Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 1 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhammad Aqil Irham
Abstrak :
Wacana pemberdayaan komunitas lokal dan civil society tampaknya sedang aktual di kalangan ilmuan, akademisi dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM). Hal itu terjadi karena dalam waktu yang cukup lama, negara dan birokrasi sangat dominan melakukan intervensi dalam seluruh kehidupan masyarakat. Diantaranya adalah di sektor ekonomi dan politik. Praktek monopoli dan oligopoli terjadi di semua tingkatan usaha dan komponen komunitas. Industrialisasi di desa- desa adalah satu contoh kasus yang menghilangkan potensi geografis dan institusi lokal.

Penelitian ini melihat bagaimana hubungan industri (PT Way Kandis) dan Komunitas lokal (di sekitar pabrik) di Lampung. PT Way Kandis adalah perusahaan yang bergerak di bidang usaha pengolahan karet rakyat. Diawali dengan cara mengungkap apa adanya hubungan-hubungan sosio-ekonomis, sosio- politik dan sosio-ekologis industri daan komunitas lokal. Posisi industri dan posisi komunitas lokal dipelajari secara mendalam di Iapangan sehingga diketahui keseimbangan atau ketimpangan hubungan antar keduanya.

Teori yang dipakai adalah teori kooperatif dan teori konflik dalam menganalisis hubungan industrial maupun hubungan dengan komunitas pabrik. Teori ini digunakan setelah diketahui dan dianalisis posisi industri dan posisi komunitas lokal. Bagaimana kedua posisi tersebut saling berhubungan menjadi persoalan teoritik yang akan diteliti di lapangan.

Metode penelitian yang digunakan adalah bersifat kualitatif yang dimulai dengan langkah pengumpulan data yaitu observasi, wawancara mendalam dan diskusi kelompok. Pengumpulan data diperolah dengan cara menyebar kuisioner, memilih informan kunci (dengan kriteria tertentu) untuk mendapatkan data dan informasi yang valid, dan juga dilakukan diskusi bersama dengan buruh dan komunitas lokal sebagai data tambahan. Data kuantitatif digunakan untuk melengkapi yaitu dengan cara survey dengan menggunakan daftar pertanyaan dan data kependudukan terhadap 100 orang komunitas. Pengolahan dan analisa data dilakukan sejak peneliti berada di lapangan sampai pada proses penulisan.

Hubungan ekonomi industri dan komunitas lokal ditemukan masalah. PT Way Kandis merupakan industri padat modaldan teknologi yang sedikit menyerap tenaga kerja. Sementara itu sebagian kecil tenaga kerja lokal hanya ditampung sebagai buruh harian tetap dan lepas. Upah kerja mereka relatif rendah dan menempati perumahan yang tak terawat dan kumuh. Tenaga kerja borongan, jumlahnya Iebih banyak yang didatangkan dari luar komunitas.

Hubungan sosial industri daan komunitas Iokal telah menciptakan Fragmentasi di komunitas. Terdapat dua kelompok yaitu Penduduk lama (pekerja pabrik dan eks.pekerja pabrik) dan pendatang. Keduanya berbeda pandangan dan sikap dalam merespon keberadaan ?pabrik?. Dalam waktu yang cukup lama telah terjadi konflik yang bersifat laten antar komunitas itu sendiri dan antara komunitas pendatang dengan fihak pabrik.

Hubungan politik industri dan komunitas lokal berkaitan dengan keterlibatan komunitas dalam proses pengambilan keputusan yang menyangkut kehidupan warga komunitas secara luas serta aspirasi mereka tentang perlu tidaknya pabrik karet tersebut. Hasil lapangan diketahui bahwa komunitas tidak pemah dilibatkan dalam proses pengambilan keputusan. Padahal komunitas sering kali melakukan protes secara tertulis untuk meninjau kembali keberadaan pabrik. Sebagian besar mereka menghendaki pabrik dipindahkan ke Iokasi Kawasan Industri Lampung (KAIL) di Tanjungbintang-Lampung Selatan atau ditutup dan diganti dengan sektor usaha yang ramah lingkungan dan padat kaarya.
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2000
T3049
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library