Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Louise Kartika Indah
Abstrak :
Asupan serat pada penyandang DM tipe 2 maupun orang sehat di Indonesia rendah, meskipun berbagai penelitian membuktikan bahwa serat bermanfaat dalam memperbaiki profil lipid. Uji klinis acak menyilang ini bertujuan mengetahui pengaruh penambahan serat makanan terhadap profil lipid penyandang DM tipe 2 usia 20−64 tahun, dengan kadar serum kolesterol total >150 mg/dL, atau kolesterol LDL >100 mg/dL, atau kadar HDL < 45 mg/dL, atau trigliserida >150 mg/dL. Setiap subyek penelitian menjalani dua macam perlakuan diet selama 3 minggu, dengan wash out selama 1 minggu: diet DM sesuai rekomendasi PERKENI dengan makanan selingan berserat 5,88 g/hari. Dilakukan wawancara karakteristik demografi, pengukuran tinggi dan berat badan, penilaian asupan zat gizi dengan metode food record 3 x 24 jam serta pemeriksaan profil lipid sebelum dan setelah perlakuan. Rentang usia subyek penelitian 47-61 tahun, sebagian besar subyek adalah perempuan, dan tingkat pendidikan rendah, serta tingkat aktivitas fisik ringan, dengan status gizi obes I sebanyak 66%. Subyek dapat mengonsumsi makanan selingan berserat sebanyak 90% dari anjuran. Makanan selingan berserat dapat ditoleransi dengan baik, tanpa ada keluhan yang berarti. Sebagian besar subyek penelitian tidak dapat mengikuti anjuran diet DM nya, terutama dalam hal asupan protein, lemak, dan serat. Terlihat penurunan yang bermakna pada kadar serum kolesterol total (p=0,03) dan trigliserida (p=0,04) setelah konsumsi makanan selingan berserat. Kesimpulan: diet DM dengan konsumsi serat sebagai makanan selingan sebesar 5,88 g/hari menurunkan kadar serum kolesterol total dan trigliserida serum dibandingkan dengan diet DM pada penyandang DM tipe 2. Penelitian lanjutan dianjurkan dengan menambah serat dalam makanan selingan. ......Dietary fiber intake of type 2 Diabetes Mellitus (T2DM) patients and general Indonesian population were lower than recommendation, despite proven beneficial effect of dietary fiber on serum lipid profile. This randomized cross-over clinical trial aims to investigate the effect of 5,88 g/day fiber snack supplementation for 3 weeks on serum lipid profile among 20−64 years old T2DM patients with either serum concentration cholesterol total >150 mg/dL, cholesterol LDL >100 mg/dL, cholesterol HDL <45 mg/dL, or triglyceride >150 mg/dL. Every subject underwent two treatments for 3 weeks with 1 week wash out: 5.88 g/day dietary fiber in snack bars integrated in diabetic diet recommended by Indonesian Diabetic Association (PERKENI). Assessments of sociodemographic, body height and weight, dietary intake using food record 3x24 hours method during study period, and lipid profile before and after intervention were performed. Subjects age ranged 47-61 years, majority was female, low educational level, sedentary physical activity, and 66% obese. Subjects managed to consume 90% of the dietary fiber snack bars, without experiencing any side effects. Majority of subjects could not follow their diabetic dietary regimen, especially consumption of protein, fat and fiber. There were significant decreases total cholesterol (p=0.03) and triglyceride (p=0.04) serum concentrations after consumption of dietary fiber in snack bars. Conclusion : diabetic diet with 5.88 g/day fiber snack decreases total cholesterol and triglyceride serum concentrations compared to diabetic diet alone in patients with T2DM. Further study to increase the amount of fiber in snack is proposed.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Louise Kartika Indah
Abstrak :
Latar belakang: Gagal jantung kongestif atau congestive heart failure CHF dan diabetes melitus DM tipe 2 merupakan dua kondisi yang saling memberatkan, yaitu terjadi gangguan metabolisme yang lebih berat akibat perubahan neurohormonal, dan struktur jantung yang berpotensi memperburuk prognosis. Tatalaksana nutrisi sejak awal diagnosis sangat penting dalam mendukung proses penyembuhan pasien dan mencegah komplikasi lebih lanjut. Kasus: Dalam serial kasus ini terdapat empat pasien CHF dan DM tipe 2 dengan penyulit. Keempat pasien dengan hipertensi dan hiperurisemia, tiga pasien dengan status gizi obes, tiga pasien dengan infark miokard, satu pasien dengan unstable angina pectoris, dua pasien dengan acute kidney injury, dan satu pasien dengan chronic kidney disease. Pada awal pemeriksaan didapatkan defisiensi asupan makro- dan mikronutrien, kontrol tekanan darah dan glukosa darah yang kurang baik, retensi cairan, dan penurunan kapasitas fungsional. Tatalaksana nutrisi disesuaikan secara individual, berdasarkan kondisi klinis, hasil laboratorium dan pemeriksaan penunjang lainnya serta riwayat asupan makanan. Hasil: Seluruh pasien mengalami peningkatan toleransi asupan, perbaikan kondisi klinis, dan kapasitas fungsional. Kesimpulan: Tatalaksana nutrisi yang adekuat pada pasien CHF dan DM tipe 2 dengan penyulit dapat mendukung perbaikan kondisi klinis dan kapasitas fungsional, sehingga dapat menurunkan morbiditas dan mortalitas. ...... Background: Congestive heart failure CHF and type 2 diabetes mellitus DM are two mutually aggravating conditions, with more severe metabolic abnormalities due to changes in neurohormonal and cardiac structure which potentially worsen the prognosis. Nutritional management since early diagnosis is very important in supporting the healing process of patients and prevent further complications. Cases: Four patients were diagnosed with CHF and type 2 DM with complicating conditions. Four patients with hypertension and hyperuricemia, three patients were obese, three patients experienced myocard infarct one patient had unstable angina pectoris, two patients had acute kidney injury, and one patient had chronic kidney disease. Nutritional problems in four patients at assessment were macro and micronutrient deficiencies, uncontrolled blood pressure and blood glucose, fluid retention and declined functional capacity. Nutrition therapy were planned individually including macronutrients, micronutrients and fluid intakes, based on clinical conditions, laboratory findings, other examinations, and previous food intakes. Result: There were improvements of clinical conditions, intake tolerance, and functional capacity. Conclusion: Adequate nutrition therapy for CHF and type 2 DM patients with complicating conditions supports the improvements of clinical condition and functional capacity, decreasing morbidity and mortality rates.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2017
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library