Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mahadewi
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2009
S9795
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Awidya Mahadewi
Abstrak :
AWIDYA MAHADEWI. 0795040075. Legiun Mangkunagara 1808-1874, pokok permasalahan pada skripsi di Jurusan Sejarah, Fakultas Sastra Universitas Indonesia pada tahun 2000, (Di bawah bimbingan Drs. Saleh A. Djamhari). Legiun Mangkunagara adalah salah satu pasukan cadangan dari Tentara Hindia Belanda yang ikut serta dalam peperangan di pulau Jawa dan berdinas aktif di pulau Luar Jawa. Pembentukan Legiun Mangkunagara didorong oleh status dan kedudukan Mangkunagara yang kurang baik di dalam struktur politik kerajaan di Jawa, yang kemudian mendorong Mangkunagara untuk menjalin interaksi dengan pemerintah kolonial Belanda hingga terbentuknya Legiun Mangkunagara pada tahun 1808. Legiun Mangkunagara adalah suatu organisasi militer yang dibiayai oleh pemerintah Hindia Belanda secara rutin, namun Legiun Mangkunagara pernah menjadi salah satu pasukan militer yang disewa oleh pemerntah Inggris di Hindia selama periode tahun 1812 hingga 1816, untuk menjaga keamanan di wilayah-wilayah kerajaan di Jawa (Vorstenlanden). Sebagai salah satu pasukan cadangan dari Tentara Hindia Belanda, Legiun Mangkunagara lebih banyak memberikan peranannya dalam usaha-usaha mempertahankan keamanan di pulau Jawa ataupun di pulau Luar Jawa hingga tahun 1874.Penelitian skripsi yang berlangsung sejak bulan Januari 1999 hingga pertengahan Maret 2000 lebih banyak dilakukan di Perpustakaan Reksapustaka Kraton Mangkunagara di Surakarta dan di Arsip Nasional Republik Indonesia, Jakarta. Pengumpulan data menggunakan metode kepustakaan dengan mengumpulkan sumber primer yang berupa arsip dan dokumen resmi tercetak dan sumber sekunder yang berupa tulisan-tulisan tercetak, maupun tidak tercetak. Sumber-sumber itu kemudian di kritik untuk menguji validitas sumber dan relevansinya terhadap pokok permasalahan. Sumber-sumber yang telah dikritik secara internal dan eksternal itu kemudian di diinterpretasikan dan disusun untuk kemudian ditulis.
2000
S12091
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alfiani Guntari Mahadewi
Abstrak :
Peningkatan resistensi jamur terhadap obat antijamur yang tersedia dipasaran mengurangi efektivitas treatment untuk Candidiasis. Propolis mengandung berbagai senyawa dengan sifat antijamur Candida albicans, namun kandungan setiap jenisnya sangat beragam. Sebagai sampel digunakan propolis asal Sulawesi berjenis halus diambil dari dalam sarang , kasar diambil dari luar sarang dan mix gabungan keduanya . Molekul penanda anti C. albicans merupakan senyawa penanda untuk menyeleksi propolis dengan kemampuan mengatasi Candidiasis. Langkah awal adalah melakukan pengujian kadar senyawa flavonoid, fenolik dan alkaloid dengan menggunakan metode spektrometri UV -Vis. Didapati bahwa setiap sampel tidak selalu unggul pada setiap zat, sehingga propolis tidak dapat langsung diseleksi. Selanjutnya propolis diseleksi dengan uji aktivitas antijamur dengan metode difusi well. Propolis mix memiliki keunggulan sementara propolis halus dan kasar memiliki kemapuan yang sama. Kemudian dilakukan pengujian LC-MS, terdapat beberapa senyawa antijamur pada propolis mix yaitu tetralin, thymol, p-coumaric acid, caffeic acid, curcumene, guaizulene, dan mandelic acid. Senyawa guaizulene hanya terdapat pada propolis kasar, sementara senyawa caffeic acid dan mandelic acid hanya terdapat pada propolis halus. Terjadi sinergisitas propolis kasar dan halus yang terlihat pada propolis mix. Senyawa penanda yang terdapat pada semua sampel yang menandakan kemampuan anti C. albicans adalah senyawa tetralin, thymol, p-coumaric acid, dan curcumene. ...... The increase in fungal resistance against antifungal drugs available in the market will reduce the effectiveness of treatment for Candidiasis. Propolis contains various compounds with antifungal properties Candida albicans, but the content of each type is very diverse. The sample used is Sulawesi propolis type smooth taken from inside the nest , rough taken from outside the hive and mix a combination of both . Anti C. albicans molecule marker, is a marker compound for selecting propolis with the ability to overcome Candidiasis. The initial step is to test the levels of flavonoids, phenolics, and alkaloids by using UV Vis spectrometry method. It was found that each sample is not always superior to any substance, so propolis cannot be directly selected. Furthermore, propolis selected by antifungal activity test with well diffusion method. Propolis mix has advantage while propolis smooth and rough have the same capability. LC MS test, there are several antifungal compounds in propolis mix, namely tetralin, thymol, p coumaric acid, caffeic acid, curcumene, guaizulene, and mandelic acid. Guaiazulene compounds are found only in rough propolis, while caffeic acid and mandelic acid compounds are present only in smooth propolis. A rough and smooth propolis synergy occurs in the propolis mix. The marking compound present in all samples showing the anti C. albicans capability was tetralin, thymol, p coumaric acid, and curcumene compounds.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S68357
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dyahcinantya Mahadewi
