Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Meilany
"Meilany, mahasiswa Jurusan Sastra Indonesia FSUI selama dua semester, yaitu dari semester delapan hingga semester sembilan (tahun 1999) menyusun skripsi dengan judul Gaya Bahasa pada Puji-pujian Pembuka Surat Emas Abad ke-19: Suatu Tinjauan Deskiptif_, di bawah bimbingan ibu Nitrasattri Handayani, M.Hum. Topik yang dipilih untuk penelitian ini adalah Gaya Bahasa Pada Puji-pujian Pembuka Surat Emas Abad Ke-19. Hasil penelitian berdasarkan topik tersebut adalah pertama, dilihat dari segi strukturnya, teks puji-pujian dapat dibagi ke dalam tiga bagian, yaitu bagian awal yang berupa perkataan pembuka, bagian isi yang memuat informasi nama, jabatan, dan alamat si pengirim dan si penerima surat, dan bagian akhir yang berupa perkataan doa keselamatan. Kedua, dari segi analisis kategori leksikal dalam teks puji-pujian terdapat penggunaan partikel, klitika, kata tunggal, kata kompleks (sebagai hasil afiksasi dan reduplikasi), dan kata majemuk Selain itu, dilihat dari kelas katanya, kata kata yang digunakan untuk menyusuu teks puji-pujian dapat dikelompokkan ke dalam sebelas kelas kata, yaitu Verba, Ajektiva, Nomina, Pronomina, Numeralia, Adverbia, Demonstrativa, Preposisi, Konjungsi, dan Kategori Fatis. Ketiga, dari segi kategori sintaksis teks puji-pujian itu minimal disusun atas dua kalimat dan maksimal disusun atas enam kalimat. Terakhir, dilihat dari segi penggunaan skiasan dalam teks puji-pujian terdapat penggunaan gaya bahasa aliterasi, hiperbol, dan gaya bahasa perbandingan (simile)."
2000
S10874
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tinuk Agung Meilany
"ABSTRAK
Dehisensi luka secara klinis diamati sebagai terbukanya kembali luka operasi yangtelah dipertautkan secara primer dan mengalami kegagalan pertautan luka padafase inflamasi. Risiko penyebab terjadinya dehisensi luka operasi pada anak adalahmultifaktorial. Salah satu faktor yang mungkin berperan adalah polimorfisme genGlutation S-transferase P1 GSTP1 . Tujuan penelitian ini adalah untuk menilaiperan faktor risiko polimorfisme genetik GSTP1 I105V terhadap terjadinyakomplikasi dehisensi luka operasi pada anak yang menjalani operasi mayor. Penelitian ini menggunakan desain studi kohort secara prospektif yang dilakukandi Pusat Pelayanan Bedah Anak RSAB Harapan Kita. Sebanyak 116 individumemenuhi kriteria inklusi. Semua subjek menjalani pemeriksaan darah rutin untukpersiapan bedah mayor, pemeriksaan rasio GSH:GSSG dan kadar senyawa proteinkarbonil untuk identifikasi stres oksidatif, serta pemeriksaan genotyping PCR ndash;RFLP. Sebanyak 30 subjek dilakukan pemeriksaan TcPO2. Hasil sebarangenotipe masing-masing Ile/Ile, Val/Val dan Ile/Val adalah 56/116 48,3 ,15/116 12,9 , dan 45/116 38,7 . Polimorfisme GSTP1 I105V menunjukkanhasil peningkatan stres oksidatif tidak berbeda bermakna dengan wildtype. Hasilpemeriksaan TcPO2pasca operasi turun lebih tajam dan berbeda bermakna padasubjek dengan genotipe Ile/Val dan Val/Val. Selain itu, polimorfisme GSTP1Ile/Val dan Val/Val pada subjek dengan komplikasi operasi anemia, hipoalbumindan sepsis, mengalami peningkatan risiko dehisensi luka dengan risiko relatifberturut-turut: RR 2,86, IK 0,647 ndash;12,66, p 0,166; RR 3, IK 1,829 ndash;10,85, p 0,037;RR 3,2, IK 2,876 ndash;11,27, p 0,015. Polimorfisme GSTP1 I105V memengaruhi peningkatan kejadian dehisensi lukapada keadaan hipoksia pasca operasi yang ditunjukkan dengan penurunan TcPO2lebih tajam, dan pada subjek dengan komplikasi hipoalbumin.

