Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ninis Kurnia Asih
"Asam organik merupakan salah satu komponen utama yang sering digunakan dalam sediaan acidifier pada pakan ternak. Analisis asam organik secara kuantitatif diperlukan untuk menjaga efektifitas produk dalam menekan pertumbuhan mikroba dan menurunkan pH pakan serta saluran cerna. Pada penelitian ini dilakukan penetapan kadar asam organik dalam dua sediaan acidifier yang terdapat di pasaran. Analisis dilakukan menggunakan Kromatografi Cair Kinerja Tinggi fase terbalik dengan kolom LiChrospher® 100 RP-18 (5µm, Merck) dengan panjang kolom 250 x 4,0 mm dan fase gerak dapar kalium dihidrogenfosfat-TEA 0,5% pH 4,00 pada laju alir 0,6 mL/menit. Panjang gelombang yang digunakan pada analisis adalah 214 nm.Validasi metoda analisis memberikan hasil UPK asam format sebesar 98,02%-101,97% dan 97,09%-102,78% untuk asam laktat, KV asam format < 0,59% dan KV asam laktat < 1,28%, LOD asam format sebesar 63,05 µg/mL dan asam laktat 4,55 µg/mL,LOQ asam format sebesar 210,16 µg/mL dan asam laktat 15,18 µg/mL. Metode analisis linear pada rentang 439,2 µg/mL-1764,61 µg/mL untuk asam format dengan nilai koefisien korelasi (r) sebesar 0,9992 dan untuk asam laktat pada rentang 47,88 µg/mL-193,44 µg/mL dengan nilai koefisien korelasi (r) sebesar 0,9994. Kesesuaian kadar terhadap label untuk produk A memberikan hasil sebesar 108,19%-109,82% asam format dan 156,88%-167,90% asam laktat sedangkan untuk produk B memberikan hasil sebesar 101,65% -109,95% asam format dan 151,10%-172,82% asam laktat.

Organic acid is one of the main components that are often used in the animal feed acidifiers. Quantitative analysis of the organic acid is needed to maintain the effectiveness of the product in reducing microbial growth and lowering feed and gastrointestinal tract pH. The aim of this research is determining the level of formic acid and lactic acid in two acidifier from the market. Analysis were performed using reversed phase High Performance Liquid Chromatography with LiChrospher® 100 RP-18 column (5μm, Merck) with 250 x 4,0 mm column length, buffer potassium dihydrogenphosphate-TEA 0,5% pH 4,00 as mobile phase and flow rate 0,6 mL/min. Wavelength used in the analysis was 214 nm. Validation methods provide results of formic acid recovery by 98,02% -101,97% and 97,09% -102,78% for lactic acid, formic acid RSD <0,59% and lactic acid RSD <1,28%, LOD of formic acid was 63,05 mg / mL and LOD of lactic acid was 4,55 mg / mL, LOQ of formic acid was 210,16 mg / mL and LOQ of lactic acid was 15,18 mg / mL.The analysis method gives linearity in the range of 439,2 mg/mL-1764,61 mg/mL for formic acid with correlation coefficient (r) 0,9992 and for lactic acid in the range of 47,88 ug/mL-193,44 g/mL with a correlation coefficient (r) 0,9994. Conformity with the label to the product A provides the results of 108,19% -109,82% formic acid and 156.88% -167.90% lactic acid whereas for product B gives the results of 101.65% -109.95% formic acid and 151.10% -172.82% lactic acid.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2015
S59899
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ninis Kurnia Asih
"ABSTRAK
Apoteker sebagai salah satu sumber daya kesehatan memiliki peran penting dalam membantu pemerintahan dalam penyelenggaraan upaya kesehatan yang merata
dan terjangkau oleh masyarakat. Suku Dinas Kesehatan Jakarta Pusat merupakan penyelenggara upaya kesehatan di tingkat daerah kota administrasi sebagai bentuk pelaksanaan otonomi dibidang kesehatan. Kegiatan Praktek Kerja Profesi Apoteker (PKPA) di Suku Dinas Kesehatan Kota Administrasi Jakarta Pusat
bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan pemahaman mengenai tugas pokok dan fungsi apoteker di Suku Dinas Kesehatan. Kegiatan PKPA dilaksanakan selama satu minggu di bagian Farmasi, Makanan dan Minuman (Farmakmin) Suku Dinas Kesehatan dan satu minggu di unit pelayanan farmasi Puskesmas Kecamatan Cempaka Putih. Kegiatan yang dilakukan di Suku Dinas Kesehatan meliputi pengelolaan obat program dan obat
buffer, pengelolaan penyimpanan vaksin, monitoring dan pengendalian kebutuhan obat bersama Puskesmas melalui
lembar Rencana Kebutuhan Obat (RKO), Laporan Pemakaian dan Lembar Permintaan Obat (LPLPO) dan Pemberian Obat Rasional (POR) serta kegiatan pembinaan, pengawasan dan pengendalian (binwasdal) terhadap apotek.
Sedangkan kegiatan yang dilakukan di Puskesmas meliputi induksi mengenai proses pengadaan obat, LPLPO serta tugas dan fungsi apoteket di puskesmas,
mengecek ketersediaan obat di gudang Puskesmas, pendistribusian obat ke Puskesmas kelurahan, pengelolaan sediaan farmasi, dispensing obat, pemberian infomasi obat serta konseling kepada pasien."
2016
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ninis Kurnia Asih
"
ABSTRAK
Apoteker di industri farmasi memiliki tanggung profesi untuk memastikan bahwa mutu obat yang dihasilkan memenuhi persyaratan dan tujuan penggunaannya dengan berpedoman kepada prinsip Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB).Kegiatan Praktek Kerja Profesi Apoteker (PKPA) ditujukan untuk memberikan pengalaman praktis dan gambaran nyata mengenai peran,tugas dan tanggung jawab profesi apoteker di industri farmasi.PKPA ini dilaksanakan di PT. AstraZeneca Indonesia selama dua bulan di bagian pemastian mutu dengan kegiatan utama berupa induksi materi dari berbagai departemen, mengerjakan Annual Product Review (APR), mengerjakan Corrective Action Preventive Action (CAPA) dan evidence based dari self inspection serta mengerjakan gap analysis prosedur.Induksi yang diberikan berupa penjelasan singkat mengenai tugas dan fungsi dari masing-masing departemen.APR yang dikerjakan berupa dua APR dari produk packing I MY, I TW dan I AU serta satu APR dari produk repacking Z dan B.Hasilnya, semua produk packing maupun repacking dinyatakan rilis.Penerapan CAPA dan evidence based terhadap self inspection documentation error dilakukan dengan memberikan SOP ke bagian departemen yang belum tedaftar sebelumnya.Sedangkan gap analysis dari guidline Process Trending and Robustness Analysis dengan SOP Product Review Report dan Standart Change Control in the Quality and Compliance Area serta SOP Operations Change Management dengan SOP Change Management masih memberikan hasil yang relevan walaupun pada beberapa poin memerlukan revisi.

