Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mohammad Rizki Adi Pradana
"ABSTRAK
Hubungan Turki dan Uni Eropa dapat dilihat dalam dua tahapan, yaitu pra 1995 dan pasca 1995. Pada periode pra 1995 terkenal dengan periode hubungan konfliktual antara Turki dan Uni Eropa karena berbagai perang terjadi di wilayah Eropa dan menyertakan Turki. Sementara itu, pada periode pasca 1995, Turki dan Uni Eropa mulai untuk membangun hubungan yang lebih bersifat kerjasama. Dalam periode ini juga terjadi dua hubungan yang unik, yaitu hubungan menguntungkan dalam bidang keamanan, ekonomi, dan sosial budaya antara Turki dan Uni Eropa yang dibersamai terdapat hubungan yang tidak menguntungkan terjadi antara kedua pihak terutama dalam isu keanggotaan Turki di Uni Eropa. Keunikan dari hubungan Turki dan Uni Eropa menjadi fokus utama dalam penelitian ini. Penulis akan menggunakan metode kualitatif berupa studi kasus. Teori yang digunakan adalah Teori Interdependen karya Joseph S. Nye. Berdasarkan metode dan teori tersebut, penulis menemukan bahwa pola hubungan saling ketergantungan dalam bidang keamanan dan ekonomi menjadi alasan terbentuknya keunikan dari hubungan Turki dan Uni Eropa tersebut. Dalam bidang keamanan, penulis menemukan bahwa Uni Eropa lebih bergantung kepada Turki. Sedangkan dalam bidang ekonomi, penulis menemukan bahwa Turki lebih bergantung kepada Uni Eropa. Keunggulan dari masing-masing pihak yang kemudian membentuk hubungan saling ketergantungan antara Turki dan Uni Eropa. Temuan ini diharapkan mampu menjadi langkah awal bagi para peneliti selanjutnya untuk mempelajari lebih jauh hubungan antara Turki dan Uni Eropa.

ABSTRACT
Turkey European Union EU relations can be separated into two stages, namely pre and post 1995. The pre 1995 period is known as the period of conflictual relations between Turkey and the EU because of the various wars that occurred in the European region which involved Turkey. However, in the post 1995 period, Turkey and the EU began to build a more cooperative relationship. In this period, there were also two unique relationships an advantageous relationship in the security, economic, and socio cultural fields between Turkey and the EU, and a disadvantageous relationship between the two parties, especially on the issue of Turkey rsquo s potential membership of the EU. The uniqueness of Turkey EU relations is the main focus of this study. This study uses qualitative methods and case studies. The theory used is Joseph S. Nye rsquo s Interdependent Theory. Based on these methods and theories, it has been found that the pattern of interdependence in security and economics is the reason for the uniqueness of Turkey EU relations. In the field of security, the EU is more dependent on Turkey than Turkey is on the EU. While in the economic field, Turkey is more dependent on the EU. The advantages for each party form an interdependent relationship between Turkey and the EU. These findings are expected to be a first step for future researchers to learn more about the relationship between Turkey and the EU."
2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohammad Rizki Adi Pradana
"Normalisasi hubungan antara Israel dengan UEA dan Maroko merupakan langkah yang signifikan dalam politik Timur Tengah. Normalisasi ini didorong oleh beberapa faktor utama, yaitu keamanan dan geopolitik, ekonomi, serta dukungan dari Amerika Serikat. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi beberapa poin- poin penting dan krusial dalam normalisasi Israel dengan Uni Emirat Arab dan Maroko, membandingkan Abraham Accords dengan perjanjian serupa antara Israel dengan negara-negara di kawasan Timur Tengah, menganalisis potensi konflik dari normalisasi Israel dengan Uni Emirat Arab dan Maroko. Dengan kerangka Balance Theory of War dan Metode Penelitian Komparasi, penulis menemukan bahwa penyelesaian konflik antara Israel dan Palestina menjadi faktor penting dalam munculnya konflik dari normalisasi tersebut, perjanjian Abraham Accords memiliki kesamaan pola dengan perjanjian Israel dengan negara lain di kawasan Timur Tengah, potensi konflik terjadi disebabkan apabila tidak terpenuhinya perjanjian penyelesaian konflik antara Israel dan Palestina.

The normalization of relations between Israel and the UAE and Morocco is a significant step in Middle Eastern politics. This normalization is driven by several key factors, namely security and geopolitics, economy, and support from the United States. This study aims to explore several important and crucial points in the normalization of Israel with the United Arab Emirates and Morocco, compare the Abraham Accords with similar agreements between Israel and countries in the Middle East region, and analyze potential conflicts arising from the normalization of Israel with the United Arab Emirates and Morocco. Using the Balance Theory of War framework and Comparative Research Methods, the author finds that resolving the conflict between Israel and Palestine is an important factor in the emergence of conflicts from such normalization, the Abraham Accords exhibit similar patterns with Israel's agreements with other countries in the Middle East, and potential conflicts arise if the conflict resolution agreements between Israel and Palestine are not fulfilled."
Depok: Sekolah Kajian Strategik dan Global Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library