Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Lulu Intan Qolbiyah
"ABSTRAK
Nyeri punggung bawah merupakan salah satu masalah kesehatan yang sering terjadi pada lansia dan berdampak pada terhambatnya aktivitas sehari-hari. Nyeri yang dirasakan sering kali mengakibatkan ketidaknyamanan, sehingga lansia merasa stress ataupun terganggu istirahatnya. Karya ilmiah ini bertujuan untuk menganalisis hasil praktik klinik pada oma N (87 tahun) dengan nyeri kronik pada punggung bawah menggunakan intervensi imajinasi tembimbing (guided imagery). Pengkajian nyeri menggunakan pendekatan PQRT dan instrument Numeric Rating Scale (NRS). Hasil intervensi yang didapatkan setelah dilakukan imajinasi terbimbing sebanyak 2 kali dalam satu minggu selama 30-45 menit setiap sesinya. Hasil penemuan yang didapat pada studi ini yaitu (a) tingkat nyeri tidak berkurang, (b) pelaporan rasa  nyeri berkurang jika melakukan tarik napas dalam, dan (c) pasien merasa lebih nyaman. Studi ini menyarankan perlu adanya penelitian lanjutan agar dapat mempengaruhi intensitas nyeri dengan durasi waktu yang lebih lama atau mengkombinasikan terapi ini dengan terapi relaksasi lainnya.

ABSTRACT
Low back pain is one of the common health problem which often occurs in the elderly and results in the limitation of daily activities. Pain is often results in discomfort, so that the elderly may feel stressed or interrupted their rest. This scientific work aims to analyze the results of clinical practice on Oma N (87 years) with chronic pain in the lower back using video-call and audio-recorded guided imagery intervention. Pain assessment used the PQRST approach and the Numerical Rating Scale (NRS) instrument. The results of the interventions obtained after guided imagery 2 times a week for 30-45 minutes for each session. Our findings included: (a) the level of pain is not reduced (2) reporting pain is reduced if patient done the deep breathing technique (3) patients feel more relaxed after intervention. The evidence suggests that improving the level of pain need more further investigation with more duration of time or combine the therapy with another relaxation technique."
2020
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Lulu Intan Qolbiyah
"Infeksi Virus Human Immunodeficiency mungkin memiliki dampak psikososial pada penderitanya. Penyakit ini menciptakan stigma, yang membuat orang dengan HIV / AIDS (ODHA) cenderung menutupi status HIV mereka di masyarakat. Ketakutan ditolak dan diperlakukan secara berbeda membuat ODHA menyembunyikan perlakuan mereka. Jenis perilaku dapat mengganggu pengobatan mereka, sehingga mereka tidak mendapatkan kepatuhan dengan obat yang seharusnya 95% -100% dari dosis obat yang diberikan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pengungkapan status HIV dan stigma dengan kepatuhan pengobatan antiretroviral. Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional pada 112 Odha di RSKO Jakarta dan Puskesmas Pasar Rebo. Instrumen yang digunakan termasuk Skala Singkat Pengungkapan HIV untuk menilai pengungkapan status HIV, Skala Stigma HIV Berger untuk menilai stigma, dan Skala Kepatuhan Pengobatan Morisky (item MMAS 4) untuk menilai kepatuhan ARV.
Hasil penelitian ini dianalisis menggunakan chi-square dan menunjukkan tidak ada hubungan antara pengungkapan status HIV dengan kepatuhan menggunakan ARV, (nilai p = 1.000; α = 0,05) dan tidak ada hubungan antara stigma dan kepatuhan ARV (nilai p = 0,849 ; α = 0,05). Penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk layanan perawatan kesehatan agar lebih memperhatikan kepatuhan pengobatan pasien mereka dan memberikan dukungan kepada mereka untuk meningkatkan pengobatan mereka. Saran untuk penelitian selanjutnya adalah melakukan studi orientasi seksual terlebih dahulu.

Human Immunodeficiency Virus Infection may have a psychosocial impact on the sufferer. This disease creates a stigma, which makes people with HIV / AIDS (PLWHA) tend to cover their HIV status in the community. Fear of being rejected and treated differently makes PLHIV conceal their treatment. This type of behavior can interfere with their treatment, so they do not get compliance with drugs that should be 95% -100% of the drug dose given.
This study aims to determine the relationship between disclosure of HIV status and stigma with adherence to antiretroviral treatment. This study used a cross-sectional design for 112 people living with HIV in RSKO Jakarta and Pasar Rebo Health Center. Instruments used included the HIV Disclosure Brief Scale to assess HIV status disclosure, the Berger HIV Stigma Scale to assess stigma, and the Morisky Treatment Compliance Scale (MMAS 4 item) to assess ARV compliance.
The results of this study were analyzed using chi-square and showed no relationship between disclosure of HIV status with adherence using ARVs (p value = 1,000; α = 0.05) and no relationship between stigma and ARV compliance (p value = 0.849; α = 0.05). This research is expected to be useful for health care services to pay more attention to the treatment compliance of their patients and provide support to them to improve their treatment. Suggestions for further research is to conduct a sexual orientation study first.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library