ABSTRACT
Wound dehiscence is a leakage of a surgical suture at the surgical site incision.The risks associated with wound dehiscence are multifactorial. One of thepossible underlying mechanisms that increase the risk of wound dehiscence is thepresence of Glutation S transferase P1 GSTP1 I105V gene polymorphism. Theaim of this study is to evaluate the role of GSTP1 I105V genetic polymorphism inthe development of surgical wound dehiscence in pediatric patient who underwentmajor abdominal surgery.This is a prospective cohort study conducted at Harapan Kita Mother and ChildHospital. A total of 116 individuals fulfilled the criteria with 3 different genotypesincluding Ile Ile, Val Val and Ile Val, consisting of 56 116 48.3 , 15 116 12.9 and 45 116 38.7 subjects, respectively, which are stated by PCRRFLP.All subjects underwent routine blood test in preparation for surgery,GSH GSSG ratio and carbonyl protein measurement to evaluate the presence ofoxidative stress. Measurement of TcPO2 was done in 30 of subject.GSTP1 I105V polymorphism did not increase oxidative stress significantly.However, post operative TcPOmeasurement was significantly reduced inpatients with Ile Val and Val Val genotype. Furthermore, Ile Val dan Val ValGSTP1 polymorphism in subject having surgical complications anemia,hypoalbumin and septicemia , increased the risk of wound dehiscencerespectively RR 2,86, CI 0,647 ndash 12,66, p 0,166 RR 3, CI 1,829 ndash 10,85, p 0,037 RR 3,2, CI 2,876 ndash 11,27, p 0,015. Of note, the RR for septicemia were statisticallysignificant in both the group with polymorphism and in the group with nopolymorphism.GSTP1 I105V polymorphisms increases the risk of wound dehiscence in hipoxicstate showed by a decrease in post operative TcPO2 and in patients withhypoalbuminemia "
2016
D-Pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Harefa, Meilany
"
ABSTRAK
Pada dasarnya setiap orang memiliki bakat dan kemampuan yang berbeda-
beda, sehingga kebutuhan akan pendidikan berbeda-beda pula (Utami
Munandar, 1985). Akan tetapi, pemenuhan kebutuhan pendidikan bagi
siswa sangat sulit untuk dipenuhi pada sekolah yang heterogen, yakni
sekolah yang memberikan pengajaran secara seragam bagi siswa-siswa
yang sesungguhnya memiliki bakat dan kemampuan yang berlainan. Cara
yang paling umum dllakukan untuk mengatasi heterogenitas itu adalah
dengan mengelompokkan siswa-siswa menurut kemampuannya masing-
masing (Slavin, 1994). Cara semacam ini umumnya dikenal sebagai sistem
ability grouping. Dengan kelas yang relatif homogen, guru menjadi lebih
mudah menyesuaikan pengajaran dengan kemampuan siswa yang
diajarnya, sehingga siswa pun akan belajar dengan Iebih baik (Kulik & Kulik,
1982; Urevick dalam Clarizio, Craig, dan Mehrens, 1970). Kendati
demikian, dampak ability grouping terhadap siswa tidak selamanya positif.
Ability grouping ternyata dapat membawa dampak negatif terutama bagi
siswa non-unggulan. Di antara dampak negatif tersabut adalah yang
berkaitan dengan rendahnya academic self-esteem (harga diri akademik)
dan motivasi berprestasi siswa. Dengan terbentuknya kelas unggulan dan
non-unggulan, siswa-siswa non-unggulan seringkali merasa bahwa dirinya
mendapat stigma sebagai seorang anak yang tidak pandai dan tidak dapat
meraih keberhasilan dengan kemampuannya (Slavin, 1994). Mereka juga
kehilangan model peran positif dari siswa unggulan yang biasanya
menampakkan kebiasaan belajar, motlvasi, dan ketekunan yang tinggi yang
dapat mendorong motivasi berprestasi siswa non-unggulan (Rosenbaum,
1980 dalam Slavin, 194).
