Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhammad Al Kahfi
Abstrak :
ABSTRAK
Pada 1992, sebuah konvensi yang diikuti hampir seluruh negara di dunia menetapkan sebuah kesepakatan dalam penanggulangan isu pemanasan global dan perubahan iklim. Salah satu penanggulangan terhadap isu ekologis ini adalah dengan memperdagangkan karbon antar negara. Namun dalam memahami ekologi seseorang harus menyadari adanya lapisan-lapisan dalam pemahaman ekologi. Ekologi hadir sebagai salah satu perantara antara manusia dan alamnya, salah satu media yang mempertemukan pemikiran manusia dan alam di sekitarnya, yang memberikan manusia ruang untuk memahami alam tidak hanya dalam tahap fisik namun juga mental sebagaimana diutarakan Felix Guattari dalam konsep Tiga Ekologi. Pemahaman ini menyiratkan bahwa alam dan manusia muncul sebagai satu sinergitas yang bersifat rizomatik. Perkembangan peradaban dan kemajuan teknologi hendaknya diikuti oleh perkembangan pemahaman ekologis agar tetap mampu mewadahi manusia melihat alam sebagaimana adanya. Ini dimaksudkan agar tidak terjadi pemahaman ekologi yang berbasis pada kepentingan tertentu. Setiap kepentingan yang disematkan pada pemahaman ekologis berdampak pada sinergitas antara manusia dan alam serta mengakar dan memudarkan konsepsi ekologis yang membutuhkan cara pandang baru dari sudut yang dan menghadirkan skizoanalitik sebagai salah satu metode dalam melihat ekologi.
ABSTRACT
In 1992, a convention than attended by the entire world was held intended to solve the problems of climate change and global warming issue. One of the consensus mention of the allowance of the carbon trading between countries. However, in understanding ecology, one have to be aware of the layers inside the idea of ecology. Ecology appears as one of the medium between human and nature, a media that connecting human mind and its environment, and also giving human its space to understanding nature not only in physical state but also mentally as Felix Guattari quoted as mental ecology in his Three Ecology conception. The conception implies that human and nature appears as one synergy as rhizome was. The development of civilization and advancement of technology should have been followed by the dynamism of the ecology and its ability to conform such expansion. This issue becomes important or ecology become manipulated for some interest. Every interest pinned in ecology conception impacting the synergy between human and nature, giving it a bias definition and shallow meaning. Ecology needs a new or deconstructed perspectives and seeing from another angle like schizo-analytic method could offer.
2015
S62947
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Al Kahfi
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk menganilisis apakah terjadi fenomena spillover effect terhadap sektor pariwisata pada setiap kota/kabupaten di Provinsi Jawa Tengah. Selain itu, penelitian ini ingin mengetahui apakah terdapat fenomena kompetisi pada setiap sektor-sektor pariwisata. Berdasarkan rumusan masalah tersebut, munculah tujuan penelitian untuk mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi pertumbuhan wisatawan nusantara pada suatu kota/kabupaten di Provinsi Jawa Tengah. Pada penelitian ini digunakan analisis spasial dengan menggunakan Moran’s I test dan juga model ekonometrika spasial berupa Spatial Autoregressive (SAR) dan Spatial Durbin Model (SDM). Matriks penimbang spasial yang digunakan pada penilitian ini menggunakan queen contiguity dimana ketetanggaan dihitung berdasarkan sisi dan sudut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model Spatial Autoregressive (SAR) merupakan model terbaik dibandingkan model Spatial Durbin Model (SDM) karena nilai rho pada model Spatial Autoregressive (SAR) menunjukkan nilai signifikan. Artinya, terdapat autokorelasi spasial pada variabel dependen. Hasil model Spatial Autoregressive (SAR) terdapat nilai signifikan pada akomodasi, objek wisata, dan kepadatan penduduk berpengaruh signifikan positif, sehingga kenaikan faktor-faktor ini akan meningkatkan jumlah wisatawan nusantara pada kota/kabupaten di Jawa Tengah. Selain itu, pada model Spatial Autoregressive (SAR) tidak menunjukkan fenomena kompetisi pada setiap sektor pariwisata karena menunjukkan nilai positif pada variabel signifikan seperti akomodasi, objek wisata, dan kepadatan penduduk. ......This study analyzes whether there is a spillover effect phenomenon on the tourism sector in each city/district in Central Java Province. In addition, this study wants to find out whether there is a phenomenon of competition effect in each tourism sector. Based on the formulation of the problem, the research objective emerged to find out what factors influence the growth of domestic tourists in a city/regency in Central Java Province. In this study, spatial analysis was used using Moran's I test and also spatial econometric models in the form of Spatial Autoregressive (SAR) and Spatial Durbin Model (SDM). The spatial weighing matrix used in this study uses a queen contiguity where adjacency is calculated based on sides and angles. The results showed that the Spatial Autoregressive (SAR) model was the best model compared to the Spatial Durbin Model (SDM) because the rho value in the Spatial Autoregressive (SAR) model showed a significant value. That is, there is a spatial autocorrelation on the dependent variable. The results of the Spatial Autoregressive (SAR) model have significant values ​​on accommodation, tourist attractions, and population density have a significant positive effect, so that the increase in these factors will increase the number of domestic tourists in cities/districts in Central Java. In addition, the Spatial Autoregressive (SAR) model does not show the phenomenon of competition in each tourism sector because it shows positive values on significant variables such as accommodation, tourist attractions, and population density.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library