Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Manurung, Nelly Lastiar
Abstrak :
ABSTRAK
Perawatan mulut merupakan salah satu intervensi keperawatan di ruang perawatan intensif untuk mencegah infeksi pneumonia nosokomial dan prioritas utama pada pasien dengan ventilator. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran sikap dan praktik perawatan mulut pasien dengan ventilator di ruang perawatan intensif Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan tehnik total sampling yang melibatkan 96 perawat intensif RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 86 perawat memiliki sikap positif , 53 perawat menggunakan instrumen pengkajian, 68 perawat melakukan pengkajian 1-3 kali sehari, 75 perawat menempatkan perawatan mulut sebagai prioritas tinggi, 51 perawat melakukan perawatan mulut 1-3 kali sehari, 90 perawat menggunakan sikat gigi dan pasta gigi 1-3 kali sehari. Hambatan utama yang dihadapi perawat dalam melakukan perawatan mulut yaitu takut terjadi aspirasi, waktu yang tersedia tidak cukup serta ada ETT di rongga mulut. Penelitian ini menyarankan bahwa perlunya dukungan dari manajemen rumah sakit untuk mensosialisasikan SOP serta memfasilitasi pelatihan untuk meningkatkan kualitas perawat dalam perawatan mulut.
ABSTRACT
Oral care is one of the nursing interventions due to prevent pneumonia nosocomial infection and as a top priority for patients with ventilators. The study is to determine the description of nurse rsquo s attitude and perception of oral care practice of patients with ventilators in the intensive care unit of National Cardiac Center Harapan Kita. This is a descriptive study with total sampling technique which is involving 96 intensive nurses of National Cardiac Center Harapan Kita.. The results of study showed that 86 of the nurses have positive attitudes, 53 were use assessment instrument, 68 were performed 1 3 times daily assessments, 75 were put oral care as a top priority, 51 were performe oral care 1 3 times a day , 90 of nurses use toothbrush and toothpaste 1 3 times a day. The main problem in performing oral care are due to aspiration, timing and the presence of ETT in the oral cavity. The support from hospital management to disseminate SOP and perform oral training for nurses are needed.
2017
S67549
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Manurung, Nelly Lastiar
Abstrak :
Hypospadia merupakan malfomasi kongenital yang terjadi pada bayi laki-laki. Penatalaksanaan pada hypospadia adalah dengan uretroplasty. Salah satu penatalaksanaan pada klien pasca uretroplasty adalah bedrest yang bertujuan untuk mempertahankan fiksasi canalis uretra pasca operasi. Akibat bedrest pada klien pasca uretroplasty dapat meningkatkan resiko konstipasi pada anak. Faktor lain yang dapat menyebabkan konstipasi pada anak post uretroplasty adalah mengabaikan keinginan buang air besar karena rasa sakit post operasi, adanya perasan tidak nyaman ketika melakukan defekasi di tempat tidur akibat kurangnya privasi. Masalah konstipasi dapat diselesaikan dengan manajemen konstipasi yaitu memberikan informasi dan edukasi kepada keluarga faktor- faktor penyebab terjadinya konstipasi, mempertahankan asupan cairan sesuai kebutuhan tubuh setiap hari, menyediakan diet tinggi serat serta mendorong aktivitas sesuai batas toleransi aman pada klien. Salah satu implementasi keperawatan dalam mempertahankan hidrasi adekuat adalah dengan pemberian air putih sebanyak 250-500 cc di pagi hari. Hasil karya ilmiah ini menunjukkan pemberian air putih yang disertai dengan intake serat yang adekuat mampu mengatasi masalah konstipasi pada anak. Karya ilmiah ini diharapkan dapat menjadi studi kasus manajemen konstipasi pada anak yang kemudian dapat dikembangkan menjadi penelitian dan landasan manajemen konstipasi pada anak.
Hypospadias is a congenital malfunction that occurs in male infants. Hypospadias is trated by uretroplasty. One of posturethroplasty management of is bedrest which aims to maintain the fixation of the postoperative urethral canal. Bedrest in post uretroplasty patients may increase the risk of constipation in children. Another factor that contributing to constipation in post-urethroplasty children is that they usually ignore the urge to defecate due to postoperative pain and incovenienceto defecate in bed defecation due to lack of privacy. Constipation problem can be treated with constipation management that is to provide information and education to the family of factors causing constipation, maintaining fluid intake according to body requirement , providing high fiber diet and encouraging activity according to patient 39;s safe tolerance limit. One of the implementation of nursing in maintaining adequate hydration is by giving250-500 cc of water in the morning. The results indicate that provision of water which accompanied by adequate fiber intake able to was solve the problem of constipation in children. . This paper is expected to be an evidence based of constipation management in children which might be developed into research and foundation of constipation management in children.
2020
Pr-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library