Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 7 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Maulana Akbar
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2010
S31630
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Maulana Akbar
"Saat ini turbin angin kecepatan rendah sedang mengalami banyak modifikasi guna memaksimalkan kinerja generator sesuai dengan keadaan geografis di Indonesia. Banyak model generator yang dicoba dalam menghasilkan listrik. Pada pembahasaan skripsi ini digunakan generator axial karena cocok dengan keadaan angin kecepatan rendah. Model dan modifikasi dari generator ini pun sangat memegang peranan penting terhadap kinerja generator. Desain dari generator ini menggunakan arus 3 phasa dengan stator tanpa inti besi, serta rotor ganda yang mengapit stator. Disamping itu menggunakan 9 magnet permanen jenis strontium ferrite Br 0.8 T dan 9 kumparan pada stator. Desain ini dibuat berbeda dengan generator axial kecepatan rendah lainnya. Oleh karena itu hasil uji dari generator ini akan di analisa sehingga kita dapat mengetahui nilai efisiensi dari generator yang dibuat sesusai desain yang ditentukan.

Nowdays the low speed wind turbine is modifying to optimize the perfomance of generator appropriate with geographic conditions in Indonesia. Various types of generator which used to producing power. In this thesis author uses an axial generator due to appropriate with low speed wind conditions. The model and the modification of this generator hand the important role of generator performance. The design of this generator use 3 phase coreless stator, and the stator is placed between double rotor. In addition, this generator use 9 strontium ferrite Br 0.8 T permanent magnet and 9 coil in the stator. This design is made different from other low speed axial generator. Therefore, assay results from these generators will be analyzed so that we can know the value of the efficiency of the generator which is made according to the specified design."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S42464
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Aris Maulana Akbar
"Perkembangan industri di Karawang, yang awalnya diharapkan mampu menyerap banyak tenaga kerja lokal, ternyata secara tidak langsung berdampak pada hilangnya kesempatan kerja dan tingginya jumlah pengangguran lokal. Persoalan pengangguran ini menuntut dirancangnya kebijakan ketenagakerjaan yang lebih berpihak pada pengangguran lokal, yaitu Pasal 25 Perda Karawang No. 1/2011 tentang Penempatan Tenaga Kerja Lokal. Kebijakan ini bertujuan sebagai tindakan afirmatif (affirmative action) untuk mendesak terdistribusinya kesempatan kerja bagi pengangguran lokal yang tereksklusi dalam dunia industri.
Namun, Pasal 25 Perda Karawang No. 1/2011 ini belum mampu diimplementasikan secara optimal, sebab masih terdapat berbagai perselisihan kepentingan di antara aktor-aktor yang terkena dampak dari implementasi kebijakan ini. Berbeda dengan berbagai penelitian terhadap implementasi kebijakan yang cenderung hanya meninjau aspek-aspek prosedural dan administratif pada level tertentu, penelitian ini berupaya mengurai faktor-faktor sosiologis, terutama relasi sosial di antara aktor-aktor yang memiliki kepentingan yang berbeda, sebagai pendukung atau pun penghambat proses implementasi kebijakan ketenagakerjaan dalam multilevel: mikro, meso dan makro.
Karenanya, analisis penelitian ini dibagi dalam tiga persoalan: (1) proses implementasi kebijakan; (2) faktor-faktor yang mendukung implementasi kebijakan di level makro, meso dan mikro; dan (3) faktor-faktor yang menghambat implementasi kebijakan di level makro, meso dan mikro. Dengan begitu, penelitian ini diharapkan mampu meninjau proses implementasi kebijakan ketenagakerjaan secara lebih komprehensif.
Berdasarkan temuan penelitian, terdapat dua faktor yang mendukung proses implementasi Pasal 25 Perda Karawang No. 1/2011: (1) beberapa aspek dalam lingkungan eksternal (makro), seperti perkembangan pasar otomotif dan usaha garmen; (2) kerja sama stakeholders, seperti perusahaan Yahama dan Organisasi Masyarakat Sipil (OMS). Sementara di level mikro tidak ditemukan faktor pendukung proses implementasi. Namun, kedua faktor pendukung tersebut lebih bersifat kondisional, sehingga sulit diterapkan pada sektor-sektor lainnya.
