Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Melok Roro Kinanthi
"ABSTRAK
Dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak henti-hentinya dihadapkan pads berbagai macam masalah. Individu yang memiliki karakteristik kepribadian tertentu tampaknya mampu mengatasi dan beradaptasi dengan masalah yang dihadapinya tanpa hams terkena dampak negatif dad hal tersebut. Salah satu faktor yang mempengaruhi hal ini adalah problem solving appraisal yang dimiliki individu, yaitu bagaimana individu menilai kemampuan dirinya dalam menyelesaikan suatu masalah. Hasil penelitian menunjukan adanya korelasi antara ketrampilan individu dalam memecahkan masalah yang dihadapi dengan simtom -simtom depresi, kenutusasaan, ataupun ide bunuh diri.
Corey (1977) mengemukakan setiap psikolog memiliki blind spot,
dimana masing-masing memiliki masalah pribadi yang belum terselesaikan,
yang kemungkinan akan mempengaruhi efektivitas psikolog dalam menjalankan tugasnya. Gunarsa (2001) mengajukan pertanyaan: apakah seorang psikolog yang sedang memiliki masalah di dalam kehidupan pribadinya sendiri dapat membantu orang lain mengatasi masalah pules?
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran problem solving appraisal pads mahasiswa Magister Profesi Psikologi Universitas Indonesia. Penelitian ini menggunakan instrumen problem solving inventory yang diformulasikan oleh Heppner sebagai alat untuk mengetahui penelaian individu terhadap kemampuan dirinya dalam menyelesaikan masalah. Pendekatan utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Selain itu, pendekatan kualitatif jugs diperlukan dalam mengolah data pendukung berupa hasil wawancara subyek tertentu. Subyek penelitian ini berjumlah 43 orang yaitu mahasiswa Magister Profesi Psikologi Universitas Indonesia yang telah atau sedang menempuh mass Mayor Praktik-Institusi.
Teknik sampling yang digunakan adalah insidental sampling dimana subyek diambil berdasarkan ketersediaan dan kemudahan (Guilford & Fruchter, 1987).
Metode validitas yang digunakan adalah construct validity melalui teknik internal consistency dan menggunakan rumus pearson product moment.
Metode validitas yang digunakan adalah construct validity melalui teknik internal consistency dan menggunakan rumus pearson product moment. Uji reliabilitas dilakukan melalui pendekatan single form reliability dengan
menggunakan rumus koefisien cronbach alpha.
Basil uji validitas dan reliabilitas menunjukkan mayoritas item pads alat ukur ini rnemiliki koefisien validitas yang cukup memuaskan yaitu r > 0,2. Hanya lima item yang koefisien validitasnya r < 0,2 (yaitu item no.4, 7, 8, 15, dan 32). Sementara itu reliabilitas yang dihasilkan juga cukup memuaskan (a = 0,8578).Wawancara yang dilakukan kemudian terhadap reponden dengan skor terendah dan responden dengan skor tertinggi menunjukan adanya perbedaan problem solving appraisal yang signifikan diantara keduanya. Dengan demikian dapat disimpulkan item-item yang ada telah telah benar-benar mengukur konstruk yang ada di tiap-tiap kategori serta cukup dapat menunjukkan perbedaan antar subyek pads aspek yang diukur.
Adapapun gambaran problem solving appraisal mahasiswa Magister Profesi Psikologi Universitas Indonesia yang menjadi sampel penelitian ini adalah: sebanyak 11 responden (25,58%) memiliki skor total Problem Solving Inventory kategori rendah. Dengan demikian, individu tersebut memiliki penilaian yang positif terhadap kemampuan mereka dalam menyelesaikan suatu masalah. Sebanyak 29 orang (67,44%) memperoleh skor total Problem Solving Inventory kategori menengah.
Hal ini berarti individu yang bersangkutan menilai kemampuan diri mereka berada pada tingkatan rata-rata dalam menyelesaikan suatu permasalahan secara efektif. Hanya 3 responden (6,98%) yang memiliki jumlah skor keseluruhan Problem Solving Inventory yang tergolong tinggi. Hal ini menunjukan mereka memiliki penilaian yang negatif terhadap kemampuan mereka dalam memecahkan suatu masalah secara efektif.
Diperlukan revisi terhadap penulisan kelima item yang memperoleh koefisien validitas r < 0,2, untuk selanjutnya dapat pula dilakukan penelitian lanjutan untuk menguji kembali item-item yang telah direvisi tersebut. Secara umum, alat ukur Problem Solving Inventory menghasilkan validitas dan reliabilitas yang cukup baik, sehingga peneliti menyarankan penggunaan alat ukur ini dalam bidang klinis."
