Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nabawi
"Secara etimologi istilah kepailitan berasal dari kata pailit. Kata kunci dari kepailitan adalah utang. Utang yang telah jatuh waktu dan dapat ditagih serta wajib dibayar. Oleh sebab itu, pengertian kepailitan dan utang perlu dimuat dalam suatu Undang-Undang Kepailitan sebagai acuan formal yang mengikat masyarakat secara umum. Dalam Kepailitan, utang yang dimaksudkan adalah utang yang dapat dibuktikan secara sederhana. Maksudnya dibuktikan secara sederhana adalah utangnya sudah pasti dan jelas. Permasalahan yang akan dibahas dalam penulisan Skripsi ini yaitu, pertama, mengkaji dan menganalisis kedudukan tertanggung asuransi dalam kepailitan perusahaan asuransi, menganalisis perjanjian yang jatuh tempo, dan klaim yang dianggap sebagai utang, untuk mengkaji dan menganalisis Ratio Decendi pertimbangan hakim dalam Putusan Pengadilan Niaga No. 34/Pailit/2015/PN.Niaga/Jkt.Pst serta pelaksanaan harta pailit setelah putusan pailit dijatuhkan dalam rangka perlindungan hak pemegang polis berdasarkan UU Nomor 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang dan Peraturan Perundang-undangan terkait lainnya. Metode yang digunakan adalah kepustakaan yaitu penelitian yang dilakukan dengan menggunakan data hukum sekunder. Peneliti memperoleh kesimpulan bahwa kedudukan Pemegang polis atau tertanggung dalam kepailitan perusahaan asuransi bergantung kepada adanya klaim atau jatuh temponya suatu perjanjian asuransi.

Etymologically the term Insolvency is derived from the word bankruptcy. Keywords of bankruptcy is debt. Debt which is due, billable and payable. Therefore, understanding bankruptcy and debt needs to be confirmed in a Bankruptcy Act as a formal reference that binds society in general. In Bankruptcy, the debts need to be proved in a simple way, where the debts are certain and clear. Issues to be discussed in the writing of this thesis are to examine and analyze the position of insured in bankruptcy of insurance company, analyzing the agreement, and insurance claims in the insurance contract whereas claims are considered as bankruptcy debts and and to assess and analyze consideration of the judges in the Decision of the Pengadilan Niaga Indonesia Commercial Court No. 34 Pailit 2015 PN.Niaga Jkt.Pst and also the implementation of the bankruptcy estate after the bankruptcy decision was dropped in order to protect the rights of policyholders under Law No. 37 of 2004 on Bankruptcy and Suspension of Payment UUK PKPU and any regulations related . Researchers came to the conclusion that the position policyholders or the insured in bankruptcy insurance companies rely on their claims or maturity of an insurance agreement."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2017
S66391
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irham Hanif Nabawi
"Penelitian ini bertujuan untuk memahami upaya tim penyusun pedoman Resource Description and Access (RDA) sebagai agen dalam membangun pemahaman mengenai RDA dan merekonstruksinya menjadi struktur baru pengatalogan di Indonesia menggantikan AACR2. Selain itu untuk melihat bagaimana PERPUSNAS melaksanakan tugas sebagai pembuat kebijakan dan pembina dalam pelaksanaan RDA di Indonesia. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode studikasus. Analisis yang digunakan pada penelitian ini menggunakan paradigm teori strukturasi Giddens, dengan melakukan wawancara dan observasi dalam pengumpulan data. Hasil penelitian menunjukan bahwa masih banyaka spek yang perlu ditingkatkan dan dibenahi dalam penerapan RDA, yaitu: Pemahaman agen terhadap RDA, masalah kemampuan bahasa asing sehingga agen kesulitan dalam menangkap transformasi baru yang ditawarkan RDA. Kemudian agen tidak melihat pentingnya organisasi pencetus RDA sebagai sumber informasi untuk memahami RDA. Terdapat kekhawatiran para informan terhadap keberlangsungan kebijakan dan pelaksanaan RDA di Indonesia karena masih ada perbedaan persepsi mengenai penerapan RDA diantara para pejabat PERPUSNAS disejumlah eselon. Agar penerapan RDA berlangsung secara lancer maka dibutuhkan agen yang memiliki kesadaran praktis sehingga RDA menjadi praktik social dalam kegiatan pengatalogan di perpustakaan seluruh Indonesia.

