Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 9 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nawangsari
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan data pengaruh penghentian pajanan
monosodium glutamat terhadap gambaran histologis tubuli seminiferi testis pada
tikus putih (Rattus norvegicus) dewasa. Penelitian ini adalah penelitian
eksperimental in vivo prospektif, menggunakan tikus putih (Rattus norvegicus)
dewasa strain Sprague Dawley yang diberi msg dosis 4 g/kgBB dan 6 g/kgBB tiap
hari selama 30 hari. Msg diberikan dengan dosis 4 g/kgBB dan 6 g/kgBB yang
dilarutkan dalam aquades, masing-masing pada satu kelompok besar. Selain itu
digunakan sekelompok besar tikus sebagai kelompok perlakuan yang hanya
diberikan aquades. Perlakuan dilakukan dengan pemberian menggunakan sonde
1,5 ml aquades atau aquades 1,5 ml yang merupakan larutan msg sesuai dosis.
Sehari, 14 hari dan 28 hari pasca penghentian pajanan, tikus disakrifikasi dan
dilakukan pengamatan. Pengamatan dilakukan pada tubuli seminiferi testis, yaitu
pada diameter tubuli seminiferi, jumlah spermatogonia, jumlah spermatosit dan
jumlah spermatid. Penelitian ini menyimpulkan adanya perubahan (regenerasi)
pada tubuli seminiferi, meskipun belum sampai pada keadaan seperti kontrol
perlakuan. Data ini diharapkan dapat memberi informasi dan membuka
kesempatan penelitian lanjut yang terkait dengan mekanisme regenerasi pasca
kerusakan oleh monosodium glutamat

ABSTRACT
The aim of this study was to analize histological appearance of testis after
termination of msg exposure. Msg was given 4 g/kg BW and 6 g/kg BW soved ini
aquadest. Each those treatment was given in two group of rats. This study also
used a group of treatment control rat. The treatment was done by giving with
sonde 1,5 ml aquadest or 1,5 ml aquadest with msg according the doses. The testis
were isolated one day, 14 days and 28 days after termination of msg exposure; the
rat were sacrificed and were examined the histological appearances of the testis.
Spesificaly, the examination was done to tubuli seminiferi diameter, the amount
of the spermatogonia, spermatocyts and spermatids. This study concluded that
there was changed (regeneration) of the tubuli seminiferi, although not yet reach
the situation in the control groups."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anna Sakreti Nawangsari
"Kesehatan ibu dan anak merupakan indikator kualitas kesehatan suatu bangsa yang ditunjukkan dengan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB). Dalam lingkup pembangunan sosial, kesehatan merupakan salah satu bidang utama dalam pencapaian kesejahteraan sosial dan unsur penyokong bagi suatu bangsa dalam pembangunan manusia. Program buku KIA di Indonesia yang telah dimulai sejak tahun 1993 adalah salah satu bagian dari rangkaian upaya peningkatan kesehatan ibu dan anak. Oleh karena itu pemasyarakatan buku KIA sebagai produk tangible dan intangible yang memuat perilaku kesehatan ibu dan anak menjadi penting adanya.
Tesis tentang praktek pemasaran sosial buku Kesehatan Ibu dan Anak (KR) di RW 11 dan 14 Kelurahan Kemiri Muka, Kecamatan Beji, Kota Depok ini merupakan deskripsi dan eksplanasi dari proses dan hasil penelitian yang dilakukan sejalan dengan distribusi buku KIA di Kota Depok yang diawali dengan diselenggarakannya Pelatihan Penggunaan Buku KIA pada bulan Januari 2004. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kelanjutan program buku KIA pasca pelatihan tersebut. Menggunakan metode action research dan sejalan dengan tahap-tahap metode tersebut yakni pengamatan (look), berpikir (think), dan tindakan (action), permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah (1) Bagaimana kelarjutan program buku KIA pasca pelatihan, (2) Berdasarkan basil pengamatan pada tahap itu, apakah upaya yang dilakukan untuk program buku KIA tersebut, dan (3) Bagaimana upaya tersebut jika diterapkan di lapangan.
