Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Listya Eka Anggraini
"Akrilamida dikenal bersifat karsinogen dan neurotoxin. Salah satu pengembangan metode deteksi akrilamida adalah dengan menggunakan biosensor berbasis hemogloin karena metode ini praktis, sensitif, dan cepat. Untuk itu dibutuhkan permukaan elektroda yang aktif, seperti Au dan Pt. Sudah banyak dilakukan penelitian membuat sensor akrilamida, namun tingkat kestabilan dan sensitifitas elektrodanya masih terbilang rendah. Pada penelitian ini dilakukan pembuatan biosensor akrilamida menggunakan elektroda boron-doped diamond BDD termodifikasi emas dan hemoglobin.
Teknik pembibitan kimia wet-chemical seeding dan elektrokimia electrochemical overgrowth of seeds dilakukan untuk memodifikasi elektroda BDD dengan emas. Karakterisasi dengan SEM-EDS menunjukkan bahwa sebanyak 12,74 emas berhasil terdeposisi di permukaan BDD. Dengan menggunakan Hb konsentrasi 0,25 mM, sensor akrilamida yang dibuat memiliki linearitas yang tinggi R2 = 0,9901 pada rentang konsentrasi 0,6 sampai 6 M dengan perkiraan LOD mencapai 0,845 M. Pengukuran kandungan akrilamida dalam sampel kopi menggunakan sensor ini memberikan hasil yang mendekati dengan hasil pengukuran menggunakan HPLC.

Acrylamide is known as carcinogenic and neurotoxin substrates. An alternative method for acrylamide detection is by using hemoglobin based biosensors, because it is a simple, rapid, and sensitive method. In this case, an active electrode surface, such as Au and Pt is necessary. Many studies have been done to create the acrylamide sensor. Unfortunatelly, the stability and the sensitivity of the electrodes were still poor. In this research, the electrodes for biosensor of acrylamide was prepared by modifying boron doped diamond BDD with gold and hemoglobin.
Wet chemical seeding technique followed by electrochemical overgrowth of seeds was performed to modify BDD electrodes with gold. The characterization with SEM EDS showed that gold could over 12.74 of the BDD surface. By immobilizing Hb with the concentration of 0.25 mM on the surface of the modified BDD, the linear calibration of the prepared acrylamide sensor was high R2 0.9901 in the concentration range of 0.6 to 6 M with an estimated LOD of 0.845 M. Measurement of acrylamide content in coffee samples using this sensor gives approach results to measurement results using HPLC.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Listya Eka Anggraini
"Akrilamida merupakan senyawa karsinogen dan neurotoksin yang dapat
menyebabkan berbagai gangguan kesehatan apabila dikonsumsi secara rutin,
sehingga perlu dilakukan pengembangan sensor untuk senyawa akrilamida yang
bisa diaplikasikan pada sampel makanan. Hingga saat ini, pengembangan DNA
sebagai molekul pengenal dalam biosensor akrilamida telah banyak dilakukan. Di
lain pihak, sifat nukleofilitas guanin dan adenin menunjukkan reaktivitas yang kuat
dengan suatu spesi elektrofil. Pada penelitian ini, studi pengembangan biosensor
untuk mendeteksi senyawa akrilamida dilakukan dengan memanfaatkan basa purin
menggunakan pendekatan teknik komputasi dan elektrokimia. Simulasi
penambatan molekul menunjukkan bahwa DNA beruntai ganda memiliki energi
bebas pengikatan Gibbs terendah dibandingkan dengan biomolekul lainnya dengan
nilai ΔGbinding -4,2759 kkal/mol. Karakterisasi menggunakan spektrometer UV-Vis
untuk pembentukan adduct akrilamida dengan basa purin memperlihatkan adanya
pergeseran panjang gelombang dari 260 menjadi 257 nm. Karakterisasi dengan
siklik voltametri menggunakan elektroda boron-doped diamond menunjukan
adanya puncak oksidasi yang tidak disertai puncak reduksi yang mengindikasi
bahwa reaksi yang terjadi adalah reaksi irreversible. Biosensor akrilamida berbasis
guanin dan adenin menunjukan aktivitas katalitik dan selektivitas yang baik pada
rentang 0,2 – 1,0 μM dengan limit deteksi dan limit kuantifikasi mencapai 0,1907
dan 0,6358 μM (R2= 0,9893) untuk guanin, dan pada rentang 0,1 – 1,0 μM dengan
limit deteksi dan limit kuantifikasi mencapai 0,0486 dan 0,1619 μM (R2=0,9907)
untuk adenin. Metode yang diusulkan digunakan untuk penentuan AA dalam
sampel kopi, dan divalidasi dengan instrumentasi HPLC dengan hasil yang baik

Acrylamide is a carcinogen and neurotoxin compound that can cause serious
health problems if consumed frequently, so it is necessary to develop sensors for
acrylamide compounds, especially those that can be applied to food samples. Until
now, the development of DNA as a recognition molecule in acrylamide biosensor
has been extensively studied. On the other hand, the nucleophilicity properties of
guanine and adenine exhibit strong reactivity with an electrophile species. In this
research, the acrylamide biosensor was carried out using by utilizing purine bases
through computational and electrochemical approaches. The molecular docking
simulation revealed that double-stranded DNA has the lowest Gibbs binding free
energy compared to other biomolecules with ΔGbinding value of -4.2759 kcal/mol.
UV-Vis spectrometer characterization for the formation of acrylamide adducts with
purine bases showed a shift in wavelength from 260 to 257 nm. Cyclic voltammetry
using boron-doped diamond electrode’s results showed the presence of an oxidation
peak that was not accompanied by a reduction peak, which validated that the
reaction was irreversible. The guanine and adenine based for acrylamide biosensors
showed good catalytic activity and selectivity in the range 0.2–1.0 μM with limit of
detection and limit of quantification reaching 0.1907 and 0.6358 μM (R2 = 0.9893)
for guanine, and in the range 0.1–1.0 μM with limit of detection and limit of
quantification value of 0.0486 and 0.1619 μM (R2= 0.9907) for adenine. The
proposed method was performed for the acrylamide determination in coffee
samples and was validated by HPLC with good results
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library