Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhammad Hatta
"Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) terutama Pneumonia merupakan penyebab utama kesakitan dan kematian pada bayi dan anak balita di negara berkembang, sekitar 4 juta kematian disebabkan oleh penyakit ISPA terutama Pneumonia. Di kabupaten Ogan Komering Ulu Sumatera Selatan penyakit Pneumonia masih menjadi masalah kesehatan masyarakat dimana pneumonia menempati urutan teratas dalam sepuluh penyebab kesakitan yang mempunyai kontribusi sebesar 53,42 %. Sementara angka cakupan imunisasi campak masih relatif rendah (70 %, tahun 1998).
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan imunisasi campak dengan kejadian pneumonia pada balita dan faktor risiko lainnya di kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan tahun 2000. Studi ini menggunakan desain kasus kontrol, dengan 141 sampel dimana kasus adalah balita umur 9-59 bulan, menderita pnemonia yang datang ke Puskesmas, sedangkan kontrol adalah balita umur 9-59 bulan yang datang ke Puskesmas, tetapi tidak menderita pnemonia ataupun ISPA. Data diperoleh dari basil wawancara dengan menggunakan kuesioner pada responden ibu balita dan dianalisa dengan analisis univariat, bivariat (Chi Square) dan multivariate (Logislic Regression).
Hasil akhir uji multivariat menunjukkan adanya hubungan yang bermakna antara imunisasi campak dengan kejadian pnemonia pada balita umur 9-59 bulan (DR= 2,307; p~,003 ). Dapat dikatakan bahwa risiko terkena pneumonia pada balita umur 9-59 bulan yang tidak diimunisasi campak 2,3 kali lebih besar dibandingkan dengan balita umur 9-59 bulan yang telah diimunisasi campak. Disamping variabel imunisasi campak ada 5 variabel lain yang mempengaruhi kejadian pneumonia di kabupaten OKU, sebagai berikut: Pendidikan ibu (OR=2,037; p=0,013), pengetahuan ibu (OR=2,364: p=0,005), polusi asap dapur (OR=2,99; p=0,002), kepadatan rumah (OR= 3,247; p= 0,0005) dan jarak ke sarana kesehatan (OR=0,43 1; p= 0,007).
Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disarankan kepada pengambil keputusan guna lebih memberi perhatian kepada keluarga balita (9-59 bulan) yang belum diimunisasi campak, berpendidikan rendah, berpengetahuan rendah, keadaan rumah yang jelek (polusi asap dapur), rumah yang padat huni dan yang jauh dari pelayanan kesehatan.

The Relationship Between Measles Imunization and Pneumonia Insidens on Underfive Years Old Children in Ogan Komering Ulu (Oku) District, South Sumatera, in 2000.The Acute Respiratory Tract Infection (ARI) especially pneumonia is main cause of morbidity and mortality on infant and under five years old children in developing countries. There are 4 million death caused by ARI especially pneumonia. In Ogan Komering Ulu (OKU) district, South Sumatera province, the pneumonia still became Community Health Problem. Pneumonia was the first rank of ten cause of morbidity that contributed 53,42 %, while the measles immunization coverage still low(70 %, year 1998).
This study was conducted to know the relationship between measles immunization and other risk factors with pneumonia on under five years old children in OKU district, South Sumatera province in 2000. The study design used in this study is Cases Control, with cases are 141 children age 9 - 59 month children suffered from pneumonia who attending health center. While the control was taken from age 9-59 month children without the diseases, who attending the some Health Center. The data was collected by interviewed from the children's mother using questioner. The analysis method of univariate, bivariate (Chi Square) and multivariate (logistic regression) was used in the study.
The result of the study show that a statistical significance association between measles immunization with pneumonia on 9-59 month children (p= 0,003 ; 0R=2,307). It can be said that pneumonia risk on under five years old children without measles immunization arc 2,3 time larger than that of under five years old children with measles immunization. Beside measles immunization, there are 5 other variables that also associated with pneumonia risk in OKU district such as: mothers education(UR=2,307; p=0,013), mothers knowledge (OR=2,364; p=0,005), kitchens smoke pollution (OR= 2.99: p=4.002). house density(OR=3,247;p= 0,000) and the house distance to health services(CR=0,431; p=O,OO7.
