Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nida Amalina
"ABSTRAK
Meningkatnya penduduk lansia mengakibatkan penaikan pada UHH dari 70,2
tahun menjadi 72 tahun di tahun 2014 .Berdasarkan Hasil Susenas tahun 2012
jumlah lansia yang bergantung dengan orang lain sebesar 934505 jiwa sedangkan
di Kota Depok sebesar 15.369 jiwa. Tujuan Penelitian ini adalah untuk menilai
dan mengetahui faktor faktor ysng mempengaruhi kemandirian lansia di Posbindu
Kota Depok tahun 2012.Penelitian ini menggunakan data sekunder dari laporan
bulanan kegiatan pelayanan lansia di Posbindu pada bulan desember tahun
2012.Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan desain ekologi . Prevalensi
lansia yang mandiri sebesar 99%, prevaleni hipertensi sebesar 16 %, prevalensi
obesitas sebesar 13,1%, prevalensi gangguan mental sebesar 9% dan prevalensi
lansia yang mengikuti penyuluhan sebesar 27,5%.Tidak ada hubungan yang
signifikan antara prevalensi mandiri dengan prevalensi hipertensi,gangguan
mental,obesitas dan penyuluhan.

ABSTRACT
The increasing elderly population resulting in the increase of the life expectancy
of 70.2 years to 72 years in 2014. Based on the results Susenas in 2012 the
number of elderly who depend on others for life 934 505 while in Depok for 15
369 inhabitants. The purpose of this study was to assess and determine the factors
affecting the independence of the elderly arrives in Depok Posbindu 2012.This
research using secondary data from the monthly reports of activities at Posbindu
elderly services in December 2012.Yhis research using ecological design. The
prevalence of independent elderly at 99%, 16% prevalence hypertension, obesity
prevalence of 13.1%, the prevalence of mental disorders was 9% and the
prevalence of elderly who followed the extension of 27.5%. There was no
significant association between the prevalence of self-prevalence hypertension,
mental disorders, obesity, and counseling."
Universitas Indonesia, 2014
S53661
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nida Amalina
"Latar Belakang: Diabetes melitus adalah penyakit kronik ditandai dengan peningkatan kadar glukosa darah akibat kurangnya produksi insulin, insulin yang tidak dapat bekerja dengan optimal, atau faktor keduanya. Prevalensi diabetes di DKI Jakarta sebesar 3,4% dan mengalami peningkatan sebesar 0,9% dalam lima tahun terakhir. Tingginya prevalensi diabetes melitus di DKI Jakarta memperlihatkan bahwa diabetes melitus merupakan masalah kesehatan yang harus dikendalikan. Target pengendalian diabetes melitus adalah dengan mencapai kontrol glikemik yang baik dengan tujuan mencegah terjadinya komplikasi dan penyebab kematian.
Tujuan: Mengetahui faktor faktor yang mempengaruhi kontrol glikemik pada pasien diabetes melitus tipe 2 di Puskesmas DKI Jakarta.
Metode: Penelitian potong lintang dengan menggunakan data sekunder dari data dasar penelitian Divisi Metabolik Endokrin FKUI/RSCM mengenai “Peran Health Coaching Terhadap Perubahan Kepatuhan Pola diet, Latihan Fisik, Kepatuhan Berobat, Kualitas Hidup, dan Capaian Sasaran Kendali Diabetes Melitus pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 di Puskesmas DKI Jakarta bulan Desember 2020-Januari 2021. Sampel penelitian adalah seluruh pasien DM tipe 2 yang menjadi responden pada data sekunder tersebut.
Hasil: Proporsi responden diabetes melitus tipe 2 yang mempunyai kontrol glikemik tidak terkontrol adalah sebanyak 123 orang (66,8%). Analisis multivariat menggunakan cox regresi bahwa aktifitas fisik (PR= 1,831;IK95% 1,105-3,035; p-value=0,0019), kepatuhan berobat (PR=1,570 ;IK95% 1,082-2,280; p-value=0,018),dan trigliserida (PR=1,396 ;IK95% 0,970-2,008; p-value=0,073) adalah faktor signifikan yang dengan kontrol glikemik yang buruk.
Kesimpulan: Aktifitas fisik, kepatuhan berobat dan trigliserida adalah faktor yang paling berperan dalam kontrol glikemik.

Background: Diabetes mellitus is a chronic disease characterized by increased blood glucose levels due to lack of insulin production, insulin cannot work optimally or both factors. The prevalence of diabetes in DKI Jakarta is 3.4% and has increased by 0.9% in the last five years. The high prevalence of diabetes mellitus in DKI Jakarta shows that diabetes mellitus is a health problem that must be controlled. The target of controlling diabetes mellitus is to achieve good glycemic control with the aim of preventing complications and various causes of death
Objective: To determine the factors that influence glycemic control in type 2 diabetes mellitus patients in primary health care of DKI Jakarta.
Method: Cross-sectional study using secondary data from basic research data Endocrine Metabolic Division FKUI/RSCM regarding "The Role of Health Coaching on Changes in Dietary Pattern Compliance, Physical Exercise, Medication Compliance, Quality of Life, and Achievement of Diabetes Mellitus Control Targets in type 2 diabetes mellitus patients in primary health care of DKI Jakarta period December 2020-January2021. Sample was all type 2 DM patients who were respondents in the study.
Results: The proportion of respondents with type 2 diabetes mellitus who had poor glycemic control was 123 people (66.8%). Multivariable analysis using cox regression physical activity (PR=1.831;CI95%1.105-3.035;p-value=0.019),non-compliance with taking medication (PR=1,570;CI95%1,082-2,280;p-value=0,018),and triglyceride level (PR=1.396; CI95% 0.970-2.008; p-value=0.073) were the significant factors associated with poor glycemic control.
Conclusion: Physical activity, non-adherence with medication, and triglyceride level were found to be the determinants of poor glycemic control among type 2 diabetes mellitus patients.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library