Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhammad Shodiq
"Menghadapi era globalisasi dan liberalisasi perdagangan yang mengarah pada pembentukan pasar bebas bersama dunia menuntut standardisasi produk sebagaimana ditetapkan WTO. Dalam kondisi seperti ini hanya produk dan jasa bermutulah yang akan memenangkan persaingan dan mempertahankan posisinya di pasar.
Total Productive Maintenance (TPM) bermaksud untuk menciptakan kepuasan konsumen dan kepuasan karyawan. Sasaran ini dilakukan dengan cara memperbaiki kondisi perusahaan. Yang dimaksud dengan memperbaiki kondisi perusahaan disini ialah merubah atau meningkatkan sumber daya manusianya melalui pendidikan dan pelatihan. Pendidikan dan pelatihan yang dimaksud adalah mendidik orang agar mampu meningkatkan kondisi peralataan, perbaikan bahan dan perbaikan sistem. Dengan perbaikan kondisi perusahaan berupa man, machine, material & method, maka akan mampu menghasilkan tujuan kongkrit yaitu Productivity, Quality, Cost, Delivery, Safety environment & Mental.
TPM merupakan " people oriented system", sehingga dalam melakukan evaluasi pelaksanaan program TPM di Pabrik Pengerolan Baja Lembaran Dingin PT.Krakatau Steel ini hal yang cukup panting untuk diperhatikan dan dijadikan bahan evaluasi antara lain adalah bagaimanakah mereka mendesain, mengorganisasi dan mengelola TPM serta bagaimana mereka mendesain pelatihan TPM yang melibatkan seluruh level karyawan dengan tujuan untuk memberikan pengetahuan dasar mengenai TPM serta apakah implementasi TPM ini juga mempertimbangkan aspek-aspek lingkungan kerja serta kesejahteraan dan kepuasan karyawan.
Oleh karenanya alat ukur yang paling tepat dalam melakukan assesment ini adalah Assesment Tool: Human Resources Focus dari MBNQA (Malcolm Baldrige National Quality Award): 2000 Criteria For Performance Excellence.

The terms of globalization and free trading are the two things that always come up and closely related to the way we are living at this age. The simple meaning of the globalization it self is "oneness" of the world, whereas in term of business perspective this oneness leads to standardizing of the product especially for the quality. International bodies for monitoring standard of the product were established such as World Trade Organization (WTO). All these bodies will make sure by issuing the license that such product is exempted to be traded in the international market otherwise no space for the inferior product. It is simply because, the only superior product which is sustain at very high competitive environment.
The product with high quality as requirement of production and also to satisfy the need of the customers and at the same time, employee's oriented approach. Employees as a main factor of production will determine the up and down of the industry. It is obvious, the quality of product are only produced by those who have talent, skill and knowledgeable workers. For this reason, the enhancement of the employees' skills and talent are indispensable ingredient that cannot be avoided by the company. This can be achieved by means provide training course for the employees. The type of the training it self should be comprehensive program to do the job more effective and efficient. In short, the aim of the TPM (Total Productive Maintenance) is encompassing the whole aspect of production such as man, machine, material and method which will lead to ultimate achievement of productivity, quality, cost, delivery, Safety environment & Mental.
TPM is a "people oriented system", so that in the process of evaluating the program of TPM at Cold Rolling Mill PT. Krakatau Steel, it is a very important matter to be taken into consideration and attention which is later it is needed as means of evaluation how they are designing, organizing and managing the TPM which are involving all the management level in the organization for the reason of giving the basic knowledge toward the TPM, moreover, the implementation of TPM is also going to take consideration about working environment aspects and satisfaction of employees. Therefore, the exact tools in doing the assesment are Human resources focus of MBNQA (Malcolm Baldrige National Quality Award): 2000 Criteria for Performance Excellence."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
T7504
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ali Muhammad Shodiq
"Cyclea barbata Miers. yang termasuk dalam suku Menispermaceae telah lama digunakan sebagai obat tradisional untuk menyembuhkan demam dan radang. Penelitian terdahulu membuktikan seduhan daun Cyclea barbata Miers. mampu memperbaiki aktivitas enzim antioksidan mencit bertumor kelenjar susu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antioksidan ekstrak dan fraksi daun Cyclea barbata Miers. serta identifikasi golongan senyawa kimia dari fraksi yang paling aktif. Ekstraksi dilakukan secara maserasi berturut-turut menggunakan pelarut n-heksana, etil asetat, dan metanol. Aktivitas antioksidan masing-masing ekstrak diukur menggunakan metode 1,1-difenil-2-pikrilhidrazil (DPPH).
Ekstrak metanol menunjukkan aktivitas terbesar dengan IC50 72,57 μg/ml. Ekstrak metanol kemudian difraksinasi secara kromatografi kolom dipercepat dengan eluen campuran, yaitu n-heksana-etil asetat, kemudian etil asetat-metanol dengan kepolaran yang semakin meningkat. Hasil fraksinasi diperoleh 6 fraksi gabungan (fraksi A-fraksi F). Hasil uji aktivitas antioksidan menunjukkan fraksi E mempunyai aktivitas antioksidan terbesar dengan IC50 20,13 μg/ml. Hasil identifikasi fraksi E menunjukkan adanya golongan senyawa alkaloid, polifenol, glikosida, dan saponin. Sedangkan golongan senyawa yang menunjukkan hasil positif antioksidan terdeteksi sebagai alkaloid dan flavonoid.