Kerangka pemikiran yang digunakan dalam tesis ini adalah gabungan dart konsep-konsep pendidikan kesehatan, pemasaran sosial, dan perubahan perilaku kesehatan, sebagai rujukan literatur yang akan digunakan untuk membandingkan dengan proses dan hasil penelitian di lapangan. Sebagai bagian dari upaya kesehatan yang bertujuan untuk meningkatkan perilaku sehat, pendidikan kesehatan dalam penelitian ini difokuskan pada upaya pemasaran sosial sebagai strategi untuk menyampaikan gagasan perilaku kesehatan ibu dan anak yang terkandung dalam buku KIA.
Dengan metode action research, dalam kurun waktu 8 minggu, penelitian terapan ini berhasil melakukan 2 siklus action research . Siklus pertama dengan tahapan yang lengkap yaitu tahap pengamatan, berpikir, dan bertindak, sedangkan siklus kedua hanya sampai tahap pengamatan. Melalui ketiga tahap look, think, action ini dicoba dipetakan, dirumuskan, dan dilakukan tindakan berdasarkan faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan perilaku yaitu faktor predisposisi (predisposing factor), faktor pendorong (reinforcing factor), dan faktor pendukung (enabling factor). Dari hasil pengamatan dan berpikir pada siklus pertama dihasilkan tiga tindakan yang meliputi (1) pendekatan individual berupa penyampaian informasi langsung kepada sasarani ibu hamil (dan pemilik balita), (2) pendekatan kelompok berupa pelatihan penggunaan buku KIA bagi kader, serta (3) penguatan jaringan yaitu pemasyarakatan buku KIA di kalangan aparat RT/RW dan membangun jaringan dalam organisasi lokal untuk pemasaran sosial buku KIA.
Dalam prosesnya di lapangan, penelitian ini dibiarkan mengikuti siklus penelitian terapan dan berjalan tanpa pedoman wawancara yang Baku. Namun dalam penulisannya, proses dan hasil penelitian terapan ini disajikan dalam dua kerangka besar, pertama dalam kerangka faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku kesehatan berdasarkan perspektif informan/partisipan dan kedua dalam kerangka literatur rujukan yang dipakai yaitu mencakup pendidikan kesehatan, pemasaran sosial, dan perilaku kesehatan. Hasilnya akhir penelitian ini adalah berupa perubahan perilaku antara lain (1) Melalui pendekatan individual hasil yang dicapai adalah pengetahuan sasaran meningkat dan bayi mendapatkan buku KiA dari ibunya. (2) Melalui pelatihan kader hasil yang dicapai adalah pengetahuan, ketrampilan tenaga kesehatan, dan peran serta masyarakat meningkat. (3) Melalui upaya penguatan jaringan hasil yang dicapai adalah aparat RT dan RW mengetahui keberadaan buku KIA. Selain itu dan ketiga komponen evaluasi terhadap buku KIA diperoleh hasil bahwa cakupan (coverage) buku KIA di RW 11 dan 14 adalah memenuhi kebutuhan sasaran, sasaran selalu membawa buku KIA ke tempat pelayanan kesehatan (bringing rate), dan tenaga kesehatan selalu mengisi buku KIA (filling rate).
