Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Listiono
"Di Kabupaten Bogor diare masih menjadi salah satu masalah kesehatan rnasyarakat yang cukup serius, selain angka kejadian yang tinggi, dalam 5 tahun terakhir selalu menimbulkan KLB. Bahkan pada tahun 2009 tezjadi 8 icali kejadian KLB diare di empat kecamatan, salah satunya di wilayah kerja Puskesmas Lebakwangi, Kecamatan Cigudeg, sebanyak 258 penderita dengan CFR sebesar 0,78%. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengeiahui falctor-faktor yang berhubungan dngan kejadian diare di wilayah keija Puskesmas Lebakwangi, Kecamatan Cigudeg Kabupaten Bogor tahun 2009.
Desain penelitian ini adalah kasus kontrol, sebagai kasus adalah penderita diare diwilayah keija Puskesmas Lebakwangi periode 22 Agustus 2009 sarnpai dengan periode KLB berakhir, sebagai kontrol penduduk di wilayah yang sama. Sampel berjumlah 130 untuk kasus dan 130 untuk I-control- Pengumpulan data dengan wawancara langsung menggunakan kuesionr terstmktur. Kuesioner berisi pertanyaan tentang variabel karakteristik responden, perilaku dan lingkungan. Analisis data secara univariat, bivariat dan multivariat.
Dari analisis secara multivariate diperoleh bahwa faktor kebiasaan mencuci alat-alat makan tidal-c menggunakan sabun berisiko 3,38 kali lebih besar unnik teljadinya diare dibanding dengan yang mencuoi dengan menggunakan sabun. Responden yang tidak menggunakan jamban keluarga berisiko 2,76 kali dibading dengan yang menggunakan jamban keluarga. Ketersediaan sumber air bersih yang tidak memenuhi syarat kesehatan berisiko 1,79 kali Iebih besar dibanding dengan yang menggunakan air bersih.
Kesimpulan: mencuci alat makan dengan sabun, ketersediaan jamban keluarga clan ketersediaan sumber air bersih merupakan risiko yang berhubungan bermakna dengan kejadian diare di wilayah kerja Puskesmas Lebakwangi 2009.

In Bogor District diarrhea is still a very serious public health problem, in addition to high morbidity, in the last five years always cause outbreaks. Even in 2009, have been 8 times occurrence of diarrhea outbreak in four sub district, one occur in the working area of Lebakwangi Public Health Center, Cigudeg Sub District, with a total of 258 patients and CFR 0-78%. The purpose of this study was to determine factors associated with occurrence of diarrhea in the working area of Lebakwangi Public Health Center, Cigudeg Sub District, Bogor District in 2009.
This study design case-control, as case is patients with diarrhea in Lebabkwangi Public Health Center territory, since 22 August 2009 until outbreak ends, as a control is persons without diarrhea in population in the same region. The number of sample 130 for cases and 130 for controls. The collection of data by direct interviews using a structured questionnaire. The questionnaire obtains questions about variable characteristics of respondent, behaviors and environment variable. Data analysis was done using univariate, bivariate and multivariate.
From multivariate analysis found that behaviors factor did not 'use Soap to wash eating equipment 3.38 times greater risk for the occurrence of diarrhea compared with washing with soap. Respondent that didn't utilize family latrine will be risk 2,76 times for occurance diarrhea compaired they utilize family latrine. The availability of clean water sources that do not meet health requirements 1.79 times greater risk for the occurrence of diarrhea compared than using clean water that meet health requirements.
Conclusion: washing eating tool with soap, availability of family latrine and availability of clean water source that meet health requirements is risk factors that associate with occurrence of diarrhea in Lebakwangi Health Center Territory, Cigudeg Sub District in 2009.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2010
T33208
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Elizabeth Verdiana Listiono
"ABSTRAK
Hidrogenasi dilakukan terhadap fraksi non-oksigenat bio-oil hasil slow co-pyrolysis bonggol jagung dan plastik polipropilena. Dalam reaksi hidrogenasi, terjadi proses adisi gas hidrogen pada ikatan rangkap bio-oil sehingga diperoleh biofuel dengan karakteristik berupa viskositas, disstribusi berat molekul, dan branching index yang kemudian dibandingkan dengan diesel komersial. Penjenuhan dengan hidrogenasi dilakukan dalam suatu tangki berpengaduk 300mL dengan jenis down-flow 45o pitched blade turbine pada tekanan rendah akibat dominasi bio-oil fasa cair Konfigurasi tersebut mampu menarik dan mempertemukan gas hidrogen dengan bio-oil dan katalis berupa Ni/Al2O3 yang memiliki selektivitas yang baik serta mampu memberikan yield yang tinggi. Percobaan dilakukan pada berbagai variasi tekanan gas hidrogen untuk menganalisis hubungan kedua variabel tersebut terhadap karakteristik biofuel yang dihasilkan. Variabel lain berupa durasi reaksi dikontrol selama 2 jam, sedangkan laju alir gas hidrogen dan temperatur hidrogenasi disesuaikan dengan nilai tekanan gas hidrogen. Pada variasi tekanan gas hidrogen bernilai antara 4 hingga 10 bar, peningkatan tekanan gas hidrogen menghasilkan biofuel dengan penurunan persentase senyawa alkena dari 4,14% hingga 0,00%, namun terjadi peningkatan nilai branching index dari 1,29 hingga 1,56, distribusi berat molekul, dan viskositas dari 9,06 hingga 10,86 cSt yang semakin menjauhi bahan bakar komersial.
ABSTRACT
Hydrogenation is implemented on non-oxygenated fraction of bio-oil produced from slow co-pyrolysis of corncob and popypropylene plastic. The process is conducted by addition of hydrogen gas on bio-oil double bonds occured to produce biofuel whose quality is compared to those of commercial diesel fuel which is characterized by its viscosity, molecular weight distribution and branching number. The saturation process is conducted in 300 mL stirred tank reactor with down-flow 45o pitched blade turbine impeller operated in low pressure due to the domination of liquid phase of bio-oil. This configuration enables pullout and mixing of hydrogen gas with bio-oil and catalyst. Ni/Al2O3 catalyst is used to obtain high selectivity and yield of hydrogenation reaction. The experiment is performed on several variation of hydrogen gas pressure to analyze their effects on characteristics of produced biofuel. The hydrogenation duration is controlled in 2 hours, while the hidrogen gas flow and hydrogenation temperatur are adjusted by the hydrogenation gas pressure. At the low pressure of hydrogen gas range from 4 to 10 bar, the increasing of hydrogen gas pressure produces biofuel with decreasing alkene compound from 4.14% to 0.00%, yet has increasing branching index from 1.29 to 1.56, low molecular weight distribution, and viscosity from 9.06 to 10.86 cSt which move further from commercial fuel characteristics."
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library