Sedangkan faktor-faktor penghambat proses implementasi justru lebih banyak ditemukan di semua level, baik makro, meso maupun mikro. Di level makro atau struktural, ditemukan tiga faktor penghambat, yaitu: (1) ketidakjelasan rancangan kebijakan; (2) membludaknya pencari kerja baru dan minimnya lapangan kerja; (3) minimnya anggaran. Di level meso, ditemukan dua faktor penghambat, yaitu: (1) lemahnya sistem dan budaya organisasi; (2) resistensi stakeholders. Sedangkan di level mikro, ditemukan dua faktor penghambat: (1) lemahnya SDM lokal; (2) kepentingan pribadi. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa proses implementasi Pasal 25 Perda Karawang No. 1/2011 masih belum diimplementasikan secara optimal berdasarkan banyaknya faktorfaktor penghambat yang tidak mampu diatasi oleh Pemerintah Daerah Karawang.

The Industry development in Karawang, which is initially expected to absorb many local workers, in fact indirectly influences the losing of the job opportunity and the high rate of the local unemployment. This unemployment case forces the attempt to design the employment policy,Pasal 25 Perda Karawang No. 1/2011 about Formation of the Local Workers, which tend to sustain the local employment. This policy aims to be an affirmative action to insist the distributed job opportunity for the local unemployment which is exclusive in the industry field.
However, the Pasal 25 Perda Karawang No. 1/2011 has not implemented optimally yet, since there are still various conflict of interests among the actors affected by this implementationpolicy. Having some differences from some other various studies discussing the policy implementation which tend to observe the procedural and administrative aspects in a certain level, this study seek to elaborate the sociological factors, particularly social relations among the actors having the different interests, as a support or hindrance of the implementation of the employmentpolicy in multilevel: micro, medium, and macro.
Due to such considerations, the analysis of this study is divided into three matters: (1) the process of policy implementation; (2) the sustainingfactors of the policy implementation in the levels of macro, medium, and micro; and (3) the intervening factors of the policy implementation in the levels of macro, medium, and micro. This study is, therefore, expected to provide the more comprehensive investigation toward the implementation of employment policy.
The findings reveal that there are two factors sustaining the implementation process of Pasal 25 Perda Karawang No. 1/2011: (1) several aspects in the external situation (macro), for instance the development of automotive and garment industries; (2) cooperation of stakeholders, such as Yamaha company and Resident Civil Organization/Organisasi Masyarakat Sipil (OMS). Meanwhile, in the micro level, the sustaining factors of the implementation process were not found. However, the two sustaining factors tend to be conditional that these tend to be difficult to be implemented in other sectors. On the other hand, the intervening factors of the implementation process are more frequently found in all levels, either in the levels of macro, medium, or micro.
In the macro or structural level, three intervening factors were found: (1) the lack of clearance in the policy design; (2) the increasing number of the new job seekers and the lack of work-field; (3) the lack of budgeting. In the medium level, two intervening factors were found: (1) the weakness of system and culture of organization; (2) stakeholders resistances. Meanwhile, in the micro level, two intervening factors were found: the weakness of local human resources; (2) personal interest. This study, therefore, arrives at a conclusion that implementation process of Pasal 25 Perda Karawang No. 1/2011 is not implemented optimally, based on the many intervening factors which cannot be dealt with by The Region Government of Karawang.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2015
T43232
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rayhan Maulana Akbar
"

