Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mulyatno
"ABSTRAK
Dalam penelitian ini diteliti pengaruh opacifier dan pigmen di dalam glasir silikat terhadap sifat optis glasir silikat. Selain itu diteliti pula pengaruh kekentalan adonan glasir, pengaruh waktu sintering, dan pengaruh sintering ulang terhadap sifat optis glasir.
Opacifier yang dipergunakan di dalam penelitian adalah ZrSiO4, dan pigmen yang dipergunakan adalah pigmen pink (yang mengandung sistem AI-Zn-Cr-Co) dan pigmen hijau (yang mengandung sistem Al-Cr-Co). Sifat optis yang diukur adalah reflektansi glasir, dan pengukurannya menggunakan spektrofotometer yang ada di Jurusan Fisika FMIPA UI.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa harga reflektansi glasir bertambah secara eksponensial terhadap penambahan konsentrasi opacifier. Pemberian pigmen pada glasir menyebabkan adanya variasi absorpsi pada daerah spektrum cahaya. Warna karakteristik yang terjadi pada glasir disebabkan adanya pusat-pusat absorpsi dan pusat-pusat refleksi. Penambahan konsentrasi pigmen memperbesar fraksi absorpsi pada pusat-pusat absorpsi dan menyebabkan sedikit pergeseran pusat-pusat absorpsi. Pada daerah di luar pusat absorpsi juga terjadi absorpsi lemah. Warna yang dihasilkan karena penambahan pigmen akan semakin tua dan kurang cemerlang.
Pada penelitian ini juga dicari hubungan antara fungsi KubeIka-Munk, yaitu log(K/S), dengan konsentrasi pigmen di dalam glasir (C). Hasil perhitungan menunjukkan ketidaklinearan hubungan antara log(K/S) dengan C yang menunjukkan ketidaksesuaian dengan hukum Lambert-Beer.
Dari hasil eksperimen didapatkan bahwa sifat reflektansi glasir juga dipengaruhi oleh kekentalan adonan glasir dan waktu sinteringnya. Dari hasil eksperimen juga dapat dibuat spesifikasi warna berdasarkan metode silinder warna.
"
1994
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
S. Mulyatno
Jakarta: Lembaga Administrasi perusahaan FE Univ. Trisakti, [Date of publication not identified]
659.1 MUL p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Asep Zaki Mulyatno
"Sistem informasi geografis bidang kesehatan dapat digunakan untuk melihat status kesehatan (outcome) melakukan perencanaan program, perencanaan infrastruktur dan peralatan, untuk melihat kemajuan indikator kesehatan (sebagai sistem evaluasi & monitoring), melihat cakupan pelayanan kesehatan, dan hubungan antar sektor.
Pemantauan wilayah setempat (PWS) adalah alat manajemen program KIA untuk memantau cakupan pelayanan KIA di suatu wilayah (Puskesmas/kecamatan) secara terus menerus agar dapat dilakukan tindak lanjut yang cepat dan tepat lerhadap wilayah yang cakupan pelayanan KIA nya masih rendah.
Kabupaten Majalengka telah lama melaksanakan program KIA namun masih memiliki permasalahan sistem informasi, diantaranya masih belum baiknya dalam penyediaan informasi yang cepat, tepat, dan akurat.
Tujuan dikembangkannya SIG PWS KIA adalah guna menghasilkan informasi yang berkualitas dalam rangka membantu para pengambil kebijakan dalam melakukan evaluasi dan intervensi program kesehatan ibu dan anak secara cepat, tepat dan akurat di Kabupaten Majalengka.
Pengembangan SIG PWS KIA ini mengikuti tahapan siklus hidup pengembangan sistem (system developmemf Iife cycles) yang dibatasi sampai pada tahap implementasi sistem (ujicoba prototype).
Hasil uji kelayakan (feasibility study) pengembangan SIG PWS KIA di Kabupaten Majalengka dilihat dari aspek kelayakan ekonomis, teknis, operasi maupun organisasi cukup layak untuk dikembangkan.
