Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhamad Agil Fadhel Kurnianto
Abstrak :
Teknologi desalinasi perlu dimanfaatkan untuk memurnikan air garam yang tersedia, termasuk air laut untuk memenuhi kebutuhan air bersih yang semakin meningkat akibat pertumbuhan penduduk serta kebutuhan industry lainnya. Beberapa metode desalinasi, seperti metode termal, membran, dan pertukaran ion, terus dikembangkan tetapi masih memiliki beberapa kekurangan. Oleh karena itu, metode desalinasi alternatif baru dengan atomisasi droplet yang memanfaatkan fenomena air entrainment sedang dikembangkan. Studi ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh dari diameter nozzle dan tekanan terhadap sudut semprotan untuk mengkarakterisasi kabut pada proses desalinasi dari hasil perancangan desain menggunakan microbubble. Studi ini menggunakan air laut yang direkayasa kadar garam sebesar 85 ppm, yang dipompa kemudian dialirkan melalui nozzle dengan diameter kecil menjadi droplet. Penggunaan microbubble test section juga digunakan untuk meningkatkan kinerja sistem. Data kuantitatif dari hasil eksperimen diperoleh dari alat ukur dan data kualitatif dalam bentuk video yang diperoleh dengan menggunakan kamera untuk diolah menjadi data kuantitatif dengan menggunakan pengolahan citra Image-J. Hasil studi menunjukkan bahwa tekanan mempengaruhi karakteristik semprotan air berbentuk kerucut penuh. Didapatkan konfigurasi sistem penyemprotan terbaik berdasarkan desain sistem dengan nozel berdiameter 0.2 mm pada tekanan 9 bar dengan nilai laju produksi 8.25 mL/30 menit dan tingkat kadar garam 48 ppm dengan penggunaan injeksi microbubble. Hasil penggunaan injeksi microbubble juga meningkatkan hasil sistem sebesar 16.4% laju produksi air dan 3.5% pengurangan kadar garam. sehingga penggunaan microbubble direkomendasikan untuk diterapkan. ......Desalination technology needs to be used to purify available salt water, including sea water to meet the increasing demand for clean water due to population growth and other industrial needs. Several desalination methods, such as thermal, membrane, and ion exchange methods, are being developed but still have some drawbacks. Therefore, a new alternative desalination method with droplet atomization utilizing the air entrainment phenomenon is being developed. This study aims to analyze the effect of the nozzle diameter and pressure on the spray angle to characterize the mist in the desalination process from the results of the design using microbubble. This study uses engineered seawater with a salt content of 85 ppm, which is pumped and then flowed through a nozzle with a small diameter into droplets. The use of microbubble test section is also used to improve system performance. Quantitative data from experimental results obtained from measuring instruments and qualitative data in the form of video obtained by using a camera to be processed into quantitative data using Image-J image processing. The results of the study show that pressure affects the characteristics of a full cone-shaped water spray. The best spraying system configuration was obtained based on the system design with a nozzle diameter of 0.2 mm at a pressure of 9 bar with a production rate of 8.25 mL/30 minutes and a salinity level of 48 ppm with the use of microbubble injection. The results of using microbubble injection also increased the system yield by 16.4% water production rate and 3.5% reduction in salt content. so the use of microbubble is recommended to be applied
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Agil Fadhel Kurnianto
Abstrak :
ABSTRAK Pada saat ini, Indonesia tengah menghadapi tantangan pasokan dan distribusi listrik yang sangat besar. Dengan pertumbuhan permintaan listrik jangka pendek dalam dekade mendatang diproyeksikan akan tumbuh pada tingkat 6,8% setiap tahun. Laporan terakhir menyatakan bahwa ada sekitar 5 juta atau 1.7% orang Indonesia yang tidak memiliki akses listrik, terutama di daerah terpencil karena sulitnya akses listrik untuk memasuki wilayah tersebut. Disisi lain menunjukan bahwa ekonomi dan peningkatan standar kehidupan masyarakat sangat tergantung pada penggunaan listrik. Untuk mengatasinya, turbin piko hidro dianggap cocok untuk jenis turbin yang akan diterapkan, terutama untuk masyarakat di daerah terpencil. Roda Air langkah bawah merupakan salah satu jenis teknologi piko hidro turbine yang cocok digunakan karena desain dan pemasangan turbin diyakini lebih mudah (operasional dan pemeliharaan) dan lebih murah (investasi dan biaya operasional) daripada jenis lainnya. Namun, roda air langkah bawah memiliki masalah mengenai rendahnya effisiensi yang dihasilkan. Studi ini bertujuan untuk memvalidasi persamaan jumlah sudu lurus yang diadaptasi dari turbin Pelton dan mengetahui jumlah sudu lurus yang tepat untuk digunakan pada roda air langkah bawah secara komputasi dan eksperimen terhadap variasi jumlah sudu yang lebih banyak. Dalam studi ini dilakukan variasi sudu 8, 12, 16, dan 20 sudu. Berdasarkan seluruh hasil studi roda air dapat disimpulkan bahwa jumlah sudu terbaik yang diperoleh secara numerikal dan eksperimental adalah sudu berjumlah 8 dengan effisiensi sebesar 41% untuk numerikal dan 35.12% untuk eksperimental. Perbedaan efisiensi antara perhitungan analitikal, numerikal dan eksperimental terjadi karena adanya beberapa kerugian-kerugian yang tidak dapat dihitung dalam perhiungan metode eksperimen. ABSTRAK In 2019, Indonesia faces enormous electricity supply and distribution challenges. With the growth of short-term electricity demand in the coming decade it is projected to grow at a rate of 6.8% each year. The latest report states that there are around 5 million or 1.7% of Indonesians who do not have access to electricity, especially in remote areas due to difficulties accessing electricity to enter remote areas. On the other hand it shows that the economy and the improvement in the standard of living of the people are very dependent on electricity usage. To overcome this, Pico-hydro turbines are considered suitable for the type of turbine that will be applied, especially for people in remote areas. Undershot waterwheel is one type of pico hydro turbine technology suitable for use because turbine design and installation is believed to be easier (operational and maintenance) and cheaper (investment and operational costs) than other types. However, undershot waterwheel has problems regarding the resulting low efficiency. For this reason, this study to verify the equation of the number of blades adapted from the pelton turbine and find out the optimal number of blades for undershot waterwheel with analytical, numerical, and experimental methods for more variations in the number of blades. In the study variations in blades 8, 12, 16 and 20. Based on results of straight blade undershot waterwheel study, it can be concluded that the best number of blades obtained numerical and experimentally is 8 blades with an efficiency of 41% for numerical and 35.12% for experimental. The difference in efficiency between analytic, numerical and experimental calculations occurs because of some losses that cannot be calculated in the calculation of experimental methods.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library