Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muldiasman
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pantangan makan, anjuran makan dan makan lebih banyak dengan kejadian anemia ibu hamil di provinsi Jambi tahun 2005 setelah dikontrol dengan variabel umur, umur leehamilan, fiekucnsi pemenksaan kehamilan, tenaga pemeliksa kehamilan, pengalaman hamil, pengaiaman bersalin, pengalarnan keguguran, pengetahuan tentang tablet tambah darah, minum tablet tambah darah dan lingkar lengan atas. Penelitian ini menggunakan data hasil survei cepat anemia ibu hamil di Provinsi Jambi tahun 2005. Survei dilakukan di 9 Kabupaten/Kota dengan jumlah sampel 2296 ibu hamil. Analisis multivanat dengan analisis regresi logistik ganda Bahan makanan yang dipantang oleh ibu selama hamil merupakan sumber protein dan zat besi berupa jangek/lcrecek (15.3%), udang (14.3%) dan ikan (l1.2%), serta beberapa bahan rnalcanan lainnya. Malcanan ini dipantang dengan alasan terbanyak adalah dipercaya dapat menyebabkan kesulitan untuk melahirkan (47_96%), kemudian dapat menycbabkan keguguran (17.35%) dan beberapa alasan lainnya. Informasi ini diperoleh dari 69 orang yang melakukan pantangan makan selama hamil. Selama hamil ibu dianjurkan untuk makan makanan sumber protein zat besi bempa sayur (40.34%), susu (28.33%) dan buah (l'7.64%) serta beberapa makanan Iain. Makanan ini dianjurkan dengan alasan ibu dan janin sehat (99.06%), tidak mual (0.38%), meningkatkan selera makan (0.19%) serta beberapa alasan Iainnya. Informasi ini diperoleh dari 322 orang yang mempunyai anjuran makan saat hamil. Dari penelitian ini diperoleh hasil bahwa ada hubungan pantangan makan dengan kejadian anemia ibu hamil setelah dikonuol oleh variabel anjuran makan, makan lebih banyak, umur, umur kehamilan, pengalaman keguguran, minum tablet tambah darah, lingkar lengan atas dan interaksi antara anjuran makan dengan pengalaman keguguran. Ibn hamil yang mempunyai pantangan makan 3.28 kali lebih besar kemungkinannya untuk mengalami anemia dibandingkan dengan ibu yang tidak mempunyai pantangan makan (OR=3.28; 95%CI = 1.65 - 6.54). Tidak ada hubungan anjuran makan dan makan lebih banyak dengan kejadian anemia ibu hamil. Variabel umur, umur kehamilan, pengalaman keguguran, minum tablet tambah darah dan lingkar lengan atas berhubungan dengan kejadian anemia ibu hamil.
ABSTRACT
The purpose of this research for studying relation of three items, avoidance of several foods, food suggestions, and eating more with anemia in pregnancy in Province ot' Jambi in 2005 after adjusted by variables, age, pregnant age, pregnant inspection frequency, pregnant inspector, pregnant frequency, parity experience, abortion experience, knowing Fe supplement, Fe supplement consumption, and arm circumference. We used data from rapid survey of anemia in province Jambi in 2005. the total sample was 2296 samples collected trom 9 sub district. We analyzed the data using logistic regression. The avoidance foods ware source of protein and Fe foods. Those ware jangek/krecek (l5,3%), shrimps (l4,3%), fish (1 l.2%), and others. The reasons to avoid those food ware believing those will make difficulty in birth (47.9%) , making abortion (17,3%) and others. We took the information from 69 pregnancy women. The food suggestions ware source of protein and Fe foods. Those ware vegetables (40,3%), milk (28,3%), fruit (17.6%), and others. The reasons of food suggestion ware making mother and fetus be health (99.1%) , no nausea (O.4%), and others. We took the information from 322 pregnancy women. From this research we know that there is relation between avoidance of several foods with anemia in pregnancy after adjusted by variables, tbod suggestion, eating more, age, pregnant age, abortion , Fe supplement consumption, arm circumference, and interaction between food suggestion and abortion experience (OR=3.28; 95% CI =l.65- 6.54). And no relation between food suggestion, and eating more with anemia in pregnancy. Variables, age, pregnant age, abortion , Fe supplement consumption, and arm circumference related with anemia in pregnancy.
2007
T34517
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muldiasman
Abstrak :
Hasil Riset Kesehatan Dasar Riskesdas di Provinsi Jambi tahun 2013 menunjukkan tingginya prevalensi stunting sebesar 37,9 . Hal ini dapat mengindikasikan risiko rendahnya kualitas sumber daya manusia dimasa yang akan datang. Dipihak lain kunjungan posyandu di Provinsi Jambi sangat rendah yaitu sebesar 25 . Kegiatan posyandu seharusnya merupakan kegiatan monitoring pertumbuhan anak, kegiatan promosi kesehatan, pencegahan dini penyakit infeksi seperti imunisasi, dan pemberian suplementasi vitamin A. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara frekuensi kunjungan posyandu dengan stunting pada anak 6-59 bulan di Provinsi Jambi. Desain studi ini adalah cross sectional, sebanyak 2502 anak 6-59 bulan diambil sebagai sampel dari hasil pemantauan status gizi. Untuk mengetahui alasan rendahnya kunjungan posyandu maka dilakukan penelitian kualitatif di 2 kabupaten dengan menggunakan metode wawancara mendalam dan diskusi kelompok terarah. Hasil penelitian menunjukkan satu dari empat 27.5 anak 6-59 bulan adalah stunting. Hasil analisis logistik ganda menunjukkan bahwa frekuensi kunjungan posyandu tidak berhubungan dengan kejadian stunting. Tidak bermaknanya frekuensi kunjungan posyandu dengan stunting mengindikasikan bahwa program yang dijalankan posyandu belum efektif dalam mencegah stunting. Perhatian terhadap pengetahuan kader, keterampilan kader, pengetahuan ibu, sarana dan prasarana serta dukungan stakeholder menjadi prioritas untuk meningkatkan jalannya fungsi pemantauan pertumbuhan, promosi dan rujukan di posyandu sehingga efektif mencegah stunting.
Research in Jambi Province at 2013 showed a high prevalence of stunting by 37.9 . This may indicate the risk of low quality of human resources. On the other hand, the visit of posyandu in Jambi Province was very low at 25 . Posyandu activities should be a monitoring activity of child growth, health promotion activities, early prevention of infectious diseases such as immunization, and supplementation of vitamin A. This study aims to determine the association of posyandu child visits 6-59 months frequency with stunting in Jambi Province. A total of 2502 children from 6 to 59 months eligible were sampled from nutritional status monitoring. To know the reason for the low of posyandu visit, qualitative research was conducted in 2 districts. The results showed one of four 27.5 children 6-59 months was stunting. The result of binary logistic analysis shows that the frequency of posyandu visit is not associated with stunting. Its indicates that programs run by posyandu have not been effective in preventing stunting. Attention to cadre knowledge, cadre skills, mother knowledge, facilities and infrastructure, stakeholder support is a priority to improve the function of growth monitoring, promotion and referral in posyandu so as to effectively prevent stunting.
Depok: Universitas Indonesia, 2018
D2480
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library