Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Marista Gilang Mauldina
Abstrak :
Penelitian mengenai aktivitas antidiabetes pada tanaman salah satunya adalah melalui uji penghambatan alfa glukosidase. Tanaman Buni (Antidesma bunius (L.) Spreng) telah diketahui dapat menghambat alfa glukosidase dengan nilai IC50 pada fraksi etil asetat dari kulit batang sebesar 5,73 ppm. Penelitian ini dilakukan untuk mengisolasi dan mengelusidasi senyawa yang berasal dari fraksi kulit batang Buni yang dapat menghambat alfa glukosidase secara in vitro dibandingkan dengan standar akarbose dan miglitol. Uji in vitro menunjukkan nilai IC50 akarbose dan miglitol sebesar 5,75 dan 59,76 ppm, sedangkan fraksi etil asetat dinyatakan sebagai fraksi teraktif dengan nilai IC50 19,33 ppm. Fraksi tersebut menghasilkan 3 isolat yang dielusidasi menggunakan spektrofotometer IR, MS, 1H-NMR, 13C-NMR, dan 2D-NMR. Struktur kimia isolat ditentukan melalui spektrum yang diperoleh dan dibandingkan dengan literatur, sehingga disimpulkan bahwa isolat 1, 2, dan 3 adalah friedelin, β-sitosterol, dan asam betulinat. Uji penghambatan enzim secara in vitro menunjukkan nilai IC50 isolat 1, 2, dan 3 masing-masing sebesar 19,51; 49,85; dan 18,49 ppm. Isolat 3 sebagai isolat teraktif dikonfirmasi aktivitasnya secara in silico dengan penambatan molekuler menggunakan program AutoDock4.2 sehingga diperoleh nilai ∆G sebesar -7,98 kkal/mol dan Ki sebesar 2,13 mM.
Antidiabetic activity from plants can be figured by the inhibitory activity of alpha-glucosidase assay. Buni (Antidesma bunius (L.) Spreng) has been found as inhibitor alpha-glucosidase with IC50 values ​​in the ethyl acetate fraction of the stem barks 5.73 ppm. This study aimed to isolate and elucidate the chemical compounds from the bark of Buni which inhibit alpha-glucosidase by in vitro methode with acarbose and miglitol as standards. In vitro assay showed IC50 values ​​of acarbose and miglitol are 5.75 and 59.76 ppm, while the IC50 value of ethyl acetate fraction is 19.33 ppm. Three isolates were elucidated by IR, MS, 1H-NMR, 13C-NMR, and 2D-NMR. The chemical structures of the isolates were identified by the spectrum then compared with literatures which concluded that isolate 1, 2, and 3 are friedelin, β-sitosterol, and betulinic acid. In vitro assay showed IC50 values ​​of isolate 1, 2, and 3 are 19.51; 49.85; and 18.49 ppm, respectively. Isolate 3 as the most active isolate confirmed its activity with in silico methode by molecular tethering using AutoDock4.2 program, which obtain the value of ΔG -7.98 kcal/mol and Ki 2.13 mM.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2014
T42239
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marista Gilang Mauldina
Abstrak :
Diabetes mellitus adalah penyakit yang ditandai oleh tingginya kadar gula darah dan telah banyak diderita oleh masyarakat Indonesia. Pengobatan tradisional untuk penyakit diabetes dilakukan menggunakan berbagai macam tanaman obat. Penelitian ini dilakukan untuk menguji adanya aktivitas penghambatan enzim α-glukosidase pada 15 jenis tanaman yang secara tradisional digunakan sebagai antidiabetes. Pengujian dilakukan secara in vitro terhadap ekstrak etanol tanaman menggunakan enzim α-glukosidase dan substrat P-Nitrofenil-α-D-Glukopiranosida yang menghasilkan produk paranitrofenol. Produk tersebut diukur serapannya menggunakan Spektrofotometer UV-Vis pada λ 400 nm. Parameter adanya aktivitas penghambatan yang dimiliki oleh ekstrak ditunjukan oleh nilai %inhibisi dan IC50. Hasil pengujian aktivitas penghambatan enzim α-glukosidase menunjukkan bahwa hampir semua ekstrak memiliki aktivitas penghambatan, kecuali buah belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L.) dan umbi wortel (Daucus carota L.), sedangkan ekstrak yang memiliki daya penghambatan terbaik adalah kulit batang kayu manis (Cinnamomum burmanii (Nees & T.Nees) Blume) dengan nilai IC50 2,11 μg/mL, diikuti oleh kulit batang jamblang (Syzygium cumini (L.) Skeel) dengan nilai IC50 3,78 μg/mL, kulit batang bidara laut (Strychnos lucida R.Br.) dengan nilai IC50 5,40 μg/mL, dan bunga cengkeh (Syzygium aromaticum (L.) Merr. & Perry) dengan nilai IC50 5,78 μg/mL. Golongan senyawa yang dikandung oleh ekstrak tanaman yang memiliki aktivitas penghambatan yang tinggi adalah glikosida dan tanin. ......Diabetes mellitus is a disease with high blood glucose levels, and this is one of the common diseases in Indonesia. A traditional medication for diabetes mellitus did by using the medicinal plants. The aim of this research was to determine an α-glucosidase inhibiting activity from 15 ethanolic extracts of Indonesian medicinal plants that had been used for diabetes mellitus. The method was an in vitro model using α?glucosidase and P-Nitrophenyl-α-D-Glucopyranoside as enzyme and substrate that produced p-nitrophenol. The product was measured by Spectrophotometer UV-Vis at λ 400 nm. The parameters of inhibiting activity were indicated by the values of % inhibition and IC50. The results indicated that almost of the extracts have inhibiting activity, except the Averrhoa bilimbi L. fruits and the Daucus carota L. tubers. The high activities are belong to the cortexes of Cinnamomum burmanii (Nees & T.Nees), Blume, Syzygium cumini L., Strychnos lucida R.Br. and the flowers of Syzygium aromaticum L. with IC50 value of 2.11 μg/mL, 3.78 μg/mL, 5.40 μg/mL, and 5.78 μg/mL. The phytochemical screening indicated that the extracts with high inhibiting activity contain glycosides and tannins as their chemical compounds.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2011
S1475
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library