This study aims to understand the efforts of the drafting team of Resource Descriptionand Access (RDA) as an agent in building an understanding of RDA and reconstruct it into anew structure of cataloging in Indonesia to replace AACR2. In addition to looking at how PERPUSNAS performs its duties as a policy maker and coach in the implementation of the RDA inIndonesia. This research is qualitative research with case study method. The analysis used in this study used the paradigm of Giddens's tructural theory by conducting interviews and observations in data collection. The results show that there are still many aspects that need to be improved and addressed in the implementation of the RDA, namely: Understanding of agents against the RDA the problem of foreign language skills so that agents difficulty in capturing the new transformation offered by RDA. Then the agency did not see the importance of the RDA originator organization as a source of information to understand the RDA. There are informant concerns about the sustainability of RDA policy and implementation in Indonesia, as there are still differences in perceptions of RDA implementation among PERPUSNAS officials in a number of echelons. In order for the RDA to take place smoothly, it is necessary to have an agency that has practical awareness so that RDA becomes a social practice in cataloging activities in libraries throughout Indonesia."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2016
T54468
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Hadiyatun Nabawi
"Tulisan ini akan menjelaskan pemahaman akan ruang arsitektur yang didasarkan pada pengetahuan akan cara hewan berkomunikasi dengan memodifikasi lingkungan tempat mereka tinggal. Cara hewan berkomunikasi dengan memodifikasi lingkungan membentuk interaksi tersebut disebut sebagai stigmergy, yang merupakan bentuk interaksi hewan-hewan yang dimediasi. Pembahasan akan diawali dengan penjelasan akan fenomena stigmergy yang terkait dengan proses interaksi hewan dan lingkungan bertinggalnya yang meninggalkan berbagai bentuk jejak. Tulisan ini berargumen bahwa proses terjadinya stigmergy dapat menjadi basis pengembangan suatu program ruang arsitektur. Proses penulisan ini membahas scenario proses stigmergy pada beberapa koloni hewan serangga yang berbasis tiga komponen utama dari stigmergy, yaitu Agent, Medium dan Traces. Penulisan yang dilakukan berfokus pada bagaimana stigmergy yang merupakan proses alam memperlihatkan suatu interaksi antara agent pada suatu medium yang akhirnya akan meninggalkan traces. Temuan akan mekanisme interaksi ini diharapkan dapat memberikan pemahaman akan programming arsitektur berbasis interaksi antara manusia, hewan dan lingkungan dalam suatu sistem ekologi. Pengembangan desain dengan menggunakan metode stigmergy ini ditujukan untuk hewan yakni insect dan memanfaatkan mekanisme sosial dari Insect dalam menyusun programming dan spasialnya. Dimana metode stigmergy ini menghasilkan mekanisme atau sistem-sitem yang dapat dikembangkan dalam perancangan arsitektur insect dalam menyuburkan tanah.

This paper explores the understanding of architectural spaces driven by the knowledge that animals communicate by modifying the environment in which they live. The way animals communicate by modifying the environment forms an interaction is referred to as stigmergy, a mediated form of animals interaction. The paper elaborates the process of stigmergy, in which animal colonies communicate with their living environment and leave different kinds of spatial traces. The paper argues that the stigmergy process can be potentially used as the basis of architectural programming. This writing explores multiple scenarios of the process of stigmergy in several insect colonies, highlighting the mechanism of stigmergy that is driven by three main components of stigmergy, namely Agent, Medium, and Traces. The writing focuses on how in stigmergy the agent interacts within a particular medium and creates traces in spaces. Findings on such mechanism of interaction are expected to inform architectural programming that is based on the interaction between humans, animals, and the environment as integrated ecological systems. The development of design using the stigmergy method is used for animals, namely insects, and utilizes the social mechanisms of insects in composing programming and spatial. This stigmergy method produces mechanisms or systems that can be developed in the design of insect architecture in fertilizing the soil."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library