Dengan kurun waktu penelitian selama 8 minggu, pemasaran sosial pada penelitian terapan ini memiliki kemampuan garap pada ranah kognisi dan afeksi, yaitu pengetahuan dan sikap. Realitas di lapangan menunjukkan bahwa pemasaran sosial merupakan prkatek yang memiliki kompleksitas yang tinggi karena produk pemasaran sosial dalam hal ini perilaku kesehatan ibu dan anak yang terkandung dalam buku KIA cenderung lebih kompleks, berhadapan dengan permintaan lebih bervariasi dan kelompok target lebih menantang untuk dicapai, keterlibatan konsumen lebih intensif, serta kompetisi yang tidak kentara dan bervariasi. Dalam penelitian ini kompleksitas ini ditemukan sejalan dengan pengamatan akan faktor-faktor predisposisi, pendorong, dan pendukung yang kemudian diajukan acuan dalam merumuskan dan menentukan tindakan. Oleh karena itu maka tindakan (act) yang dilakukan pada penelitian terapan ini merupakan hasil prioritas dengan memperhitungkan kemampuan/sumber daya yang ada. Beberapa tindakan disarankan guna menghasilkan tindakan yang diharapkan mampu memecahkan faktor dan penyebab masalah yang muncul tersebut yaitu difokuskan pada tindakan peningkatan pengetahuan sasaran akan kesehatan ibu dan anak melalui penyuluhan di posyandu, peningkatan peran tenaga kesehatan (kader, bidan, dan dokter) dalam melakukan pendidikan kesehatan ibu dan anak kepada sasaran, serta upaya revitalisasi posyandu dan penguatan jaringan organisasi lokal tingkat RW guna mendukung upaya pemasyarakatan buku KIA.
187 halaman, 20 gambar, 29 tabel, 12 lampiran, 44 kepustakaan (16 buku, 11 jumal dan artikel, 2 tesis, 15 laporan, tahun 1971 - 2003)"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T13910
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Endah Dewi Nawangsari
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2004
T25301
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Endah Dewi Nawangsari
"ABSTRAK
Perubahan sistem ekonomi dunia yang terjadi di era reformasi ini, adalah diakibatkan oleh globalisasi yang berimplikasi praktis pada sistem hukum dan ekonomi Indonesia. Globalisasi merupakan fenomena baru akibat perkembangan dan peningkatan kegiatan ekonomi dan bisnis antar negara-negara di dunia yang didukung oleh kemajuan teknologi seperti teknologi informasi, telekomunikasi dan transportasi.
Salah satu pengaruh yang krusial dalam bidang hukum dan ekonomi adalah perubahan peran Negara dari sector public ke sektor swasta (privatisasi). Privatisasi mulai dikenal sejak tahun 1984. Pelopor munculnya konsep privatisasi yang pertama di gulirkan oleh Inggris terhadap perusahaan-perusahaan negara secara sukses. Di Indonesia istilah privatisasi dipopulerkan tahun 1991 oleh Menteri BUMN Tanri Abeng. Privatisasi secara garis besar diartikan sebagai penjualan seluruh atau sebagian kepemilikan negara dari suatu BUMN ke tangan swasta, asing atau domestik. Pro dan kontra terhadap privatisasi bukan hanya terjadi di negara berkembang, tapi di negara majupun privatisasi BUMN menimbulkan beragam opini yang anti dan berpihak terhadap privatisasi, serta menjadi isu yang sangat kontroversial. Hal ini sepatutnya dapat dihindari jika Negara dapat menjamin dan membuktikan bahwa aset milik negara tidak akan berpindah kepemilikannya kepada pihak swasta dengan dilaksanakannya privatisasi. Munculnya pro dan kontra terhadap privatisasi Indosat disebabkan karena prosedur yang tidak transparan dan melanggar beberapa peraturan perundang-undangan. Privatisasi yang dilakukan secara Privatc Placement tidak memberikan kesempatan yang sama terhadap semua pihak sehingga terkesan, adanya ?kepentingan? kelompok. Konsep yang ideal dan banyak di praktekkan di beberapa Negara adalah dilakukannya melalui IPO sehingga memberikan hak dan kesempatan yang sama serta transparansi terhadap proses privatisasi. Tafsir konstitusi, khususnya Pasal 33 UUD 1945 terhadap konsep privatisasi pada sejumlah BUMN yang menguasai hajat hidup orang banyak masih memberi ruang ?ambigu? atau abu-abu pada praktik privatisasi di Indonesia. Peraturan perundang-undangan tidak secara tegas memberikan koridor hukum mengenai makna dari ??hajat hidup orang banyak dan ?dikuasai negara?. Adanya makna yang tidak secara tegas kemudian akhirnya memunculkan polemik dan reaksi pro dan kontra terhadap privatisasi. Solusi yang terbaik agar tidak lagi muncul pro dan kontra terhadap privatisasi BUMN serta pelaksanaan privatisasi itu dapat dilaksanakan sesuai konstitusi maka dipandang perlu untuk menerbitkan Undang-undang Privatisasi yang dapat memberikan perlindungan hukum bagi asset Negara yang menguasai hajat orang banyak dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat."
