Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
Muthia Anjali
"Dukungan sosial yang dipersepsikan ibu dan paritas merupakan salah satu faktor yang dapat menyebabkan depresi pasca persalinan pada perempuan pasca melahirkan. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan mengidentifikasi hubungan antara dukungan sosial yang dipersepsikan oleh ibu dengan risiko depresi pasca persalinan khususnya pada ibu primipara di provinsi DKI Jakarta. Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional dengan metode consecutive sampling untuk mengambil 111 sampel ibu primipara. Kuesioner yang digunakan terdiri dari karakteristik responden dan versi bahasa Indonesia dari Edinburgh Postpartum Depression Scale (EPDS) serta Multidimensional Scale of Perceived Social Support (MSPSS). Berdasarkan data hasil penelitian diketahui sebanyak 67.6% ibu primipara di DKI Jakarta mempersepsikan dukungan sosial yang tinggi (dari keluarga 90,1%; suami 88,2%; dan peer/teman 46,8%) dan sebanyak 34.2% ibu primipara cenderung mengalami depresi pasca persalinan di DKI Jakarta. Hasil uji bivariat menggunakan uji Chi Square ditemukan adanya hubungan yang signifikan antara dukungan sosial yang dipersepsikan ibu dengan risiko depresi pasca persalinan pada ibu primipara (nilai p = 0,001; α < 0,05). Berdasarkan hasil penelitian, direkomendasikan kepada perawat, suami, dan/atau keluarga untuk selalu memberikan dukungan sosial kepada ibu pasca kelahiran bayi.
Social support perceived by the mother and parity is one of the factors that can cause postpartum depression in postpartum women. Therefore this study aims to identify the relationship between social support perceived by the mother and the risk of postpartum depression, especially among primiparous mothers in the province of DKI Jakarta. This study used a cross-sectional design with consecutive sampling methods to take 111 samples of primiparous women. The questionnaire used consisted of the characteristics of the respondents and the Indonesian version of the Edinburgh Postpartum Depression Scale (EPDS) and the Multidimensional Scale of Perceived Social Support (MSPSS). Based on research data, it is known that 67.6% of primiparous mothers in DKI Jakarta perceive high social support (90.1% from family; 88.2% of husbands; and 46.8% of peers/friends) and as many as 34.2% of primiparous mothers tend to experience depression postpartum in DKI Jakarta. The results of the bivariate test using the Chi Square test found a significant relationship between social support perceived by the mother and the risk of postpartum depression in primiparous women (p value = 0.001; α <0.05). Based on the research results, it is recommended that nurses, husbands, and/or families always provide social support to mothers after the birth of a baby."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Muthia Anjali
"Tidur sebagai salah satu kebutuhan dasar manusia seringkali tidak terlalu diperhatikan pada masa rawat inap. Padahal pasien yang dirawat di rumah sakit sering mengalami gangguan tidur terutama pasien pre dan post operasi. Penurunan kualitas tidur ini akan berdampak pada pemulihan yang tidak optimal, penurunan kualitas hidup pasien, dan memanjangnya waktu rawat inap di rumah sakit. Salah satu intervensi yang dapat diberikan pada pasien adalah intervensi penerapan sleep hygiene di ruang rawat. Pasien yang ada dalam projek ini berjumlah tiga orang dengan diagnosis medis yang berbeda-beda. Pasien dijadwalkan post-operasi kembali ke ruang rawat. Ketiga pasien memiliki masalah kualitas tidur yang buruk dibuktikan dengan skor Richard Campbell Sleep Questionnaire (RCSQ) yang rendah yaitu 30, 54, dan 52. Penulis memberikan intervensi berupa penerapan sleep hygiene kepada pasien bekerja sama dengan perawat ruangan selama 3 hari. Setelah intervensi terdapat perbaikan kualitas tidur pasien dilihat dari peningkatan skor RCSQ. Namun peningkatan skor RCSQ yang signifikan ini kemungkinan disebabkan karena pasien mengalami kecemasan sebelum operasi yang mengakibatkan kualitas tidurnya terganggu. Selain itu pada pasien dengan komorbid ditemukan peningkatan kualitas tidur yang kurang memuaskan. Pada intervensi berikutnya, direkomendasikan untuk mengkaji sleep hygiene pasien sebelum masa perawatan menggunakan instrumen yang baku, mengajarkanteknik relaksasi, menyarankan pasien membawa alat tidur dari rumah (eye mask dan/atau ear plug), dan memberikan edukasi terkait pentingnya tidur cukup dan kebiasaan tidur yang baik di rumah sakit.
Sleep, as one of the basic human needs, is often not given much attention during hospitalization. In fact, patients treated in hospital often experience sleep disorders, especially pre- and post-operative patients. This decrease in sleep quality will have an impact on suboptimal recovery, a decrease in the patient's quality of life, and a longer hospital stay. One intervention that can be given to patients is the intervention of implementing sleep hygiene in the treatment room. There were three patients in this project with different medical diagnoses. The patient is scheduled to return to the ward after surgery. The three patients had poor sleep quality problems as evidenced by low Richard Campbell Sleep Questionnaire (RCSQ) scores, namely 30, 54, and 52. The author provided intervention in the form of implementing sleep hygiene to the patients in collaboration with the room nurse for 3 days. After the intervention, there was an improvement in the patient's sleep quality as seen from the increase in the RCSQ score. However, this significant increase in RCSQ scores was probably caused by the patient experiencing anxiety before surgery which resulted in disturbed sleep quality. In addition, patients with comorbidities found an increase in unsatisfactory sleep quality. In the next intervention, it is recommended to assess the patient's sleep hygiene before the treatment period using standard instruments, teach relaxation techniques, advise the patient to bring sleeping equipment from home (eye mask and/or ear plugs), and provide education regarding the importance of getting enough sleep and good sleep habits. in the hospital.."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
PR-PDF
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library