2007
T17829
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Melok Roro Kinanthi
"[ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk memeroleh gambaran dan pemahaman mengenai faktor-faktor berperan dalam komitmen pernikahan para Tenaga Kerja Wanita (TKW) di desa Dadap, Indramayu dan bagaimana dinamikanya, dengan menggunakan kerangka teori Bioekologi. Menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain studi kasus, data dalam penelitian ini dikumpulkan melalui wawancara, pengamatan partisipatif dan analisis dokumen terhadap berbagai sumber, seperti TKW, perangkat desa, budayawan setempat, warga, dan staf lembaga pemerintahan terkait. Sebagai informan kunci, TKW yang terlibat dalam penelitian ini berjumlah 11 orang, terdiri dari mereka yang masih mempertahankan pernikahan dan yang telah mengakhirinya. Partisipan dipilih secara purposive dan snowball. Menggunakan teknik analisis dari Miles, Huberman, dan Saldana (2014), temuan yang didapat dalam penelitian ini adalah tampaknya context makrosistem merupakan pre-determined bagi interaksi antara berbagai context lingkungan yang mengelilingi partisipan, yakni mikrosistem, mesosistem, eksosistem, dan karakteristik personal partisipan itu sendiri, yang mana berbagai interaksi tersebut berperan dalam dinamika komitmen pernikahan partisipan. Diantara berbagai context lingkungan yang saling berinteraksi tersebut, tampaknya interaksi antara individu dengan mikrosistemnya, dalam hal ini pasangan, atau yang dinamakan proximal process, dan karakteristik personal yang dihasilkan dari proximal process tersebut menjadi penentu utama komitmen pernikahan partisipan.
Faktor lingkungan berperan sebagai pemicu timbulnya konflik dalam pernikahan partisipan dan sebagai faktor yang melatari proximal process dan karakteristik personal partisipan. Sementara itu, keputusan untuk tetap berkomitmen dan bagaimana partisipan merespon situasi sulit tersebut lebih banyak ditentukan oleh proximal process dan karakteristik personal partisipan yang dihasilkan dari proximal process itu sendiri. Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa teori Bioekologi dapat menjelaskan komitmen pernikahan TKW di desa Dadap, Indramayu.;

ABSTRACT
The objective of this research is to obtain a description and understanding of certain aspects portraying a marriage commitment on Indonesian female migrant worker (TKW) in the village of Dadap, Indramayu, as how dynamic those are, by utilizing the Bioecology theory framework. Utilizing a qualitative approach and having a case study design, data contained in this research are compiled by a means of interview, participatory observation, and documentary analysis against any resources, such as TKW, official community, society, and relevant government institution staff. As the key informant, TKW involved in this research comprised of 11 persons, some who keep striving their marriage and others are already divorced. Participants are selected purposively and snowball. Utilizing an analysis technique by Miles, Huberman, and Saldana (2014), the finding on this research exposes a macrosystem context which constitutes a pre-determined of interaction among environment context surrounded to participants, i.e. microsystem, mesosystem, exosystem, and their personal characteristic, of which those interaction play its role on a dynamic commitment of participants marriage.Among those interacted environment context, it appears interaction between individual with her microsystem (spouse), or it is called as proximal process, and personal characteristic resulted from a proximal process plays a major determination to participant marriage commitment.
Environment aspect plays its role as a trigger of conflict within a marriage of participants, and as an aspect contributing proximal process and participant personal characteristic. While the decision to maintain a commitment and how participants respond to particular difficult situation are more determined by proximal process and personal participants characteristic resulting from its proximal process;The objective of this research is to obtain a description and understanding of certain aspects portraying a marriage commitment on Indonesian female migrant worker (TKW) in the village of Dadap, Indramayu, as how dynamic those are, by utilizing the Bioecology theory framework. Utilizing a qualitative approach and having a case study design, data contained in this research are compiled by a means of interview, participatory observation, and documentary analysis against any resources, such as TKW, official community, society, and relevant government institution staff. As the key informant, TKW involved in this research comprised of 11 persons, some who keep striving their marriage and others are already divorced. Participants are selected purposively and snowball. Utilizing an analysis technique by Miles, Huberman, and Saldana (2014), the finding on this research exposes a macrosystem context which constitutes a pre-determined of interaction among environment context surrounded to participants, i.e. microsystem, mesosystem, exosystem, and their personal characteristic, of which those interaction play its role on a dynamic commitment of participants marriage.Among those interacted environment context, it appears interaction between individual with her microsystem (spouse), or it is called as proximal process, and personal characteristic resulted from a proximal process plays a major determination to participant marriage commitment.
Environment aspect plays its role as a trigger of conflict within a marriage of participants, and as an aspect contributing proximal process and participant personal characteristic. While the decision to maintain a commitment and how participants respond to particular difficult situation are more determined by proximal process and personal participants characteristic resulting from its proximal process, The objective of this research is to obtain a description and understanding of certain aspects portraying a marriage commitment on Indonesian female migrant worker (TKW) in the village of Dadap, Indramayu, as how dynamic those are, by utilizing the Bioecology theory framework. Utilizing a qualitative approach and having a case study design, data contained in this research are compiled by a means of interview, participatory observation, and documentary analysis against any resources, such as TKW, official community, society, and relevant government institution staff. As the key informant, TKW involved in this research comprised of 11 persons, some who keep striving their marriage and others are already divorced. Participants are selected purposively and snowball. Utilizing an analysis technique by Miles, Huberman, and Saldana (2014), the finding on this research exposes a macrosystem context which constitutes a pre-determined of interaction among environment context surrounded to participants, i.e. microsystem, mesosystem, exosystem, and their personal characteristic, of which those interaction play its role on a dynamic commitment of participants marriage.Among those interacted environment context, it appears interaction between individual with her microsystem (spouse), or it is called as proximal process, and personal characteristic resulted from a proximal process plays a major determination to participant marriage commitment.
Environment aspect plays its role as a trigger of conflict within a marriage of participants, and as an aspect contributing proximal process and participant personal characteristic. While the decision to maintain a commitment and how participants respond to particular difficult situation are more determined by proximal process and personal participants characteristic resulting from its proximal process]"
2015
D2060
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library