psikologis akibat terapi jangka panjang, tidak menyadari dampak negatif dari ketidakpatuhan, pengaruh proses penuaan terhadap kemampuan self care pengobatan. Penelitian ini menyimpulkan bahwa ketidakpatuhan selama menjalankan terapi hipoglikemi oral insulin pada lanjut usia dengan Diabetes Melitus tipe 2 tidak disadari, sementara pengalaman dalam menjalankan self care dipengaruhi oleh proses penuaan. Hasil penelitian ini merekomendasikan perlunya intervensi untuk meningkatkan kesadaran diri tentang adanya ketidakpatuhan dan melatih self care yang tepat dalam menjalankan terapi hipoglikemi oral dan insulin diperlukan sebagai bagian dari pengelolaan pada individu lanjut usia dengan DM.

ABSTRACT
This study focuses on the experienced of adherence and self care of Diabetic elderly toward oral hypoglycemi and insulin therapy. A phenomenological qualitative design was chosen to obtain experience of 12 participants. Determined using a purposive sampling method. A semi-structured interviews were tape recorded. Theme emerged from the Colaizzi’s qualitative content analysis were: self adjusment in taking medication for Diabetes Melitus, self control in insulin injection, insulin injection gives a hope to control blood glucose level, psychologycal problems caused by long term therapy, negative impact non-adherence is not realised, aging process influences self care experience toward oral hypoglychemi and insulin therapy. This study concludes that non-adherence toward oral hypoglycemia and insulin therapy among elderly with type 2 Diabetes are not realized, while experience of self care are influenced by the aging process. It recommended that intervention to raise the elderly self awareness toward non-adherence and to train an appropriate self care toward oral hypoglychemi and insulin therapy are required as parts of elderly in type 2 Diabetes management."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
T43335
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library