Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Lucky Andrean Saputra
"ABSTRAK
Liposom merupakan salah satu perkembangan dari sistem penghantaran obat yang telah diteliti dapat digunakan sebagai pembawa obat-obat, protein, dan zat-zat molekuler lain seperti DNA. Spiramisin merupakan antibiotik golongan peptide-based yang berpotensi untuk dijerap dengan liposom. Metode yang paling umum untuk membuat liposom adalah metode hidrasi lapis tipis. Metode ini menghasilkan liposom dengan ukuran yang kurang seragam dan relatif besar (Multilamellar Vesicles), oleh karena itu diperlukan suatu proses pengecilan ukuran liposom. Penemuan teknologi ekstruksi dapat digunakan untuk mengecilkan ukuran liposom. Dengan demikian, frekuensi ekstruksi guna menghasilkan liposom dengan ukuran dan efisiensi penjerapan yang optimum perlu diketahui. Pada penelitian ini liposom diformulasi dengan jumlah asam oleat yang berbeda-beda, kemudian diekstruksi sebanyak lima dan sepuluh siklus. Berdasarkan evaluasi diperoleh liposom dengan ukuran diameter partikel rata-rata terkecil sebesar 154,5 nm, sedangkan untuk efisiensi penjerapan diperoleh efiesiensi penjerapan terbesar yaitu 78,53%. Penambahan asam oleat dapat menyebabkan efisiensi penjerapan yang diperoleh semakin berkurang dan ukuran diameter rata-rata liposom setelah ekstruksi semakin besar. Sedangkan penambahan siklus ekstruksi dapat menyebabkan ukuran liposom semakin kecil, namun efisiensi penjerapan yang diperoleh semakin sedikit.

ABSTRACT
Liposome is one product of drug delivery systems development which has been researched for drugs, proteins, and other molecules carrier such as DNA. Spiramycin is one of peptide-based antibiotics which potentially can be entrapped by liposome. The most common method to make liposome is thin layer hydration method. This method produces liposome in various size and relatively big (Multilamellar Vesicles), so it is needed to reduce liposome size. Invention of extrusion method can be used to reduce liposome size. So, extrusion frequency which product liposome in optimum size and entrapment efficiency is need to be known. In this research, liposome was formulated with different amount of oleic acid then it was extruded in five and ten cycles. Based on evaluation, the smallest mean diameter of liposome is 154.5 nm and the highest entrapment efficiency is 78.53%. By adding oleic acid, the entrapment efficiency became less and mean diameter of extruded liposome is getting bigger. On the other hand, addition of extrusion cycle make the size of liposome is smaller than liposome before extrusion, while the entrapment efficiency become less. "
Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2011
S879
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Lucky Andrean Saputra
"Praktek Kerja Profesi Apoteker (PKPA) di Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan bertujuan untuk:
a. Mengetahui peran dari Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan dalam pembinaan kefarmasian dan alat kesehatan.
b. Mengetahui organisasi, tugas, dan fungsi Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia pada umumnya, khususnya pada Direktorat Bina Produksi dan Distribusi Alat Kesehatan
c. Mengetahui peran apoteker dalam melakukan pekerjaan kefarmasian di Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan Republik Indonesia."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2012
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Lucky Andrean Saputra
"Program Profesi Apoteker Fakultas Farmasi UI mengadakan kerjasama dengan PT Aventis Pharma dalam menyelenggarakan Praktek Kerja Profesi Apoteker (PKPA) agar dapat menjadi sarana pembelajaran di industri farmasi bagi para calon Apotekernya. Praktek kerja profesi ini dijalankan dari periode 9 April - 8 Juni 2012.
Praktek Kerja Profesi Apoteker di industri farmasi bertujuan untuk mengetahui penerapan ketentuan CPOB di industri Farmasi, khususnya pada PT Aventis Pharma, serta untuk mengetahui tugas dan tanggung jawab apoteker di industri Farmasi terutama sebagai penanggung jawab produksi, pemastian mutu, dan pengawasan mutu."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2012
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library