Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nafila
"ABSTRAK
Menurut data dari Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), saat ini komunitas banyak muncul di perkotaan. Hal ini dapat dilihat dari munculnya beberapa komunitas dengan fokus yang berbeda-beda. Salah satu komunitas muncul adalah Komunitas Historia Indonesia (KHI) yang ada sejak tahun 2003.
Berdasarkan wawancara dengan Asep Kambali, Founder KHI, menyatakan bahwa saat ini KHI sedang mengalami masalah yaitu relawan yang tidak aktif dalam beberapa bulan terakhir. Hal ini menunjukan bahwa kurang maksimalnya pengelolaan dari KHI terhadap para relawan. Penulisan karya akhir ini bertujuan untuk merancang serangkaian kegiatan yang dapat meningkatkan penghargaan dan kecintaan masyarakat, terutama para relawan, terhadap sejarah dan budaya Indonesia. Menurut data dari Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), saat ini komunitas banyak muncul di perkotaan. Hal ini dapat dilihat dari munculnya beberapa komunitas dengan fokus yang berbeda-beda. Salah satu komunitas muncul adalah Komunitas Historia Indonesia (KHI) yang ada sejak tahun 2003. Berdasarkan wawancara dengan Asep Kambali, Founder KHI, menyatakan bahwa saat ini KHI sedang mengalami masalah yaitu relawan yang tidak aktif dalam beberapa bulan terakhir. Hal ini menunjukan bahwa kurang maksimalnya pengelolaan dari KHI terhadap para relawan.

Penulisan karya akhir ini bertujuan untuk merancang serangkaian kegiatan yang dapat meningkatkan penghargaan dan kecintaan masyarakat, terutama para relawan, terhadap sejarah dan budaya Indonesia.

ABSTRACT
According to the data from Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), now many communities are appearing in urban. It can be seen from the emergence of some communities have a different focus. One of the communities is Komunitas Historia Indonesia (KHI), which exixted sinced 2003. Based on interviews with Asep Kambali, Founder of KHI, that now KHI was having a problems about the volunteers are not active in recent months. This problem shows that management of KHI about the volunteers less maximal.
This final assignment aims to design a series of special event that can promote respect and affection of the people, especially the volunteers, to the history and culture of Indonesia."
2016
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Anadia Nafila
"Penelitian ini mempertimbangkan adanya masalah bias perilaku anchoring pada keputusan legal insider trading yang terjadi di Ho Chi Minh Stock Exchange. Tinjauan utama penelitian dilakukan dengan menggunakan data saham bulanan yang secara konsisten terdapat pada indeks saham VN30 selama 10 tahun. Hasil pada penelitian ini menunjukkan bahwa keputusan legal insider trading (internal shareholders dan related person's) dipengaruhi oleh adanya bias perilaku anchoring terhadap indikator 52-Week High. Kedekatan harga saham dengan indikator 52-Week High mendorong adanya kecenderungan insider untuk melakukan penjualan saham lebih banyak dibandingkan keputusan pembelian dan momentum return bergerak upward (positif). Hal ini berlaku sebaliknya, ketika harga saham menjauhi indikator 52-Week High, maka insider cenderung untuk melakukan pembelian saham lebih banyak dibandingkan penjualan yang dilakukannya. Kondisi ini menunjukkan bahwa insider melakukan strategi kontrarian dalam melakukan perdagangan. Sedangkan keputusan insider trading yang dilakukan oleh major shareholders tidak dipengaruhi oleh indikator 52-Week High. Temuan tersebut menunjukkan bahwa insider meskipun memiliki akses terhadap informasi perusahaan yang lebih baik dibandingkan investor publik dalam pengambilan keputusannya masih rentan terhadap bias perilaku.

The paper considers the problem of bias anchoring behavior on legal insider trading decisions that occur in Ho Chi Minh City Stock Exchange. A major review of research done using monthly stock data that are consistently present in VN30 stock index for 10 years. The results in this study show that legal insider trading decisions (internal shareholders and related person's) are influenced by the behavior of the anchoring bias to the indicator 52-Week High. The nearness of the stock price indicator of 52-Week High encourages their tendency to commit sales more than purchasing decisions and upward return momentum. It works in reverse, when the stock price are far from the indicator of 52-Week High, then the insider tend to purchase more shares than sales did. These conditions indicate that the insider performs a contrarian strategy to trade. While insider trading decisions made by the major shareholders are not affected by the indicator 52-Week High. Those findings indicate that despite having access to insider information about the company is better than public investors in its decision-making is still susceptible to bias behavior."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library