Cyclea barbata Miers. included in the Menispermaceae family has been used as a traditional medicine to cured fever and inflammation. The former research has revealed that Cyclea barbata Miers leaves infusion could improve antioxidant enzyme activity from mice with breast tumor. The purpose of this research was to studies antioxidant activity of Cyclea Barbata Miers. leaves extracts and fractions and to identifies the chemical compounds from highest fraction. The leaves were macerated with n-hexane, ethyl acetate, and methanol respectively. The antioxidant activity of each extract were measured using 1,1-diphenyl-2-picrilhydrazyl (DPPH) method.
Methanol extract showed the highest activity with IC50 value of 72,57 μg/ml. Methanol extract then fractionated using vacuum liquid chromatography by combination of n-hexane-ethyl acetate, followed by ethyl acetate-methanol with increased polarity. The fractionation obtained 6 fractions (fraction A-fraction F). The antioxidant activity assay showed that fraction E has highest antioxidant activity with IC50 value of 20,13 μg/ml. Identification of fraction E revealed that the fraction contains alkaloids, phenolic compounds, glycosides, and saponins. While the chemical compounds that showed an antioxidant positive result detected as alkaloid and flavonoid.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2012
S42811
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ali Muhammad Shodiq
"Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan berupaya agar kualitas pelayanan kesehatan semakin baik karena Pemerintah bertanggung jawab dalam merencanakan mengatur menyelenggarakan membina dan mengawasi penyelenggaraan upaya kesehatan yang merata dan terjangkau oleh masyarakat Direktorat Bina Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan menjamin ketersediaan obat dan perbekalan kesehatan secara merata dan terjangkau oleh masyarakat pada pelayanan kesehatan dasar Demi terjaminnya ketersediaan dan terjangkaunya obat serta perbekalan kesehatan maka diperlukan sarana dan prasarana serta sumber daya manusia yang profesional salah satunya adalah apoteker Apoteker merupakan profesi yang diperkenankan dalam penyediaan obat karena apoteker mempunyai kompetensi dan pengetahuan di bidang obat dan perbekalan kesehatan.

