Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 1 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mohammad Najib Khaidar
Abstrak :
ABSTRAK
Salah satu proses produksi yang penting di industri semen adalah proses pembakaran klinker di rotary kiln unit. Proses pembakaran cli rotary kiln ini merupakan proses produksi yang paling menentukan dalam rangkaian alur proses procluksi untuk menghasilkan semen. Tujuan dari proses pembakaran di rotary kiln ini adalah untuk menghasilkan produk klinker yang apabila dicampur dengan gips, barulah menjadi semen. Dalam proses pembakaran di rotary kiln unit ini setidaknya dibutuhkan Kalor pembalcaran sebesar i 50.000_O00 Koa]/jam, dan memiliki intensitas kalor yang dikandung oleh produk klinker sebesar :t 700 Kcal/Kg-klinker (konsumsi energi spesilik).

Dalam proses pembakaran klinker di rotary kiln sering kali dijurnpai kondisi dimana konsumsi energi spesifiknya kadangkala kecil dan kadangkala besar, atau elisiensi pembakarannya kadangkala kecil dan kadangkala besar. Kondisi semacam ini teljadi akibat tidak seimbangnya pengaturan pemakaian energi dalam proses produksi. Untuk kasus di rotary kiln unit ini, energi utama yang menjadi masukan adalah Kalor Pembakaran dari Bahan Balcar. Besamya kalor pembakaran ini sebanding dengan laju aliran bahan bakar masuk ke dalam kiln. Fungsi utama dari proses pembalcaran yang ada di rotary kiln ini adalah untuk membakar dan membentuk material menjadi produk klinker. Besarnya kalor yang dibilttlhkan untuk pembakaran dan pembentukan ini sebanding dengan . besarnya massa material yang masuk ke dalam kiln. Dengan demikian besarnya pemakaian batu bara sebanding dengan besamya pemasulcan raw malaria! yang akan dibakar.

Pada kondisi di lapangan seringkali dijumpai suatu keadaan pada proses pembakaran di mana pemkaian bahan bakar lebih besar dibandingkan dengan pemasukan bahan balcu, akibatnya kalor yang disuplai oleh pembalcaran bahan bakar menjadi banyak yang terbuang ke gas buang, dinding kiln, dan kehilangan kalor yang tidak teramati. Oleh karena itu perlu adanya suatu analisis optimasi terhadap pemakaian bahan bakar yang dihubungkan dengan pemasukan bahan baku agar diperoleh kondisi proses dengan eisiensi yang tinggi. Untuk analisis tersebut perlu adanya suatu studi optimasi berdasarkan metode Heat Balance yang mengacu pada kondisi operasi sehingga diperoleh tingkat penghematan energi.
1996
S36564
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library