Depok: Universitas Indonesia, 2004
T37790
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mirah Nawangsari
"ABSTRAK
Sejak tahun 1990an, berbagai negara di Asia menerapkan kebijakan desentralisasi fiskal. Salah satu tujuan dari penerapan kebijakan ini adalah untuk menanggulangi kesenjangan pendapatan yang kian memburuk di masyarakat. Akan tetapi, evaluasi terhadap kebijakan ini sendiri masih menghasilkan kesimpulan yang beragam. Beberapa ahli berpendapat bahwa fiskal desentralisasi dapat memperparah kesenjangan pendapatan di daerah karena pemerintah pusat tidak lagi memegang kendali untuk mendistribusikan pendapatan nasional secara merata ke daerah. Di lain pihak, kebijakan desentralisasi fiskal justru dipandang sebagai salah satu cara mengurangi tingkat ketimpangan pendapatan karena kebijakan ini memberi insentif berupa kewenangan yang lebih luas kepada pemerintah daerah untuk memajukan daerahnya masing-masing. Guna mengetahui evaluasi kebijakan desentralisasi fiskal terhadap ketimpangan pendapatan daerah, penelitian ini melakukan analisis kuantitatif pada level nasional dengan menggunakan data 25 provinsi meliputi periode sebelum dan sesudah penerapan desentralisasi fiskal (1994-2000 dan 2001-2010). Hasil analisis pada sisi pengeluaran pemerintah daerah menunjukkan hubungan negatif antara desentralisasi fiskal dengan ketimpangan pendapatan daerah. Hal ini berarti bahwa ketimpangan pendapatan regional menurun pada periode setelah kebijakan desentralisasi diterapkan. Disamping itu, guna mendapatkan penjelasan lebih lanjut mengenai hasil estimasi pada tingkat nasional, dilakukan analisis kualitatif dan kuantitatif (regresi) pada tingkat provinsi, yaitu Provinsi DI Yogyakarta.

ABSTRACT
Since 1990s, many Asian countries implemented a decentralization reform of their government system. One of the purposes of this reform was to mitigate the increasing income disparity. The evaluation of this policy is, however, contradictory. Many scholars argued that a fiscal decentralization increased regional income disparity because the central government lost its power to redistribute the national income. On the other hand, it was insisted that decentralization decreased regional income inequality because it could enhance the efforts of local government to improve the economic performance of their region. To come to a plausible evaluation, this study conducts an empirical analysis of the effect of fiscal decentralization on regional income equality in Indonesia, where a radical decentralization reform was implemented in 2001. Using panel data of 25 provinces in this country, this study conducts a regression analysis of the data for the period before and after the reform (1994 to 2000 and 2001 to 2010). Our analysis shows a negative correlation between fiscal decentralization and regional income disparity, which means that the former reduced the latter. On top of this national level analysis, we did research on Yogyakarta Province to know more precisely the process and meaning of the decentralization reform in Indonesia."
2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ajeng Prahastuty Nawangsari
"Penelitian ini merupakan upaya untuk mengetahui bagaimana persepsi siswa menengah terhadap pustakawan yang bekerja di perpustakaan sekolah. Penelitian ini dilakukan di perpustakaan SMP/SMU Labschool Jakarta terhadap 110 sampel /responden tanpa membedakan apakah mereka pemakai atau pengguna perpustakaan sekolah atau bukan.