Based on the study result, it was suggested that the policy maker have to pay more attention to family with under five years old children who have not gotten yet the measles immunization, whose mother has low education, and low knowledge, who have bad condition and has high density of house, and whose house long far from health services.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2001
T2750
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Hatta
"Perkembangan Teknologi informasi di Indonesia dewasa ini telah menyebar ke berbagai bidang usaha termasuk dunia pendidikan. Metode promosi yang dipilih oleh pelaku bisnis pun beragam, salah satunya adalah teknologi informasi berbasis web. Wehsite memiliki kelebihan dan kekuatan dalam hal tampilan, informasi dan data. SMK Ulil Albab Cirebon sebagai tempat pendidikan (sekolah) yang herkembang di Cirehon dan mempunyai tanggung jawab dalam meningkatkan mutu pendidikan. Di SMK Ulil Albab masih memiliki kendala dalam proses pendaftaran calon siswa dan masih kurang effisiensi do/am distribusi informasi ke masyarakat. Maka dalam ha/ ini dibutuhkan suatu sistem da/am membantu proses kinerja dalam hal mengelola data-data untuk mempromosikan sekolah dan untuk mempermudah pendaftaran sekolah untuk masyarakat luas. Untuk memudahkan proses pendaftaran pada SMK Ulil Albab Cirebon, da/am Pene/itian ini akan dibuat sebuah sistem informasi pendaftaran berbasis web menggunakan bahasa php dan database Mysql pada SMK Ulil Albab Cirebon. Sehingga dengan adanya sistem berbasis web me/akukan proses penge/olaan data informasi pendaflaran dapat dilakukan lebih mudah dan cepat . .Juga memherikan kemudahan kepada khlayak ramai terutama calon siswa untuk mendapatkan informasi pendaftaran dan memperoleh kemudahan dalam proses pendaftaran calon siswa baru."
[s.l.]: [s.n.], 2012
005 JEI 1:2 (2012)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Hatta
"Latar Belakang : Regurgitasi trikuspid (RT) merupakan kondisi yang seringkali ditemukan pada penyakit katup mitral. Selama ini kondisi ini seringkali diabaikan karena terdapat anggapan bahwa RT akan berkurang setelah pasien menjalani operasi katup mitral. Kondisi ini ternyata tidak selalu terjadi dan seringkali pasca operasi RT residual justru dapat berkembang seiring berjalannya waktu. Regurgitasi trikuspid residual selama pengamatan diprediksi dapat memberikan luaran yang buruk pasca operasi sehingga kondisi ini memerlukan tatalaksana yang sesuai.
Tujuan : Mengetahui apakah RT residual pasca operasi katup mitral berhubungan dengan mortalitas dan morbiditas jangka menengah pasca operasi.
Metode : Penelitian ini merupakan studi kohort retrospektif dilakukan di Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita (RSJPDHK). Subyek penelitian adalah pasien yang menjalani operasi katup mitral di RSJPDHK sejak Januari 2011 sampai dengan Desember 2013. Karakteristik dasar, data operasi, serta pemeriksaan ekokardiografi sebelum dan pasca operasi (pre-discharge) yang diperoleh dari rekam medis di catat. Data kemudian diolah dengan analisis bivariat dan multivariat untuk mengetahui hubungan antara RT residual dengan mortalitas dan morbiditas yaitu rehospitalisasi, klas fungsional NYHA III-IV atau re-operasi.
Hasil Penelitian : Subyek yang diikutsertakan sebanyak 307 pasien dengan 255 pasien (83,06%) terdapat RT residual non signifikan dan 52 pasien (16,9%) RT signifikan. Pada kelompok RT signifikan mortalitas terjadi pada 6 pasien (11,5%) sedangkan pada RT non signifikan sebanyak 10 pasien (3,9%). Terdapat hubungan yang bermakna antara derajat RT signifikan dengan mortalitas (OR 3,196; 95%IK 1,107-9,224; p=0,036). Sebaliknya, tidak terdapat hubungan bermakna antara RT residual dengan morbiditas (OR 1,091; 95%IK 0,536-2,221; p=0,810). Setelah pengamatan dengan durasi 18,7 ± 9,3 bulan terlihat 6% pasien yang pada saat pre-discharge dengan RT residual non-signifikan berubah menjadi RT signifikan dan fenomena ini disebut juga dengan late RT.
Kesimpulan : Pada penelitian retrospektif ini membuktikan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara RT residual signifikan dengan mortalitas, namun tidak didapatkan adanya hubungan bermakna antara RT residual dengan morbiditas. Pada pengamatan jangka menengah tampak bahwa fenomena late RT sudah mulai terjadi meskipun dalam jumlah yang kecil.

Background : Tricuspid regurgitation (TR) is frequently present in patients with mitral valve disease. Tricuspid regurgitation has long been ignored because it was generally believed that TR can regress after succesfull mitral valve surgery. However later studies found that this is not always true, TR can progress post operatively. This residual can affected adversed outcome regarding mortality and morbidty and this condition need accurate and suitable management.
