Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Lutpiah
"Meningkatnya penjualan di industri otomotif yang didukung dengan adanya program Net Zero Emission (NZE) di Indonesia, menyebabkan industri otomatif harus berinovasi dengan menggunakan material yang memilik sifat mekanis yang ringan, sehingga dapat mengurangi bobot pada kendaraan bermotor. Magnesium, sebagai material dengan massa jenis yang rendah, diharapkan mampu meningkatkan efisiensi penggunaan bahan bakar. Mg paduan AZ31B merupakan paduan magnesium yang umum digunakan dibeberapa industri, khusunya manufaktur dan pemberian perlakukan khusus akan meningkatakan sifat mekanisnya. Paduan Mg AZ31B memiliki densitas dibawah 1,8 g/cm^3 dengan ketangguhannya yang lebih tinggi dibandingkan material lainnya, seperti: aluminium, besi, dan paduan magnesium lainnya. Penelitian ini dilakukan pengujian simulatif dan non simulatif pada warm temperature yaitu pada temperatur: 50, 100, dan 150 C yang bertujuan untuk mengetahui sifat mampu bentuk (drawability) Mg paduan AZ31B. Selain itu, penelitian ini juga dilakukan pengujian komposisi kimia, dan pengujian struktur mikro, untuk mendukung data pengujian tarik sebagai pengujian non-simulatif dan pengujian deep drawing sebagai pengujian simulatif. Hasil analisis dimana nilai Limitting Draw Ratio (LDR) pada proses deep drawing dengan perlakuan panas dapat meningkatkan sifat mampu bentuk pada Mg paduan AZ31B.

The increasing sales in the automotive industry supported by the Net Zero Emission (NZE) program in Indonesia, causes the automotive industry to innovate by using materials that have lightweight mechanical properties, so as to reduce the weight of motor vehicles. Magnesium, as a material with low density, is expected to improve fuel efficiency. Mg AZ31B alloy is a magnesium alloy that is commonly used in several industries, especially manufacturing and giving special treatment will increase its mechanical properties. Mg AZ31B alloy has a density below 1.8 g/cm^3 with higher toughness than other materials, such as: aluminum, iron, and other magnesium alloys. This study conducted simulative and non-simulative tests at warm temperatures, namely at temperatures: 50, 100, and 150 C which aims to determine the drawability of Mg alloy AZ31B. In addition, this study also conducted chemical composition testing, and microstructure testing, to support tensile testing data as non-simulative testing and deep drawing testing as simulative testing. The results of the analysis where the Limitting Draw Ratio (LDR) value in the deep drawing process with heat treatment can improve the formability of Mg AZ31B alloy."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Lutpiah
"Misalkan graf G=G(V, E) adalah graf sederhana berhingga dengan |𝑉| simpul dan |𝐸| busur. Pelabelan-k total tak teratur simpul pada graf G adalah pemetaan 𝑓 dari 𝑉∪ 𝐸 ke {1,2,?,𝑘} sehingga setiap bobot simpul pada graf G berbeda. Bobot simpul adalah penjumlahan label simpul dan label semua busur yang hadir pada simpul tersebut. Nilai total ketakteraturan simpul (total vertex irregullarity strength) dari G atau tvs(G), didefinisikan sebagai bilangan bulat positif terkecil k sedemikian sehingga G mempunyai suatu pelabelan-k total tak teratur simpul. Telah diketahui bahwa tvs(Kn) = 2 dan tidak bergantung pada n, sedangkan tvs(Cn) = 􁉒𝑛+23􁉓, bertambah sesuai dengan bertambahnya n. Untuk graf dengan banyak simpul sama, graf yang memiliki busur yang lebih sedikit dapat memiliki tvs yang lebih besar. Dalam skripsi ini diberikan algoritma untuk mengkonstruksi graf lingkaran dengan tali busur sesedikit mungkin tetapi tetap memiliki tvs sama dengan dua. Graf ini diperoleh dengan menghapus tali busur dari graf lengkap.

Let G=G(V, E) be a finite simple graph with |𝑉| vertices and |𝐸| edges. A vertex irregular total k-labelling on G is a mapping 𝑓 from 𝑉∪𝐸 to {1,2,?,𝑘} so that the weight of every two distinct vertices is different. A weight of a vertex is the sum of label of the vertex and labels of all its incident edges. Total vertex irregullarity strength of G, tvs(G), is the minimum positive integer k for which there exists a vertex irregular total k-labelling of G. It is known that tvs(Kn) = 2 which is not dependent on n. On otherhand tvs(Cn) = 􁉒𝒏+𝟐 𝟑􁉓 which is increasing according to the increasing value of n. For some graphs with same number of vertices, graph which has less number of edges can have bigger tvs. This skripsi give the algorithm to construct a cycle graph with minimum chords and has tvs is 2. The graph is constructed by deleting some chords from complete grap."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2011
S1388
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library