Dengan dasar pemikiran dan masalah sebagaimana diuraikan di atas,
penelitian ini bertujuan untuk mengungkap ada tidaknya perbedaan harga diri akademik dan motivasi berprestasi siswa non-unggulan di sekolah
bersistem ability grouping dengan siswa non-unggulan di sekolah non-
ability grouping. Untuk meneliti perbedaan tersebut, digunakan alat ukur
berupa Skala Harga Diri Akademik ?95 dan Skala Motivasi Berprestasi,
serta Standard Progressive Matrices untuk mengukur inteligensi sebagai
variabel yang dikontrol. Teknlk analisa data yang dlgunakan adalah
Analysis of Covariance (ANCOVA), dengan inteligensi sebagai kovariabel.
Hasil pengolahan data menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang
signifikan dalam harga diri akademik maupun motivasi berprestasi pada
kedua kelompok yang diteliti. Teriihat pula bahwa harga diri akademik dan
motivasi berprestasi slswa non-unggulan di sekolah non-ability grouping
Iebih tinggi daripada di sekolah ability grouping.
Saran yang dlsampaikan berdasarkan diskusi mengenal hasil penelitian,
Iebih ditujukan pada penggunaaan alat ukur dan sampel yang diikutsertakan
dalam penelitian ini, agar pada penelitian selanjutnya dapat dilakukan uji
coba tehadap alat, mengurangi efek social desirability pada alat ukur, dan
penggunaan sampel yang jumlahnya Iebih besar dan diambil dengan teknik
non-incidental sampling.
"
1998
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Liza Meilany
"Latar Belakang. Anak dengan Spektrum Gangguan Autisme (SGA) seringkali mengalami gangguan gerak halus, yang dapat menimbulkan hambatan dalam melakukan aktivitas sehari-hari serta mengganggu performa sekolah. Hingga saat ini belum ada data mengenai prevalens maupun gambaran gangguan gerak halus pada anak SGA di Indonesia, termasuk dampaknya terhadap performa sekolah.
Tujuan. Mengetahui prevalens gangguan gerak halus anak SGA, mengetahui gambaran gangguan gerak halus anak SGA, mengetahui dampak gangguan gerak halus terhadap performa sekolah anak SGA.
Metode. Penelitian analitik potong lintang dilakukan sejak bulan Januari sampai Mei 2014. Subjek anak SGA didapatkan dari Klinik Anakku CMC Kayu Putih. Subjek pada kelompok kontrol dari sebuah sekolah swasta yang telah dilakukan matching usia dan jenis kelamin dengan kelompok SGA. Terhadap subjek penelitian dilakukan pemeriksaan keterampilan gerak halus dengan BOT-2 dan penilaian performa fungsional sekolah melalui pengisian kuesioner SFA oleh guru atau terapis.
Hasil. Subjek penelitian pada kelompok SGA dan kelompok kontrol masing- masing berjumlah 43 anak. Prevalens gangguan gerak halus pada kelompok SGA sebesar 91%. Jumlah subjek pada kelompok SGA yang mengalami gangguan gerak halus pada komposit fine manual control dan manual coordination, serta subtes fine motor precision, fine motor integration, manual dexterity, dan upper- limb coordination lebih besar dibanding kelompok kontrol, dengan median skor kelompok SGA yang lebih rendah pada semua komposit/subtes dibandingkan dengan kelompok kontrol. Terdapat hubungan bermakna antara gangguan gerak halus kelompok SGA dengan performa fungsional sekolah.
Simpulan. Prevalens gangguan gerak halus anak SGA pada penelitian ini adalah 91%. Gangguan gerak halus yang dialami anak SGA berdasarkan pemeriksaan dengan BOT-2 mencakup komposit fine manual control dan manual coordination, serta subtes fine motor precision, fine motor integration, manual dexterity, dan upper-limb coordination. Pada anak SGA, gangguan gerak halus berhubungan dengan gangguan pada performa fungsional sekolah.
......Background. Children with Autism Spectrum Disorders (ASD) often have fine motor impairment, which may present barriers in performing their daily activities and interfere with their school performance. Until now there has been no data on the prevalence and description of fine motor impairment in children with ASD in Indonesia, including its impact on the children’s school performance.