Persebaran gangguan kesehatan mental pada remaja Indonesia menunjukkan angka yang cukup signifikan dimana sebanyak satu dari 20 remaja di Indonesia mengalami permasalahan ini. Gangguan kecemasan umum sebagai salah satu bagian dari gangguan kesehatan mental memiliki tingkat prevalensi paling tinggi serta memberikan dampak signifikan pada penurunan kualitas hidup seseorang. Meskipun dampak yang dihasilkan gangguan kecemasan umum cukup signifikan, belum ditemukan aplikasi spesifik yang berfokus untuk menangani gangguan kecemasan umum, terutama pada remaja. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menggali masalah dan kebutuhan pengguna terhadap penanganan gangguan kecemasan umum pada remaja Indonesia serta mengembangkan dan mengevaluasi prototipe aplikasi yang menjadi solusi atas permasalahan tersebut. Penelitian ini menggunakan metode desain systemic design framework yang sejalan dengan topik penelitian ini yaitu seputar permasalahan sustainable living. Proses perancangan prototipe menghasilkan solusi atau fitur utama berupa pre-assessment generalized anxiety disorder-7 (GAD-7), konsultasi ahli, komunitas, peer counselor, dan jurnal. Keseluruhan proses perancangan prototipe aplikasi melibatkan 28 responden wawancara serta 347 responden kuesioner mulai dari fase pengumpulan kebutuhan hingga evaluasi yang terdiri dari calon pengguna yang telah divalidasi menggunakan pre-assessment GAD-7, ahli psikolog, dan ahli desain pengalaman pengguna. Rancangan akhir prototipe dievaluasi oleh calon pengguna melalui usability testing, user interview, dan system usability scale sehingga memperoleh usability score sebesar 86, SUS score sebesar 78,3, serta beberapa masukan pada kegiatan user interview yang mengindikasikan aplikasi telah memenuhi kebutuhan pengguna namun membutuhkan perbaikan minor. Penelitian ini memberikan kontribusi secara praktikal kepada Ikatan Psikolog Klinis (IPK) Indonesia dan pengembang aplikasi kesehatan mental.dan kontribusi secara teoritis terhadap penjelasan penggunaan metode pengembangan systemic design framework.


The prevalence of mental health disorders among Indonesian teenagers shows a significant figure, with one in 20 teenagers in Indonesia experiencing these issues. Generalized anxiety disorder, as one of the mental health disorders, has the highest prevalence rate and significantly impacts a person's quality of life. Despite the significant impact of generalized anxiety disorder, no specific application has been found that focuses on addressing this issue, especially among teenagers. Therefore, this research aims to explore the problems and user needs regarding the management of generalized anxiety disorder among Indonesian teenagers. It also aims to develop and evaluate a prototype application as a solution to these problems. This research utilizes the systemic design framework method, which aligns with the research topic of sustainable living issues. The prototype design process results in a main solution or feature, including a pre-assessment using the Generalized Anxiety Disorder-7 (GAD-7) questionnaire, expert consultations, community support, peer counseling, and journal. The entire prototype design process involves 28 interview respondents and 347 questionnaire respondents, from the needs gathering phase to evaluation, which includes validated users through the GAD-7 test, psychologists, and user experience design experts. The final prototype design is evaluated by potential users through usability testing, user interviews, and the System Usability Scale, obtaining a usability score of 86 and an SUS score of 78.3. Additionally, user interviews provide feedback indicating that the application meets user needs but requires minor improvements. This research contributes practically through a clickable prototype that can be further developed by healthcare application developers. This research provides practical contributions to the Ikatan Psikolog Klinis (IPK) Indonesia) and mental health application developers. It also offers theoretical contributions in explaining the use of the systemic design framework development method."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gamma Maulana Akbar
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penggunaan bahasa dalam iklan E-commerce XYZ di media sosial. Ragam bahasa menjadi menarik dibahas karena penggunannya selaras dengan implementasi dari strategi pemasaran. Ragam bahasa pada iklan E-commerce XYZ dipilih sebagai sumber utama data karena ditemukan beberapa keunikan penggunaan ragam bahasa yang biasanya digunakan pada iklan aplikasi e-commerce. Metode analisis yang digunakan adalah metode kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkaan adanya kecenderungan yang biasa ditemukan dalam iklan-iklan e-commerce  yang berbasis tulisan, seperti penggunaan bahasa baku dan tidak baku, penggunaan ragam bahasa persuasif, dan penggunaan ragam bahasa deskriptif. Selain itu, ditemukan pula kecenderungan pengguaan ragam bahasa deskriptif dan bahasa tidak baku pada iklan-iklan E-commerce XYZ di media sosial.