Objective : The purpose of the present study was to know the outcome of residual tricuspid regurgitation post mitral valve surgery regarding mortality and morbidity at the mid term follow up.
Methods : A retrospectively cohort study was conducted in National Cardiovascular Center Harapan Kita (NCCHK). We analyzed records of patients who underwent mitral valve surgery in our hospital between January 2011 and December 2013. Baseline and surgical characteristic, echocardiographic pre and post operatively (pre-discharge) was evaluated. Statistycal analysis was done using bivariate and multivariate analysis to determine the association between residual TR regarding mortality and morbidity defined as the composite of rehospitalization, symptom of fungsional class NYHA III-IV, or reoperation.
Results : The total 307 patients was analyzed. Of those subjects, 255 patients (83,06%) revealed non significant residual TR and 52 patients (16,9%) with significant TR post operatively. In patients with significant residual TR post operatively, mortality occured in 6 patients (11,5%) compared with 10 patients (3,9%) in non significant group. There was a significant association between residual TR post operatively with mortality (OR 3,196; 95%IK 1,107-9,224; p=0,036), Conversely, there was no significant association between residual TR and morbidity (OR 1,091; 95%IK 0,536-2,221; p=0,810). After follow up with duration 18,7 ± 9,3 months, there was 6% patients who developed from non significant TR post operatively becoming significant TR and this phenomenon was known as a late TR.
Conclusion : This retrospective study demonstrated that there was a significant association between residual TR postoperatively with mortality but not with the morbidity. During the follow up TR can progress post operatively, known as late TR altough in this study its only found in a small number of patients.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Hatta
"Adaptive reuse merupakan suatu metode konservasi untuk menjaga keberlanjutan bangunan bersejarah. Menjaga keberlanjutan bangunan bersejarah adalah suatu hal yang penting, mengingat pada bangunan tersebut terkandung nilai budaya berupa nilai sejarah, estetika, sosial, ilmiah, dan spiritual yang dapat mencerminkan karakter masyarakat yang membangunya. Karakter masyarakat ini menjadi suatu aset suatu bangsa dalam membangun masa depan agar tidak kehilangan jati diri suatu bangsa. Gedung Juang 45 Bekasi yang berada pada Jl. Sultan Hasanudin No.39, Setiadarma, Kec. Tambun Sel., Kabupaten Bekasi yang baru saja mengalami konservasi dengan metode adaptive reuse menjadi contoh kasus menarik untuk melihat bagaimana penerapan konservasi dilakukan hingga dapat menjaga nilai budaya dari karakter masyarakat. Gedung Juang 45 Bekasi telah berdiri sejak tahun 1906 dan telah mengalami peristiwa mulai dari penjajahan Belanda yang berujung dengan perbudakan masyarakat Tambun, hingga perjuangan masyarakat nya dalam meraih dan mempertahankan kemerdekaan. Perbudakan ini tentunya menjadi suatu memori kelam bagi masyarakat Bekasi, namun bukan berarti memori ini harus dihilangkan melainkan harus dijadikan suatu pelajaran di masa depan. Melalui Gedung Juang 45 Bekasi, kita dapat mempelajari bagaimana adaptive reuse dapat memaknai suatu memori hingga menciptakan signifikansi budaya yang merupakan cerminan dari karakter masyarakat.

Adaptive reuse is a method of conservation in order to maintain the sustainability of historic buildings. It is important to maintain the sustainability of historic buildings, considering that these buildings embodied cultural significance in the form of historical, aesthetic, social, scientific, and spiritual values ​​that can reflect the character of the people who built them. The character of this society becomes an asset to generate future civilization so as not to lose the identity of a nation. Gedung Juang 45 Bekasi which is located at Jl. Sultan Hasanudin No.39, Setiadarma, Kec. Tambun Sel., Kabupaten Bekasi, that was just recently done a conservation by using the adaptive reuse method, become an interesting case example to see how the application of conservation is carried out to maintain the cultural significance of the community's character. Gedung Juang 45 Bekasi has been established since 1906 and has experienced multiple events including the Dutch colonialism which led to the slavery of the Tambun community, and the struggle of its people to achieve and maintain independence. This slavery is certainly a dark memory for the people of Bekasi, but it does not mean that this memory have to be removed, but must be used as a lesson for the future. Through Gedung Juang 45 Bekasi, we will learn how adaptive reuse can interpret a particular memory to create cultural significance which reflect the character of society."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library