Objective. To determine the prevalence of fine motor impairments in children with ASD, to provide the description of fine motor impairments in children with ASD, and to determine the impact of fine motor impairments on the school performance of children with ASD.
Method. A cross-sectional analytic study conducted from January to May 2014. Subjects were children with ASD from Klinik Anakku CMC Kayu Putih. Subjects in the control group were students from a private school matched by age and sex with the ASD group. Fine motor examination was performed using BOT-2 and assessment of school functional performance was conducted through SFA questionnaires filled by teachers or therapists.
Result. There were 43 subjects each on ASD and control groups. Prevalence of fine motor impairments in children with ASD in this study was 91%. The number of subjects in the ASD group having fine motor impairement on the fine manual control and manual coordination composites, as well as fine precision motors, motors fine integration, manual dexterity, and upper-limb coordination subtests are greater than the control group, with median score of all the composites/subtests lower on ASD group compared to that in the control group. There was a significant correlation between fine motor impairments in ASD children with their school function performance.
Result. Prevalence of fine motor impairments in children with ASD in this study was 91%. Fine motor impairments experienced by children with ASD based on examination using BOT-2 covers fine manual control and manual coordination composites, as well as fine precision motors, motors fine integration, manual dexterity, and upper-limb coordination subtests. In children with ASD, fine motor impairment was associated with disturbances in the school function performance."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2014
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Purba, Florence Meilany
"Praktek Kerja Profesi Apoteker (PKPA) dilaksanakan di Apotek Roxy Pondok Labu dan PT. SOHO Industri Pharmasi. Kegiatan PKPA di apotek dilaksanakan pada tanggal 1 – 30 September 2021, dengan tujuan dapat memberikan gambaran secara langsung mengenai peran apoteker di apotek, salah satunya ialah dalam hal pengadaan dan pengendalian sediaan farmasi. Tugas khusus yang berjudul “Analisis Penggunaan Obat Antihipertensi di Apotek Roxy Pondok Labu Pada Periode 1 – 31 Agustus 2021”, bertujuan untuk menganalisis penggunaan obat antihipertensi terbanyak di apotek.
Kegiatan PKPA di PT. SOHO Industri Pharmasi berlangsung selama dua bulan. Melalui kegiatan ini penulis berkesempatan untuk melihat aktivitas yang ada di industri farmasi, terutama penerapan CPOB dalam industri farmasi. Tugas khusus yang diberikan berjudul “Pemetaan Suhu Pada Climatic Chamber QACLI204, QACLI221 dan QACLI222” bertujuan untuk memberikan pemahaman mengenai kegiatan kualifikasi, prinsip kualifikasi dan pemetaan suhu pada instrumen chamber. Proses kualifikasi dilakukan sesuai dengan standar operating procedure (SOP) yang berlaku di industri bersangkutan. Penulis melakukan pemetaan suhu pada climatic chamber untuk memperoleh dokumentasi distribusi suhu pada beberapa titik dalam climatic chamber.
......Apothecary Profession Internsip (PKPA) was carried out at Roxy Pondok Labu Pharmacy and PT. SOHO Industri Pharmasi. PKPA activities in pharmacy is held on September 1 – 30, 2021, with the aim to provide an overview of the role of pharmacists in pharmacies, one of which is procurement and product control. This assignment entitled "Antihypertensive Drug Use Analysis at Roxy Pondok Labu Pharmacy in the Period 1 - 31 August 2021", aims to analyze the most use of antihypertensive drugs in pharmacies.
PKPA activities at PT. SOHO Industri Pharmasi lasts for two months. Through this activity, the author had the opportunity to see activities in the pharmaceutical industry, especially the implementation of GMP in the pharmaceutical industry. The assignment entitled “Mapping Temperature for Climatic Chamber QACLI204, QACLI221 and QACLI222” aims to give an understanding of qualification activities, qualification principles and mapping temperature in chamber instruments. The qualification process is carried out in accordance with the industry’s standard operating procedure (SOP). The author carried out mapping temperature in climatic chamber to obtain documentation of temperature distribution at several points in the climatic chamber."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library