Tujuan penelitian adalah (1) Mendapatkan gambaran mengenai persepsi siswa terhadap pustakawan sekolah di SMP/SMU Labschool Jakarta; (2) Mengetahui gambaran persepsi siswa mengenai aspek kualitatif dan kuantitatif dari pustakawan sekolah; (3) Mengetahui gambaran persepsi siswa mengenai eksistensi pustakawan sekolah. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Pengumpulan data dilakukan melalui penyebaran kuesioner, dan ditunjang tiga teknik lain yaitu wawancara, observasi, dan studi kepustakaan. Pemilihan sampel dilakukan secara aksidental.
Hasil penelitian menunjukkan, sebagian besar siswa SMP/SMU Labschool Jakarta menganggap pustakawan adalah orang yang mengumpulkan, mengelola, menyimpan dan menyebarluaskan informasi, umumnya siswa mengangap sikap pustakawan cukup ramah, dalam memberikan bantuan juga cukup baik, walaupun siswa tidak sering meminta bantuan pada pustakawan. Alasan yang dikemukakan oleh siswa yang belum pernah meminta bantuan pada pustakawan adalah karena mereka sudah bisa mendapatkan sendiri apa yang dibutuhkan tanpa bantuan pustakawan. Siswa beranggapan bahwa tugas pustakawan berkaitan dengan kegiatan sirkulasi dan menyediakan sumber informasi, namun mereka tidak memiliki pendapat apakah tugas tersebut dapat dilakukan oleh semua orang. Persepsi siswa terhadap tingkat pendidikan pustakawan masih rendah, tetapi mcreka berpendapat bahwa ada keahlian yang perlu dimiliki oleh pustakawan sekolah yaitu ilmu pcrpustakaan, pengetahuan umum dan pendidikan. Menurut siswa jumlah pustakawan dan staf yang bekerja di perpustakaan saat ini sudah memadai.
Terakhir adalah, pada umumnya siswa mengakui eksistensi pustakawan sekolah sangat penting, ditinjau dari keberadaan mereka di perpustakaan, peranannya dalam proses bclajar mengajar, kerja sama dengan guru dan staf lainnya serta status pustakawan yang sejajar dcngan guru."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2004
S15172
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Truly Nawangsari
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1992
S34526
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Enny Priyanti Nawangsari
"Skripsi ini membahas tentang ajaran moral yang terdapat dalam Serat Sanasunu. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui ajaran apakah yang terdapat dalam Serat Sanasunu dan merumuskan ajaran apa yang dominan dalam Serat Sanasunu. Teori moral adalah teori yang digunakan dalam menganalisis ajaran moral yang terdapat Serat Sanasunu dan dengan teori tersebut, ajaran moral yang paling dominan dari Serat Sanasunu akan didapatkan. Dalam serat ini ditemukan ajaran mengenai nilai-nilai moral yang terdapat dalam masyarakat, seperti nilai religiusitas, nilai sosialitas, nilai gender, nilai keadilan, nilai demokrasi, nilai kejujuran, nilai kemandirian, nilai daya juang, nilai tanggung jawab, nilai penghargaan terhadap alam, dan nilai kepantasan.Penelitian ini menggunakan metode analisis-deskriptif dan kepustakaan. Dari hasil penelitian ini dapat dirumuskan bahwa Serat Sanasunu berisi ajaran moral dan nilai kepantasan memiliki peranan penting dalam Serat Sanasunu.

The focus of this study is the analysis of morality teaching in Serat Sanasunu. The purpose of this study is to understand what is the teaching of morality in Serat Sanasunu and what the most dominant teaching of morality in the Serat Sanasunu. By using morality theory, the teaching of morality in Serat Sanasunu and what the most dominant the teaching of morality in Serat Sanasunu will be known. There are a lot of moral value like religiosity, charity, gender, justness, democracy, integrity, autonomy, struggle, responsibility, appreciation about nature, and properness. This research, we will knowm that there is the lesson of morality in Serat Sanasunu, and the properness is the most dominant moral value in Serat Sanasunu."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2010
S11640
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Lintang Nawangsari
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2002
S43582
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library