Government through the Ministry of Health sought to better the quality of health care because the government is responsible to plan organize direct and oversee the implementation efforts are equitable and affordable health care by the community Directorate of Public Medicine and Medical Supply to ensure availability of medicines and health are equitable and affordable by the community in primary health care For the sake of ensuring the availability and affordability of medicines and health is needed facilities and infrastructure and human resource professionals one of whom is a pharmacist Is a profession that allowed pharmacists in drug delivery because the pharmacist has the competence and knowledge in the field of medicine and health supplies."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2013
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ali Muhammad Shodiq
"Apotek merupakan suatu tempat untuk melakukan pekerjaan kefarmasian, penyaluran sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan lainnya kepada masyarakat. Kegiatan pelayanan kefarmasian di apotek berupa memberikan informasi dan pengobatan bagi pasien dalam pengobatan diri sendiri (swamedikasi), agar pasien lebih mengerti dan tujuan dari pengobatan dapat tercapai. PT Kimia Farma Apotek bergerak di bidang perapotekan dengan cabang tersebar di seluruh Indonesia. Dalam memberikan pelayanan kefarmasian, Apotek Kimia Farma memiliki standar yang baik dalam fasilitas dan manajemen, karena menggunakan sistem jaringan dengan skala nasional. Apoteker Pengelola Apotek (APA) harus memiliki pengetahuan dan kemampuan dalam mengelola apotek sehingga dapat melayani kebutuhan perbekalan farmasi kepada masyarakat dengan baik. Apoteker juga harus mampu menjalankan peran manajerial di apotek, yaitu mengenai keterampilan apoteker dalam mengelola apotek secara efektif, seperti pengelolaan keuangan, perbekalan farmasi, dan sumber daya manusia.

Pharmacy is a pharmacy where to do the work, distribution of pharmaceuticals and other medical supplies to the community. Activities of pharmacy services at pharmacies in the form of providing information and treatment for patients in self-medication (swamedikasi) in order to better understand the patient and the goals of treatment can be achieved. Kimia Farma Apotek to provide pharmacy services have a good standard of facilities and management for use with the national network system. Pharmacy Pharmacist Manager (APA) must have the knowledge and skills in managing a pharmacy that can serve the needs of pharmaceutical supplies to the community well. Pharmacists should also be able to run a managerial role in the pharmacy, the pharmacist about the skills to effectively manage the pharmacy, such as financial management, pharmaceuticals, and human resources.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2013
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ali Muhammad Shodiq
"Industri farmasi erat kaitannya dengan kesehatan manusia dalam rangka perwujudan kesehatan nasional. Industri farmasi dikontrol dan diawasi dengan ketat oleh Pemerintah dan Badan POM, baik ditinjau dari segi perizinan, produksi, peredaran, maupun kualitas obat yang diedarkan. Pada pembuatan obat, pengendalian menyeluruh sangat esensial untuk menjamin bahwa konsumen menerima obat yang bermutu tinggi, maka Pemerintah mengeluarkan ketentuan dan persyaratan yang harus diterapkan dan dilaksanakan oleh setiap industri farmasi yaitu Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB). CPOB menyangkut keseluruhan aspek produksi mulai dari manajemen mutu, personalia, bangunan dan fasilitas, peralatan, sanitasi dan higiene, produksi, pengawasan mutu, inspeksi diri, audit mutu, serta audit dan persetujuan pemasok, penanganan keluhan terhadap produk dan penarikan kembali produk, dokumentasi, pembuatan dan analisis berdasarkan kontrak, serta kualifikasi dan validasi. Semua industri farmasi harus menerapkan CPOB dalam seluruh aspek dan rangkaian kegiatan pembuatan obat. Apoteker mempunyai peranan dan tanggung jawab penting untuk menerapkan aspek-aspek yang tercantum dalam CPOB tersebut, antara lain sebagai penanggung jawab produksi, penanggung jawab pengawasan mutu dan penanggung jawab pemastian (manajemen) mutu.

The pharmaceutical industry is closely related to human health in the framework of realization of national health. The pharmaceutical industry is controlled and closely monitored by the Government and POM both in terms of licensing, production, distribution, and quality of medicines in circulation. In the manufacture of drugs, a thorough control is essential to ensure that consumers receive high-quality drugs, the government issued terms and conditions that must be applied and implemented by each of the pharmaceutical industry is the Good Manufacturing Practice (GMP). GMP involves all aspects of production ranging from quality management, personnel, premises and facilities, equipment, sanitation and hygiene, production, quality control, inspection and audit quality itself, the handling of complaints against drugs, drug recalls and drug handling returns, documentation, manufacturing and analysis based on the contract and the qualification and validation. All the pharmaceutical industry must implement GMP in all aspects of drug manufacturing and circuit events. Pharmacists have an important role and responsibility for implementing those aspects listed in the GMP, among others, as the responsible production, responsible for oversight and quality assurance.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2013
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library