Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Maduseno Dewobroto, Author
"Program Pembangunan Nasional Tahun 2000-2004 menyatakan bahwa pinjaman luar negeri secara bertahap harus dikurangi. Dalam rangka mengurangi hutang luar negeri dalam pembiayaan pembangunan nasional diperlukan suatu alternatif pembiayaan. Salah satu alternatif yang muncul dengan melibatkan sektor swasta melalui pengerahan dana untuk pembangunan infrastruktur yang diperlukan. Bagi sektor swata hal ini merupakan peluang investasi yang diharapkan mendatangkan keuntungan sedangkan bagi pemerintah alternatif ini merupakan upaya penyediaan infrastruktur tanpa perlu mengeluarkan dana yang cukup besar. Kerjasama pemerintah dan swasta ini harus terjadi berdasarkan suatu kesepakatan yang saling menguntungkan dan untuk itu perlu suatu aturan yang jelas. Dalam proses pembentukan kerjasama ini Pemerintah tidak bisa secara mudah mengikatkan diri dengan pihak tertentu untuk melakukan kerjsama ini melainkan harus melalui serangkaian kegiatan dalam rangka pemilihan partner/rekan kerjasama dari pihak swasta yang . Serangkaian kegiatan dalam rangka pemilihan por/wer/rekan kerjasama tersebut dilakukan melalui pelelangan. Pelelangan ini dimaksudkan untuk mencari yang parfner/rekan kerjasama yang terbaik diantara yang terbaik dalam penyediaan infrastruktur. Ironisnya dalam proses pelelangan terjadi suatu persekongkonglan yang bertujuan untuk mengatur dan atau menentukan pihak tertentu agar dapat menjadi pemenang. KPPU sebagai lembaga pengawas persaingan usaha berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 memiliki kompetensi untuk memeriksa dan memutus perkara-perkara yang berkaitan dengan isu-isu persaingan usaha. Pendekatan yang digunakan oleh KPPU dalam menjalankan tugasnya menggunakan metode per se illegal dan rule of reason. Pada perkara tender ini KPPU menggunakan pendekatan rule of reason.

National Development Program (Propenas) Year 2000-2004 States that abroad loan must be decreased. A fund alternative is needed to decrease the abroad loan aimed to fund the national development. An emerged alternative is to involve private sector through fund mobilization to develop needed infrastructures. This is a profitable investment to private sector, and to the government this alternative is an effort to provide the infrastructure without expend enormous fund. This public private partnership must do be based on a mutual agreement and a clear rule. In the partnership formation process, the government can not easily bind themselves to certain party to make a partnership but have to past a set of activities in order to select the private sector partner, that done by tender. This tender intended to find the best of the best partner to provide the infrastructure. Ironically, in the tender process occurs a conspiracy aimed to set and or to determine certain party to be the winner. KPPU as the business competition supervisor institution based on Law Number 5 Year 1999 have the competencies to examine and resolved business competition issue cases. The approach used by the KPPU to perform its duty use per se illegal and rule of reason methods. In this tender, KPPU use the rule of reason approach."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2008
T25724
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Maduseno Dewobroto, Author
"ABSTRACT
Program Pembangunan Nasional Tahun 2000 -2004 menyatakan bahwa pinjaman luar
negeri secara bertahap harus dikurangi. Dalam rangka mengurangi hutang luar negeri dalam
pembiayaan pembangunan nasional diperlukan suatu alternatif pembiayaan. Salah satu
alternatif yang muncul dengan melibatkan sektor swasta melalui pengerahan dana untuk
pembangunan infrastruktur yang diperlukan. Bagi sektor swata hal ini merupakan peluang
investasi yang diharapkan mendatangkan keuntungan sedangkan bagi pemerintah alternatif
ini merupakan upaya penyediaan infrastruktur tanpa perlu mengeluarkan dana yang cukup
besar. Kerjasama pemerintah dan swasta ini harus terjadi berdasarkan suatu kesepakatan
yang saling menguntungkan dan untuk itu perlu suatu aturan yang jelas. Dalam proses
pembentukan kerjasama ini Pemerintah tidak bisa secara mudah mengikatkan diri dengan
pihak tertentu untuk melakukan kerjsama ini melainkan harus melalui serangkaian kegiatan
dalam rangka pemilihan partner/rekan kerjasama dari pihak swasta yang . Serangkaian
kegiatan dalam rangka pemilihan partner/rekan kerjasama tersebut dilakukan melalui
pelelangan. Pelelangan ini dimaksudkan untuk mencari yang partner/rekan kerjasama yang
terbaik diantara yang terbaik dalam penyediaan infrastruktur. Ironisnya dalam proses
pelelangan terjadi suatu persekongkonglan yang bertujuan untuk mengatur dan atau
menentukan pihak terten tu agar dapat menjadi pemenang. KPPU sebagai lembaga
pengawas persaingan usaha berdasarkan Undang -Undang Nomor 5 Tahun 1999 memiliki
kompetensi untuk memeriksa dan memutus perkara -perkara yang berkaitan dengan isu-isu
persaingan usaha. Pendekatan yang digunakan oleh KPPU dalam menjalankan tugasnya
menggunakan metode per se illegal dan rule of reason. Pada perkara tender ini KPPU
menggunakan pendekatan rule of reason.
ABSTRACT
National Development Program (Propenas) Year 2000-2004 states that abroad loan must be
decreased. A fund alternative is needed to decrease the abroad loan aimed to fund the
national development. An emerged alternative is to involve private sector through fund
mobilization to develop needed infrastructures. This is a profitable investment to private
sector, and to the government this alternative is an effort to provide the infrastructure
without expend enormous fund. This public private partnership must do be based on a
mutual agreement and a clear rule. In the partnership formation process, the government
can not easily bind themselves to certain party to make a partnership but have to past a set
of activities in order to select the private sector partner, that done by tender. This tender
intended to find the best of the best partner to provide the infrastructure. Ironically, in the
tender process occurs a conspiracy aimed to set and or to determine certain party to be the
winner. KPPU as the business competition supervisor institution based on Law Number 5
Year 1999 have the competencies to examine and resolved business competition issue
cases. The approach used by the KPPU to perform its duty use per se illegal and rule of
reason methods. In this tender, KPPU use the rule of reason approach."
2008
T37383
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library