Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mela Milani
"Indonesia menempati posisi kedua pada tahun 2016 dengan jumlah kasus tuberkulosis TB terbanyak di dunia sebanyak 1,02 juta kasus. Hal tersebut menyebabkan adanya peningkatan penggunaan obat anti tuberkulosis OAT. Oleh karena itu penggunaan OAT perlu dipantau. Penggunaan OAT harus digunakan secara benar agar tidak terjadi resistensi. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi penggunaan OAT pada pasien TB. Desain penelitian ini adalah cross sectional dengan pengambilan data secara retrospektif dari resep dan rekam medis pasien TB selama tahun 2017. Studi dilakukan secara kuantitatif dengan metode Anatomical Therapeutic Chemical/Defined Daily Dose ATC/DDD dan kesesuaian obat dengan Formularium Nasional. Data kuantitas dihitung dalam nilai DDD, DDD/1000 pasien/hari dan DDD/1000 penduduk/hari. Sampel adalah data resep yang mengandung OAT dan rekam medis pasien TB rawat jalan usia dewasa 18 tahun di RSUD Jagakarsa tahun 2017 sebanyak 640 resep. Berdasarkan hasil analisis menunjukkan bahwa 53 pasien TB adalah laki-laki, 26,40 berusia 18 sampai 24 tahun, dan 52 mengikuti program BPJS, 94,40 pasien TB menderita penyakit TB Paru. Berdasarkan hasil penelitian secara kuantitatif, total penggunaan obat anti tuberkulosis adalah sebanyak 24.313,75 DDD; 1,38 DDD/1000 pasien/hari; 0,752 DDD/1000 penduduk/hari. Kuantitas penggunaan OAT yang dinyatakan dalam DDD, DDD/1000 pasien/hari dan DDD/1000 penduduk/hari paling tinggi, yaitu isoniazid 10498,75 DDD; 0,596 DDD/1000 pasien/hari; 0,325 DDD/1000 penduduk/hari. Persentase kesesuaian penggunaan OAT dengan Formularium Nasional pada tahun 2017 adalah 100. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penggunaan obat anti tuberkulosis di RSUD Jagakarsa tahun 2017 telah sesuai dengan daftar obat pada Formularium Nasional, sehingga kesesuaian pengobatan diharapkan dapat tercapai.

Indonesia was in the second position in 2016 which had the biggest number oftuberculosis TB cases. It was 1.02 million cases. There is an increasing of antituberculosis drugs ATD usage. Therefore, anti tuberculosis drugs ATD usage needsto be monitored which was must be used rationally to prevent resistency. This researchaimed to evaluate the use of anti tuberculosis drugs in TB patients. The study design tobe used was cross sectional study with retrospective data retrieval method from patient rsquo sprescription and medical records of TB patients during 2017. The study was carried outquantitatively with the method of Anatomical Therapeutic Chemical Defined DailyDose ATC DDD and drug suitability with National Formulary. Quantity data wasmeasured based on DDD, DDD 1000 patiennts hari and DDD 1000 inhabitants day. The sample was patients prescription who used anti tuberculosis drugs and medicalrecords of adult outpatients TB ge 18 years old in RSUD Jagakarsa at 2017 with 640prescriptions. Based on research analysis that 53 of TB patients were male, 26.40 were 18 to 24 years old, and following the BPJS program were 52, and 94.40 of TBpatients suffered from pulmonary TB. Based on quantitative research result, the totaluse of anti tuberculosis drugs was 24.313,75 DDD 1,38 DDD 1000 patients 0,752DDD 1000 inhabitants day. The highest quantity of anti tuberculosis drug usage basedon DDD, DDD 1000 patients day and DDD 1000 inhabitants day was isoniazid 10498,75 DDD 0,596 DDD 1000 patients day 0,325 DDD 1000 inhabitants day. Thepercentage of appropriate anti tuberculosis drugs usage with National Formulary in2017 was 100. Based on the results of the study, it can be concluded that the use ofanti tuberculosis drugs at RSUD Jagakarsa in 2017 has been in accordance with the listsof drugs on the National Formulary, thus the use of drugs is expected to be achieved.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mela Milani
"Seorang apoteker memainkan peran penting dalam industri farmasi, apotek, dan grosir farmasi. Apoteker harus memenuhi standar kompetensi sebagai persyaratan untuk memasuki dunia kerja dan menjalani praktik profesional. Standar kompetensi apoteker Indonesia terdiri dari sepuluh (10) standar kompetensi sebagai kemampuan yang diharapkan oleh apoteker ketika lulus dan memasuki praktik kerja profesional. Sebagai persiapan dan pengalaman calon apoteker untuk dapat memahami peran apoteker dan meningkatkan kompetensi, Praktek Kerja Profesional Apoteker dilakukan di Apotek Atrika. Selama PKPA diharapkan bahwa calon apoteker dapat memperluas wawasan, pemahaman, dan pengalaman mereka untuk melakukan pekerjaan farmasi di tempat kerja profesional.