Abstrak :
Skripsi ini membahas tingkat keramaian jalur pejalan kaki di Sudirman CentralBusiness District, Jakarta berdasarkan volume pejalan kaki dan kaitannya dengan fungsi gedung. Penelitian ini adalah penelitian idiografik dengan deskripsi tingkat keramaian jalur pejalan kaki. Sebagai kawasan superblok, jalur pejalan kaki menjadi penting karena sebagai penghubung antar blok maupun sebagai penelitian menunjukkan bahwa tingkat keramaian pada jalur-jalur pejalan kaki di SCBD berfluktuasi terhadap waktu kegiatan perkantoran dan tidak dipengaruhi oleh fungsi gedung
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2009
S34052
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nurul Fatimah Mahadewi
Abstrak :
Fiduciary duties adalah kewajiban yang timbul karena para pihak terlibat dalam fiduciary relationship. Sedangkan joint venture termasuk dalam kriteria fiduciary relationship. Penelitian ini membahas mengenai apakah doktrin fiduciary duties dapat diterapkan dalam perjanjian joint venture, bagaimana penerapan doktrin fiduciary duties apabila terdapat pihak mayoritas dan pihak minoritas dalam Joint Venture, dan permasalahan apa saja yang mungkin timbul pada pelaksanaan penerapan doktrin fiduciary duties dalam perjanjian joint venture. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian hukum normatif. Kesimpulan dari penelitian ini adalah pada dasarnya doktrin fiduciary duties dapat diterapkan pada perjanjian joint venture karena memenuhi kriteria fiduciary relationship. Doktrin fiduciary duties juga dapat diterapkan pada perjanjian joint venture di Indonesia karena pola pengaturan Buku III KUH Perdata memiliki sistem terbuka dan sifatnya adalah sebagai hukum pelengkap. Co-venturers yang selanjutnya menjadi pemegang saham baik mayoritas maupun minoritas pada perusahaan joint venture, memiliki fiduciary duties baik kepada pemegang saham lainnya maupun kepada perusahaan joint venture. Terdapat beberapa permasalahan berhubungan dengan operasional perusahaan yang disebabkan oleh ketidakseimbangan kedudukan antara pemegang saham mayoritas dan minoritas melalui prinsip majority rule dalam pengambilan keputusan. Sehingga lebih mudah bagi pemegang saham mayoritas untuk melakukan pelanggaran terhadap fiduciary duties. Di Indonesia, fiduciary duties juga sudah dikenal pada UU Nomor 1 Tahun 1995 khususnya mengenai tanggung jawab direksi dan komisaris namun masih bersifat umum. Berikutnya pada UU Nomor 40 Tahun 2007 fiduciary duties diatur secara lebih tegas. Walaupun terikat dengan ketentuan pada UUPT namun para pihak dapat mengaturnya dalam klausa fiduciary duties pada perjanjian joint venture tersebut. Hal ini bertujuan memberikan perlindungan bagi para pihak.
Depok: Universitas Indonesia, 2008
S21388
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Tabitha Chris Mahadewi
Abstrak :
Non-consensual image sharing pada dasarnya adalah penyebaran gambar atau video intim milik seseorang tanpa persetujuan orang tersebut. Dalam kasus ini, non-consensual image sharing dianggap sebagai suatu kejahatan yang bersifat gender, dimana kejahatan ini diklasifikasikan sebagai KBGO yang menimpa perempuan. Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana pengalaman viktimisasi perempuan yang mengalami nonconsensual image sharing. Data yang didapatkan dari penelitian ini dikumpulkan melalui metode kualitatif atau wawancara tidak terstruktur kepada narasumber. Narasumber pada penelitian ini adalah AZ, KH, dan AK. Metode wawancara tidak terstruktur bersama ketiga narasumber ini digunakan untuk menggali lebih lanjut bagaimana pengalaman mereka saat mengalami non-consensual image sharing. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa para perempuan ini mengalami viktimisasi yang beragam. Fenomena ini dilihat oleh teori feminis radikal sebagai suatu bentuk dominasi laki-laki terhadap perempuan, serta kepemilikan modern terhadap perempuan. Para narasumber juga mengalami dampak akibat non-consensual image sharing yang mereka terima yang dibahas juga dalam penelitian ini. ......Non-consensual image sharing pada dasarnya adalah penyebaran gambar atau video intim milik seseorang tanpa persetujuan orang tersebut. Dalam kasus ini, non-consensual image sharing dianggap sebagai suatu kejahatan yang bersifat gender, dimana kejahatan ini diklasifikasikan sebagai KBGO yang menimpa perempuan. Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana pengalaman viktimisasi perempuan yang mengalami nonconsensual image sharing. Data yang didapatkan dari penelitian ini dikumpulkan melalui metode kualitatif atau wawancara tidak terstruktur kepada narasumber. Narasumber pada penelitian ini adalah AZ, KH, dan AK. Metode wawancara tidak terstruktur bersama ketiga narasumber ini digunakan untuk menggali lebih lanjut bagaimana pengalaman mereka saat mengalami non-consensual image sharing. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa para perempuan ini mengalami viktimisasi yang beragam. Fenomena ini dilihat oleh teori feminis radikal sebagai suatu bentuk dominasi laki-laki terhadap perempuan, serta kepemilikan modern terhadap perempuan. Para narasumber juga mengalami dampak akibat non-consensual image sharing yang mereka terima yang dibahas juga dalam penelitian ini.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library