Search Result  ::  Save as CSV :: Back

Search Result

Found 1 Document(s) match with the query
cover
Nayna Adzkia Zaliyanti
"Penelitian ini bertujuan untuk mengukur tingkat keberhasilan media sosial TikTok yang digunakan oleh Kementerian Keuangan Republik Indonesia sebagai wadah partisipasi publik menurut generasi muda. Di era digital, media sosial memainkan peran penting dalam mendorong keterlibatan masyarakat terhadap isu-isu publik. Untuk menganalisis tingkat keberhasilan tersebut, penelitian ini mengacu pada Information System Success Model dari DeLone dan McLean, yang mencakup dimensi kualitas sistem, kualitas informasi, kualitas layanan, penggunaan, dan kepuasan pengguna. Pendekatan yang digunakan adalah kuantitatif dengan teknik pengumpulan data melalui survei, wawancara mendalam, serta studi pustaka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa TikTok terbukti berhasil sebagai kanal komunikasi kebijakan publik yang efektif dan inklusif, terutama dalam menjangkau generasi muda usia 18–24 tahun. Format visual yang menarik, bahasa yang sesuai dengan karakteristik digital native, serta pendekatan konten edukatif membuat informasi kebijakan fiskal lebih mudah dipahami dan diterima publik. Berdasarkan kerangka teori e-participation dari Macintosh, TikTok juga dikategorikan sebagai media e-consultation karena memiliki fitur interaktif seperti kolom komentar dan pesan langsung (direct message) yang memungkinkan komunikasi dua arah antara pemerintah dan masyarakat. Temuan ini menunjukkan bahwa masyarakat tidak hanya menerima informasi, tetapi juga terlibat aktif melalui komentar yang membahas substansi kebijakan seperti pajak, subsidi, dan anggaran negara. Interaksi ini menjadi bentuk konsultasi digital yang diperhatikan oleh pengelola akun dalam menyusun strategi komunikasi selanjutnya. Namun, partisipasi yang terbangun masih belum mencapai tahap e-decision making, yakni pelibatan publik secara langsung dalam pengambilan keputusan kebijakan. Dengan demikian, pemanfaatan TikTok oleh Kemenkeu RI dinilai berhasil dalam membangun fondasi partisipasi publik digital, sekaligus menjadi model awal strategi komunikasi pemerintah yang lebih transparan, responsif, dan adaptif terhadap era digital.

This study aims to measure the success level of TikTok as a social media platform utilized by the Ministry of Finance of the Republic of Indonesia to foster public participation. In the digital era, social media plays a crucial role in encouraging public engagement on policy- related issues. To assess this success, the study employs the Information System Success Model by DeLone and McLean, which includes dimensions such as system quality, information quality, service quality, use, and user satisfaction. A quantitative approach was adopted, with data collected through surveys, in-depth interviews, and literature review. The findings reveal that TikTok has proven effective and inclusive as a public policy communication channel, particularly in reaching the younger demographic aged 18–24. Its visually engaging format, language tailored to digital natives, and educational content approach contribute to making fiscal policy information more accessible and understandable to the public. Based on Macintosh's e-participation framework, TikTok is categorized as an e-consultation medium due to its interactive features such as comment sections and direct messaging, which enable two-way communication between the government and the public. The results indicate that the public is not only receiving information but also actively engaging through comments that address substantive policy issues such as taxation, subsidies, and the national budget. These interactions serve as a form of digital consultation that is taken into account by account managers in formulating future communication strategies. However, the level of participation has not yet reached the stage of e-decision making, where the public is directly involved in policy decision-making processes. Therefore, the use of TikTok by the Ministry of Finance is considered successful in establishing a foundation for digital public participation and serves as an initial model for government communication strategies that are more transparent, responsive, and adaptive to the digital age."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library