Hasil Pencarian

Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nindy Atika Rahayu
"ABSTRAK
Ansietas atau kecemasan merupakan perasaan tidak nyaman atau ketakutan yang samar-samar yang disertai dengan respons otonom terhadap ancaman atau bahaya. Ansietas merupakan respons normal terhadap stresor. Namun, apabila ansietas sudah mengganggu kehidupan sosial, pekerjaan, atau area fungsi penting lainnya, maka dapat dikatakan ansietas tersebut abnormal atau patologis. Ansietas yang tidak ditangani dapat menyebabkan depresi, dan bahkan dalam sebagian kasus berakhir pada bunuh diri. Teknik relaksasi napas dalam dan aromaterapi merupakan intervensi yang dapat digunakan untuk mengatasi ansietas. Teknik relaksasi napas dalam merupakan teknik relaksasi yang dilakukan dengan menahan inspirasi secara maksimal dan menghembuskan napas secara perlahan. Aromaterapi merupakan terapi relaksasi yang berupa pemberian essential oil melalui inhalasi, pemijatan, salep topikal atau lotion,douches, atau kompres dengan tujuan meningkatkan relaksasi dan kenyamanan. Penulisan ini bertujuan untuk menguraikan dan menganalisis asuhan keperawatan psikososial pada klien ansietas melalui pendekatan teknik relaksasi napas dalam dan aromaterapi. Berdasarkan hasil analisis penulis, teknik relaksasi napas dalam dan aromaterapi terbukti efektif dalam menurunkan ansietas. Karya akhir ilmiah ini diharapkan dapat memberikan masukkan dan arahan pada perawat dalam menangani klien dengan ansietas, khususnya pada penerapan teknik relaksasi napas dalam dan aromaterapi.

ABSTRACT
Anxiety is a vague feeling of discomfort or fear accompanied by an autonomous response to threats or dangers. Anxiety is a normal response to stressors. However, if the anxiety has disrupted social life, work, or other important function areas, then it can be said that the anxiety is abnormal or pathological. Untreated anxiety can cause depression, and even in some cases end in suicide. Deep breathing relaxation technique and aromatherapy are two of the many interventions that can be used to treat anxiety. Deep breath relaxation technique is a relaxation technique that is done by holding inspiration to the maximum and exhaling slowly. Aromatherapy is a relaxation therapy in the form of giving essential oils through inhalation, massage, topical ointments or lotions, douches, or through compresses with the aim of increasing relaxation and comfort. This writing aims to describe the psychosocial nursing care for anxiety client through the deep breathing relaxation technique and aromatherapy approaches. Based on the author's analysis, deep breathing relaxation technique and aromatherapy have proven to be effective in reducing anxiety. This final scientific work is expected to provide advice and direction to nurses in dealing with clients with anxiety, especially in the application of deep breathing relaxation technique and aromatherapy.
"
Lengkap +
2020
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nindy Atika Rahayu
"ABSTRAK
Remaja yang berada dalam fase pembentukan identitas memerlukan sistem pendukung yang dapat memberikan rasa aman, dalam hal ini adalah kelompok teman. Remaja akan berusaha mencari kelompok teman dengan karakteristik yang sama seperti diri mereka sendiri atau mencoba menunjukkan karakteristik yang dapat diterima oleh kelompok yang mereka inginkan, salah satunya adalah karakteristik agresi verbal. Agresi verbal adalah salah satu perilaku agresif dalam bentuk penghinaan dengan bahasa kasar yang menunjukkan kemarahan, ancaman, sumpah serapah, dan sarkastik untuk melukai dan menyakiti secara emosional dan psikologis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan agresivitas verbal dengan harga diri dan depresi pada remaja awal yang merupakan pelaku agresi verbal. Penelitian ini menggunakan desain kuantitatif, cross-sectional, deskriptif-korelatif. Menggunakan teknik purposive sampling, kami merekrut 415 siswa sekolah menengah pertama di Jakarta Indonesia yang telah melakukan agresi verbal. Alat pengukuran dalam penelitian ini adalah Verbal Aggressiveness Scale (VAS), Rosenberg Self-Esteem Scale (RSES), dan 11-ITEM Kutcher Adolescent Depression Scale (KADS-11); semua telah diuji validitas dan reliabilitasnya. Dari semua peserta, 55,9% melaporkan melakukan tingkat agresivitas verbal yang moderat, 45,5% memiliki harga diri yang rendah, dan 50,4% mengalami depresi. Agresivitas verbal, harga diri rendah, dan depresi lebih sering terjadi pada remaja perempuan. Hasil uji product-moment Pearson menunjukkan hubungan yang signifikan antara agresivitas verbal dan harga diri (p = 0,000), sedangkan uji Mann-Whitney juga menunjukkan hubungan antara agresivitas verbal dan depresi (p = 0,000). Hasil ini menunjukkan bahwa agresivitas verbal dikaitkan dengan harga diri dan depresi remaja yang melakukan agresivitas verbal. Penelitian ini merekomendasikan institusi pendidikan, institusi kesehatan, dan orang tua untuk lebih memperhatikan insiden agresi verbal pada remaja, terutama pada remaja awal.

ABSTRACT
Teenagers who are in the phase of identity formation need a support system that can provide a sense of security, in this case a group of friends. Teenagers will try to find groups of friends with the same characteristics as themselves or try to show characteristics that can be accepted by the group they want, one of which is the characteristics of verbal aggression. Verbal aggression is one of aggressive behavior in the form of insults with abusive language that shows anger, threats, expletive and sarcastic to hurt and hurt emotionally and psychologically. This study aims to determine the relationship of verbal aggressiveness with self-esteem and depression in early adolescents who are verbal aggressors. This research uses a quantitative, cross-sectional, descriptive-correlative design. Using a purposive sampling technique, we recruited 415 junior high school students in Jakarta Indonesia who had committed verbal aggression. Measurement tools in this study are Verbal Aggressiveness Scale (VAS), Rosenberg Self-Esteem Scale (RSES), and 11-ITEM Kutcher Adolescent Depression Scale (KADS-11); all have been tested for validity and reliability. Of all participants, 55.9% reported moderate verbal verbal aggressiveness, 45.5% had low self-esteem, and 50.4% were depressed. Verbal aggressiveness, low self-esteem, and depression are more common in adolescent girls. Pearson product-moment test results showed a significant relationship between verbal aggressiveness and self-esteem (p = 0,000), while the Mann-Whitney test also showed a relationship between verbal aggressiveness and depression (p = 0,000). These results indicate that verbal aggressiveness is associated with self-esteem and depression in adolescents who carry out verbal aggressiveness. This study recommends educational institutions, health institutions, and parents to pay more attention to the incidence of verbal aggression in adolescents, especially in early adolescents."
Lengkap +
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library