Hasil wawancara menyatakan bahwa sebenamya data yang dihasilkan dari sistem pelaporan PWS KIA yang telah berjalan selama ini sudah cukup memadai. Hanya perlu di tambahkannya beberapa indikator penunjang seperti kualitas pelayanan ANC, dikarenakan saat tidak adanya instrumen rutin dalam laporan yang melihat kualitas pelayanan ANC oleh Bidan. DO Pelayanan ANC yang tidak tersedia dalam Iaporan PWS, Kantong taksiran partus dan kunjungan luar wilayah, distribusi kematian ibu dan bayi berdasarkan penyebab, waktu terjadinya dan penolongnya yang belum tersedia secara rutin pada laporan PWS bulanan. Juga disetujui jika output SIG PWS KIA berupa peta geografis, yang memperlihatkan status kerawanan tertentu di suatu daerah.
Sistem Informasi Geografis PWS KIA di Kabupaten Majalengka dapat berjalan dengan baik di seluruh Puskesmas jika ada beberapa prasyarat di antaranya adalah : Semua Bidan di desa I di puskesmas melakukan pengisian kartu ibu, kohor bayi dan format autopsi verbal dengan baik dan benar, tersedianya sarana komputer di Puskesmas dan di Dinas Kesehatan, tenaga pengelola SIG PWS KIA di Puskesrnas maupun di Dinas harus terlatih terlebih dahulu Software SIG PWS KIA."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2006
T21127
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bernadette Yuliasari Mulyatno
"Meskipun Kementerian BUMN telah memiliki suatu alat untuk mengukur tingkat kesehatan BUMN Non Jasa Keuangan yaitu berdasarkan Keputusan Menteri BUMN Nomor Kep-100/MBU/2002 Tentang Penilaian Tingkat Kesehatan BUMN, namun belum banyak penelitian yang menguji tingkat akurasi motede penilaian tersebut. Dikarenakan keterbatasan data, maka pengujian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan membandingkan hasil penilaian kesehatan berdasarkan Keputusan Menteri BUMN Nomor KEP-100/MBU/2002 dengan hasil penilaian tingkat kesehatan berdasarkan Emerging Market Scoredengan melakukan uji korelasi Rank Spearman dan menganalisa faktor-faktor yang menyebabkan perbedaan antara kedua metode tersebut. Metode Emerging Market Score dipilih karena metode ini diciptakan untuk dapat diterapkan baik perusahaan terbuka maupun tertutup di negara berkembang, dimana karakteristik ini sesuai dengan karakteristik BUMN di Indonesia.Hasil pengujian menunjukkan bahwa penilaian kesehatan berdasarkan Keputusan Menteri BUMN Nomor Kep-100/MBU/2002 cenderung lebih optimisdibandingkan kondisi BUMN Non Jasa Keuangan sebenarnya.Penelitian ini merekomendasikan penelitian lebih lanjut untuk membangun suatu model penilaian kesehatan dengan menggunakan data BUMN di Indonesia sehingga memiliki tingkat akurasi yang lebih baik.

Although The Ministry of State Owned Enterprises of Indonesia already had a tool in assessing Non Financial Service State Owned Enterprises‟ financial health as stated in Keputusan Menteri BUMN Number: KEP-100/MBU/2002, appropriate tests of whether the method really accurate in practice is lacking. Since there is no sufficient data available to do a sophisticated accuracy tests, the test in this research is done by comparing the assessment results using The Ministry of State Owned Enterprises‟ method with Emerging Market Score‟s results with Spearman‟s Rank Correlation test. The Emerging Market Score method is chosen because it was specifically developed to be applied in public companies as well as private companies in emerging markets, which is appropriate with the characteristic of Indonesian State Owned Enterprises. The findings from this research provide evidence that the method developed by The Ministry of State Owned Enterprises tends to generate overvalued financial health conditions of the Non Financial Service SOEs. This thesis recommends further research to build a model based on Indonesian SOEs financial performances to have a higher degree of accuracy."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T41651
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library