Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhammad Zakky
"Gymnasium Universitas Indonesia merupakan sarana olahraga yang sering digunakan mahasiswa untuk melakukan latihan rutin dan pertandingan. Namun, hingga saat ini belum diketahui Gymnasium Universitas Indonesia sudah mencapai standar pencahayaan olahraga sehingga muncul lah ide untuk mengevaluasi kuat pencahayaan pada bangunan tersebut. Penelitian ini dimulai dengan melakukan identifikasi sistem dan pengukuran kuat cahaya secara langsung. Hasil pengukuran tersebut diolah dan dari hasil analisis teridentifikasi bahwa kuat penerangan Gymnasium Universitas Indonesia jauh di bawah nilai standar BS EN 12193:2007 class III 300 lux yaitu untuk bulutangkis A,B, dan C berturut-turut adalah 130,8 lux, 134,68 lux, dan 117,24 lux untuk lapangan voli A dan B 122,625 lux dan 114,925 lux, dan lapangan basket 152,5066667 lux.
Setelah melakukan perancangan dengan mengganti jenis lampu dan luminairnya menjadi GentleSpace gen2 BY471P ECO250S/840 PSD WB GC SI dan membuat grup lampu sesuai dengan jenis lapangan diperoleh nilai kuat penerangan lapangan yang sesuai dengan yaitu 300 lux kuat pencahayaan pada masing-masing lapangan meningkat dari lapangan bulutangkis A,B,dan C 341 lux, 343 lux, dan 343 lux lalu untuk lapangan voli A 313 lux dan voli B 316 lux dan lapangan basket dengan memanfaatkan 14 buah lampu menjadi 414 lux. Lapangan basket mampu memanfaatkan 10 buah lampu dengan tetap menjaga nilai kuat pencahayaannya yaitu 302 lux sehingga dapat menghemat konsumsi energi listrik.

The University of Indonesia Gymnasium is a sporting facility used for routine and matching exercises. However, until now unknown Gymnasium University of Indonesia has reached the standard of sports education is indispensable for the building. This study was conducted using strong systems and measurements directly. The results of the measurements were processed and from the results identified that the strong lighting of the University of Indonesia Gymnasium was far below the standard value of BS EN 12193 2007 class III 300 lux ie for badminton A, B, and C were 130.8 lux, 134.68 lux, and 117.24 lux for volleyball field A and B 122,625 lux and 114,925 lux, and basketball field 152,5066667 lux.
After designing the lamps and luminaires into GentleSpace gen2 BY471P ECO250S 840 PSD WB GC SI and create a group of lights in accordance with the type of field obtained strong field lighting ratings corresponding to 300 lux strong lit on each field up from badminton field A, B and 341 lux, 343 lux and 343 lux for A 313 lux volleyball and B 316 lux volleyball and basketball court with 14 lamps to 414 lux. Basketball field is able to take advantage of 10 lights with a strong stay. The weight of the lighting is 302 lux.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Zakky
"Pertumbuhan industri kendaraan listrik (EV) mendorong kebutuhan akan material katoda baterai yang lebih aman, stabil, dan berkelanjutan. Lithium ferro phosphate (LFP) menjadi salah satu kandidat utama karena stabilitas termal dan umur pakainya yang tinggi. Kondisi saat ini menunjukkan lebih dari 90% produksi dan pasar global LFP dikendalikan oleh China, menciptakan ketergantungan terhadap satu negara. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kelayakan investasi pembangunan pabrik LFP di Indonesia dengan kapasitas 60.000 ton per tahun. Analisis dilakukan secara teknis dan finansial, mencakup pemilihan teknologi produksi, kebutuhan alat dan bahan baku, serta perhitungan biaya investasi (CAPEX) dan operasional (OPEX). Selanjutnya, dilakukan simulasi Monte Carlo untuk menilai sensitivitas terhadap fluktuasi komponen-komponen yang mempengaruhi nilai keekonomiannya. Tinjauan teknologi menunjukan metode solid-state lebih ideal untuk produksi skala besar karena prosesnya yang sederhana dan telah terbukti aplikasinya di industri. Dengan estimasi total investasi awal sebesar USD 381,04 juta menghasilkan perhitungan keekonomian yaitu Net Present Value (NPV) sebesar USD 77,19 juta, Internal Rate of Return (IRR) sebesar 13,21%, Payback Period selama 8,56 tahun, dan Profitability Index (PI) sebesar 1,20. Analisis risiko menggunakan simulasi Monte Carlo menunjukkan potensi keuntungan yang tinggi dengan nilai keyakinan diatas 61% bahwa proyek ini menguntungkan dengan aspek harga jual yang paling mempengaruhi nilai tersebut. Penelitian ini menunjukkan bahwa Indonesia memiliki peluang strategis untuk mengembangkan industri LFP.

The rapid growth of the electric vehicle (EV) industry has driven the demand for safer, more stable, and sustainable battery cathode materials. Lithium ferro phosphate (LFP) has emerged as a leading candidate due to its high thermal stability and long cycle life. Currently, over 90% of global LFP production and market share is dominated by China, creating a dependency on a single country. This study aims to assess the investment feasibility of establishing an LFP production plant in Indonesia with an annual capacity of 60,000 tons. The analysis is conducted both technically and financially, covering the selection of production technology, equipment and raw material requirements, as well as capital expenditure (CAPEX) and operational expenditure (OPEX) estimations. Furthermore, a Monte Carlo simulation is performed to evaluate the sensitivity of key economic indicators to fluctuations in influencing factors. The technology review indicates that the solid-state method is more suitable for large-scale production due to its simplicity and proven industrial applicability. With an estimated total initial investment of USD 381.04 million, the economic indicators yield a Net Present Value (NPV) of USD 77.19 million, an Internal Rate of Return (IRR) of 13.21%, a Payback Period of 8.56 years, and a Profitability Index (PI) of 1.20. Risk analysis using Monte Carlo simulation reveals a high profit potential, with over 61% confidence that the project is financially viable, with the selling price being the most influential factor. This study highlights Indonesia's strategic opportunity to develop a domestic LFP industry."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library