This research aims to analyze the language usage in E-commerce XYZ advertisements on social media. The variety of language is intriguing to discuss because its use aligns with the implementation of marketing strategies. The language used in E-commerce XYZ ads was chosen as the primary data source due to the unique language usage identified, which typically occurs in e-commerce application advertisements. The qualitative analysis method was employed in this research. The results indicate common trends found in text-based e-commerce ads, such as the use of formal and informal language, persuasive language variations, and descriptive language variations. Additionally, a tendency was found towards the use of descriptive language and informal language in E-commerce XYZ ads on social media."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Ferdian Maulana Akbar
"Artificial Intelligence (AI) didefinisikan sebagai teknologi yang memungkinkan mesin untuk dapat meniru berbagai keterampilan kompleks dari manusia di mana penggunaannya memiliki potensi yang besar. AI dapat digunakan salah satunya di tempat kerja untuk membantu menyelesaikan pekerjaan yang ada. Namun, tentunya dengan adanya penggunaan AI di tempat kerja menghadirkan kekhawatiran seperti contohnya dapat digantikannya manusia dengan AI. Berdasarkan masalah tersebut, terdapat akar masalah yang diidentifikasi yaitu adanya opini negatif yang berkembang di masyarakat tentang dampak penggunaan AI di tempat kerja. Oleh sebab itu, dilakukan analisis sentimen terhadap opini masyarakat pada penelitian ini yang bertujuan untuk mengetahui model terbaik untuk mengklasifikasikan sentimen, topik-topik yang menjadi pembahasan dalam masing-masing sentimen, perubahan tren sentimen seiring waktu, dan rekomendasi yang dapat diberikan pada pihak terkait berdasarkan analisis. Data yang digunakan pada penelitian ini merupakan data Twitter yang berupa tweets yang membahas tentang penggunaan AI di tempat kerja dengan periode Januari 2022 sampai Mei 2024. Metode analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah metode machine learning untuk analisis sentimen dan Latent Dirichlet Allocation (LDA) untuk pemodelan topik. Kontribusi teoritis penelitian ini adalah pengembangan analisis sentimen dan pemodelan topik pada tweets yang membahas tentang penggunaan AI khususnya di tempat kerja. Analisis menghasilkan model dengan algoritme Logistic Regression (LR) sebagai model dengan performa terbaik. Selain itu, hasil juga menunjukkan terdapat beberapa topik utama yang dibahas pada masing-masing sentimen dengan terdapatnya 10 topik pada sentimen negatif, 10 topik pada sentimen positif, dan 5 topik pada sentimen netral. Pada analisis tren terdapat beberapa temuan seperti sentimen netral dengan fluktuasi yang cukup stabil dan sentimen positif dan negatif yang memiliki fluktuasi tinggi pada bulan-bulan tertentu. Rekomendasi untuk dapat meredakan opini buruk dan kekhawatiran masyarakat dan pekerja dengan adanya AI di tempat kerja dapat dibuat regulasi dan hukum yang spesifik mengenai penggunaan AI di tempat kerja berdasarkan dari hal-hal yang menjadi topik pembicaraan pada sentimen negatif. Lalu, masyarakat juga dapat menggunakan AI di tempat kerja dengan bertanggung jawab. Selain itu, pemberi kerja juga dapat melakukan adaptasi teknologi dengan bijak dan menerapkan aturan dalam internal perusahan untuk dapat menjaga data internal perusahaan.

Artificial Intelligence (AI) is defined as a technology that enables machines to mimic various complex human skills, with significant potential for its applications. One notable use of AI is in the workplace to assist in completing tasks. However, the use of AI in the workplace raises concerns, such as the potential for AI to replace human workers. Based on this issue, a core problem identified is the negative perception prevalent in society about the impact of AI in the workplace. Therefore, this research conducts a sentiment analysis of public opinion to determine the best model for classifying sentiments, identify the main topics discussed within each sentiment, analyze the trend changes in sentiments over time, and provide recommendations to relevant stakeholders based on the analysis. The data used in this research consists of Twitter data, specifically tweets discussing the use of AI in the workplace, spanning from January 2022 to May 2024. The analytical methods employed in this research include machine learning techniques for sentiment analysis and Latent Dirichlet Allocation (LDA) for topic modeling. The theoretical contribution of this research is the development of sentiment analysis and topic modeling for tweets discussing the use of AI specifically in the workplace. The analysis results identified the Logistic Regression (LR) algorithm as the best-performing model. Additionally, the results revealed several key topics discussed within each sentiment, with 10 topics in negative sentiment, 10 topics in positive sentiment, and 5 topics in neutral sentiment. The trend analysis yielded several findings, such as the relatively stable fluctuations in neutral sentiment and the high fluctuations in positive and negative sentiments during certain months. Recommendations to alleviate public and employee concerns regarding the presence of AI in the workplace include establishing specific regulations and laws governing its use based on issues that are commonly discussed in negative sentiments. Furthermore, the public should responsibly engage with AI in the workplace. Additionally, employers can prudently adapt to technology and enforce internal rules to safeguard corporate data."
