Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Moerika M.
"Stress pada karyawan dapat disebabkan oleh berbagai faktor, diantaranya adalah beban kerja. Beban kerja karyawan di perusahaan meliputi beban kerja fisik dan mental. Penelitian ini hertujuan untuk mengetahui huhungan antara variabel beban kerja mental dengan stress keija pada karyawan di Toyota Astra Motor (TAM) Jakarta.
Penelitian dilakukan terhadap 4 staff karyawcm Remuneration and Data centre di PT Toyota Astra Motor sehagai sampel. Keempat staff tersebut akan diherikan kuesioner stress keija (Stress Diagnostic Survey), dan juga analisa hehan kerja mental dengan menggunakan BORG scale. Selain itu akan dilihat pula hagaimana derajat kepentingan kompetensi herkorelasi dengan BORG scale dan stress kerja.Analisis data secara menggunakan uji korelasi pearson product moment untuk menguji huhungan tersehut.
Hasil penelitian menunjukkan terdapat huhungan yang signifikan antara beban kerja mental dan stress kerja pada karyawan remunerasi di Toyota Astra Motor (TAM) Jakarta, dengan koefisien korelasi sebesar 0,987 dan berada pada taraf signifikansi 0,013. Terdapat pula korelasi positif antara nilai total kompetensi specitic Borg Scale dengan stres dengan koefisien korelasi sehesar 0,970 dan hirada pada taraf signifikansi 0,030.
Dari basil penelitian ini, maka dapat direkomendasikan rancangan intervensi herupa Job simplification pada staff remunerasi yang memiliki hehan kerja berlebih, Intervensi lain yang dapat diherikan terkait dengan aspek kompetensi general adalah penggunaan Competency Based Interview oleh user agar dapat merekrut karyawan yang sesuai dengan kompetensi jabatannya."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2010
T38329
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Moerika M.
"Keputusan untuk menikah pada dasarnya merupakan keputusan yang sulit, kompleks dan penuh pertimbangan sehingga tidak mudah bagi individu untuk melakukannya. Sulitnya seorang individu untuk memutuskan menikah tentu merupakan hal yang tidak mudah dilakukan. Hal tersebut bertambah kompleks bila menghadapi kenyataan dimana pasangan tersebut berbeda keyakinan. Ada beberapa pilihan solusi yang dapat diambil yaitu, salah satu dari pasangan tersebut mengubah keyakinannya mengikuti keyakinan pasangannya yang lain (konversi agama). Pilihan untuk berpindah keyakinan, tentu memerlukan pertimbangan yang besar dalam pengambilan keputusan bagi individu tersebut. Hal itu dikarenakan selain melakukan pengambilan keputusan untuk menikah, individu tersebut juga melakukan pengambilan keputusan untuk melakukan konversi agama sesuai keyakinan pasangan untuk menikah.
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran proses pengambilan keputusan pada individu yang telah memasuki tahap dewasa muda yang melakukan konversi agama karena pernikahan dan melihat faktor yang paling dominan mempengaruhi keputusan tersebut.. Penelitian ini menggunakan teori pengambilan keputusan Janiss dan Mann (1977) yang terdiri dari penilaian terhadap masalah, mencari alternatif pilihan membuat komitmen dan mempersiapkan diri menghadapi umpan balik. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif.
Metode kualitatif dianggap tepat dalam penelitian ini dikarenakan peneliti ingin mendapatkan gambaran yang mendalam tentang proses pengambilan keputusan melakukan konversi agama menurut individu yang menjadi partisipan dalam penelitian ini. Partisipan dalam penelitian ini adalah individu dalam tahap perkembangan dewasa muda, karena dalam tahap ini individu memiliki kebutuhan akan adanya intimasi (pernikahan). Partisipan berada pada rentang usia 20-40 tahun. Terdapat tiga orang yang dijadikan partisipan dalam penelitian ini. Dan ketiganya telah melakukan konversi agama. Dalam tahapan pengambilan keputusan yang mereka lakukan, mereka tidak melewati tahap kedua dari teori Janiss dan Mann, yaitu mempertimbangkan alternatif. Faktor yang paling mempengaruhi secara dominan adalah faktor lingkungan.

It is normal when people is faced by choices in their lives. Every choices their facing need solution, so they can choose one of the best option. The process of finding the solution are decision making. Decision making itself are normal things that people do. The decision making can be applied for simple things or a more complex thing. One of the complex things that need a decision making is a decision for getting married. Married is a relationship between a man and a woman that are socially admit, and it?s consist a sexual relationship, child care, and a diversity role between man and wife. Marriage is a bond between a man and a woman, not only physically but spiritually. In marriage, an individual relationship are legalized by a social institutional.
A decision for getting married basically are a difficult and complex decision, and it?s not easy for doing it. Because in marriage people are tend to commit with someone in a long term relationship. Being married become more difficult when they?re facing the facts that their couple are having a different religion view with them. There are few option that can be a solution for the problem. One of it are changing the religion. It?s more complicated decision, because the person not only have to make a decision for getting married, but also has to change the religion for marital reason.
This research are purposed to have the potrayal of the process of the decision making that young adulthood commence for marital reason. This potrayal include the dominant factor that influence the process. The research based from the theory of Janiss and Mann (1977) that consist the stages of the decision making process that include identifying the problem, searching for an alternative, making a commitment, and prepare for feedback. The method that used for this research is qualitative type.
This method are used for having a deep potrayal from the subject that become a participant of the research. The participant of the research are young adulthood between 20-40 year. There are three subject that used for this research. And all of them are already do the changing religion view for marital reason.In this research, the participants didn?t do the second step of decision making process, searching for an alternative. The dominant factor for the decision is circumstances."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library