A pharmacist plays an important role in the pharmaceutical industry, pharmacies and pharmaceutical wholesalers. Pharmacists must meet competency standards as a requirement for entering the workforce and undergoing professional practice. Indonesian pharmacist competency standards consist of ten (10) competency standards as abilities expected by pharmacists when graduating and entering professional work practices.  As a preparation and experience of prospective pharmacists to be able to understand the role of pharmacists and improve competence, the Pharmacist Professional Work Practice is carried out at Apotek Atrika. During PKPA it is expected that pharmacist candidates can broaden their horizons, understanding, and experience to do pharmaceutical work in professional workplaces."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2019
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Mela Milani
"Seorang apoteker memainkan peran penting dalam industri farmasi, apotek, dan grosir farmasi. Apoteker harus memenuhi standar kompetensi sebagai persyaratan untuk memasuki dunia kerja dan menjalani praktik profesional. Standar kompetensi apoteker Indonesia terdiri dari sepuluh (10) standar kompetensi sebagai kemampuan yang diharapkan oleh apoteker ketika lulus dan memasuki praktik kerja profesional. Sebagai persiapan dan pengalaman calon apoteker untuk dapat memahami peran apoteker dan meningkatkan kompetensi, Praktek Kerja Profesional Apoteker dilakukan di BPOM RI. Selama PKPA diharapkan bahwa calon apoteker dapat memperluas wawasan, pemahaman, dan pengalaman mereka untuk melakukan pekerjaan farmasi di tempat kerja profesional.


A pharmacist plays an important role in the pharmaceutical industry, pharmacies and pharmaceutical wholesalers.  Pharmacists must meet competency standards as a requirement for entering the workforce and undergoing professional practice.  Indonesian pharmacist competency standards consist of ten (10) competency standards as abilities expected by pharmacists when graduating and entering professional work practices.  As a preparation and experience of prospective pharmacists to be able to understand the role of pharmacists and improve competence, the Pharmacist Professional Work Practice is carried out at BPOM RI. During PKPA it is expected that pharmacist candidates can broaden their horizons, understanding, and experience to do pharmaceutical work in professional workplaces"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2019
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Mela Milani
"Seorang apoteker memainkan peran penting dalam industri farmasi, apotek, dan pemerintahan. Apoteker harus memenuhi standar kompetensi sebagai persyaratan untuk memasuki dunia kerja dan menjalani praktik profesional. Standar kompetensi apoteker Indonesia terdiri dari sepuluh (10) standar kompetensi sebagai kemampuan yang diharapkan oleh apoteker ketika lulus dan memasuki praktik kerja profesional. Sebagai persiapan dan pengalaman calon apoteker untuk dapat memahami peran apoteker dan meningkatkan kompetensi, Praktek Kerja Profesional Apoteker dilakukan di PT Bintang Toedjoe. Selama PKPA itu diharapkan bahwa calon apoteker dapat memperluas wawasan, pemahaman, dan pengalaman mereka untuk melakukan pekerjaan farmasi di tempat kerja profesional.


A pharmacist plays an important role in the pharmaceutical industry, pharmacies and government. Pharmacists must meet competency standards as a requirement for entering the workforce and undergoing professional practice. Indonesian pharmacist competency standards consist of ten (10) competency standards as abilities expected by pharmacists when graduating and entering professional work practices. As a preparation and experience of prospective pharmacists to be able to understand the role of pharmacists and improve competence, the Pharmacist Professional Work Practice is carried out at PT Bintang Toedjoe. During PKPA it is expected that pharmacist candidates can broaden their horizons, understanding, and experience to do pharmaceutical work in professional workplaces."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2019
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library