Jakarta: Fakultas Ilmu Komputer Universitas ndonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Raihan Andriqa; Rayhan Maulana Akbar; Salman Marsha
"Persebaran gangguan kesehatan mental pada remaja Indonesia menunjukkan angka yang cukup signifikan dimana sebanyak satu dari 20 remaja di Indonesia mengalami permasalahan ini. Gangguan kecemasan umum sebagai salah satu bagian dari gangguan kesehatan mental memiliki tingkat prevalensi paling tinggi serta memberikan dampak signifikan pada penurunan kualitas hidup seseorang. Meskipun dampak yang dihasilkan gangguan kecemasan umum cukup signifikan, belum ditemukan aplikasi spesifik yang berfokus untuk menangani gangguan kecemasan umum, terutama pada remaja. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menggali masalah dan kebutuhan pengguna terhadap penanganan gangguan kecemasan umum pada remaja Indonesia serta mengembangkan dan mengevaluasi prototipe aplikasi yang menjadi solusi atas permasalahan tersebut. Penelitian ini menggunakan metode desain systemic design framework yang sejalan dengan topik penelitian ini yaitu seputar permasalahan sustainable living. Proses perancangan prototipe menghasilkan solusi atau fitur utama berupa pre-assessment generalized anxiety disorder-7 (GAD-7), konsultasi ahli, komunitas, peer counselor, dan jurnal. Keseluruhan proses perancangan prototipe aplikasi melibatkan 28 responden wawancara serta 347 responden kuesioner mulai dari fase pengumpulan kebutuhan hingga evaluasi yang terdiri dari calon pengguna yang telah divalidasi menggunakan pre-assessment GAD-7, ahli psikolog, dan ahli desain pengalaman pengguna. Rancangan akhir prototipe dievaluasi oleh calon pengguna melalui usability testing, user interview, dan system usability scale sehingga memperoleh usability score sebesar 86, SUS score sebesar 78,3, serta beberapa masukan pada kegiatan user interview yang mengindikasikan aplikasi telah memenuhi kebutuhan pengguna namun membutuhkan perbaikan minor. Penelitian ini memberikan kontribusi secara praktikal kepada Ikatan Psikolog Klinis (IPK) Indonesia dan pengembang aplikasi kesehatan mental.dan kontribusi secara teoritis terhadap penjelasan penggunaan metode pengembangan systemic design framework.

The prevalence of mental health disorders among Indonesian teenagers shows a significant figure, with one in 20 teenagers in Indonesia experiencing these issues. Generalized anxiety disorder, as one of the mental health disorders, has the highest prevalence rate and significantly impacts a person's quality of life. Despite the significant impact of generalized anxiety disorder, no specific application has been found that focuses on addressing this issue, especially among teenagers. Therefore, this research aims to explore the problems and user needs regarding the management of generalized anxiety disorder among Indonesian teenagers. It also aims to develop and evaluate a prototype application as a solution to these problems. This research utilizes the systemic design framework method, which aligns with the research topic of sustainable living issues. The prototype design process results in a main solution or feature, including a pre-assessment using the Generalized Anxiety Disorder-7 (GAD-7) questionnaire, expert consultations, community support, peer counseling, and journal. The entire prototype design process involves 28 interview respondents and 347 questionnaire respondents, from the needs gathering phase to evaluation, which includes validated users through the GAD-7 test, psychologists, and user experience design experts. The final prototype design is evaluated by potential users through usability testing, user interviews, and the System Usability Scale, obtaining a usability score of 86 and an SUS score of 78.3. Additionally, user interviews provide feedback indicating that the application meets user needs but requires minor improvements. This research contributes practically through a clickable prototype that can be further developed by healthcare application developers. This research provides practical contributions to the Ikatan Psikolog Klinis (IPK) Indonesia) and mental health application developers. It also offers theoretical contributions in explaining the use of the systemic design framework development method."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library