ABSTRAK
Pharmacists in the pharmaceutical industry has a professional responsibility to ensure that the quality of medicines produced meets the requirements and intended use by referring to the principles of Good Manufacturing Practice (GMP).Professional Pharmacist Internship is intended to provide practical experience and a real description of the role,duties and responsibilities of the pharmacist profession in the pharmaceutical industry.The internship was conducted at PT. AstraZeneca Indonesia for two months at quality assurance unit with the main activities were material induction from various departments,accomplising Annual Product Review (APR),accomplising Corrective Action Preventive Action (CAPA) and evidence based on self-inspection and accomplising procedures gap analysis.The induction which was given is about description of the tasks and functions of each departemen.The APR were two packing product APR of product I MY, I TW and I AU and also one repacking product APR of Z and B.As a result, both of packing and repacking products were released.Application of CAPA and evidence based on self-inspection documentation error were done by giving the SOP to the department who have unlisted previously.Wherease gap analysis of guidline the Robustness analysis and Process Trending with SOP Product Review Report and Standart Change Control in the Quality and also Compliance Operations Area and SOP Change Management with Change Management SOP still deliver a relevant results even if at some point require revision.
"
2016
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ninis Kurnia Asih
"
ABSTRAK
Dalam memberikan pelayanan kefarmasian, apoteker dituntut untuk memiliki kemampuan manajerial dan memberikan pelayanan farmasi klinik. Kegiatan Praktek Kerja Profesi Apoteker (PKPA) di apotek bertujuan untuk memberikan pemahaman mengenai peran, tugas, fungsi dan tanggung jawab apoteker baik secara teknis maupun non teknis. Pelaksanaan PKPA dilakukan di apotek atrika selama empat minggu dengan pembagian tugas pelayanan kefarmasian dan manajerial persediaan farmasi. Pelayanan kefarmasian yang dilakukan meliputi pelayanan obat resep dan non-resep, pemberian informasi obat, konseling dan pelayanan cek kesehatan. Sedangkan tugas manajerial yang dilakukan meliputi pengadaan obat melalui pemesanan ke distributor resmi, penyimpanan obat dengan sistem FEFO (First Expired First Out), pemusnahan resep narkotik, psikotropik dan non-narkotik, pencatatan stok obat dengan pencatatan faktur dan kartu stok, pelaporan narkotika dan psikotropika, serta penanganan pengembalian obat yang mendekati kadaluarsa kepada distributor. Kegiatan PKPA di apotek atrika memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk belajar mengelola persediaan obat di apotek, melakukan pelayanan farmasi klinis, melakukan dokumentasi obat yang baik dan belajar untuk melayani pasien.

In providing pharmaceutical services, pharmacists are required to have the managerial capabilities and provide clinical pharmacy services. Professional Pharmacist Internship in pharmacy aims to provide an understanding of the role, duties, functions and responsibilities of pharmacists both technical and non-technical. The internship at apotek atrika was conducted for four weeks dividing into pharmaceutical services tasks and managerial pharmaceutical supplies task. Pharmaceutical services performed prescription drug and non-prescription drug services, provision of drug information, counseling and health check services. While managerial duties performed the procurement of drugs through the authorized distributor, medicine storage system with FEFO (First Expired First Out), the extermination of prescription narcotics, psychotropic and non-narcotic, recording drug stocks by recording invoices and stock cards, reporting of narcotic drugs and psychotropic, handling of returning near-expiry drugs to distributor. The internship activities in apotek atrika give students the opportunity to learn managing drug supply in pharmacy, conduct clinical pharmacy service, perform good medicine documentation and learn to serve patients.
ABSTRAK
In providing pharmaceutical services, pharmacists are required to have the managerial capabilities and provide clinical pharmacy services. Professional Pharmacist Internship in pharmacy aims to provide an understanding of the role, duties, functions and responsibilities of pharmacists both technical and non-technical. The internship at apotek atrika was conducted for four weeks dividing into pharmaceutical services tasks and managerial pharmaceutical supplies task. Pharmaceutical services performed prescription drug and non-prescription drug services, provision of drug information, counseling and health check services. While managerial duties performed the procurement of drugs through the authorized distributor, medicine storage system with FEFO (First Expired First Out), the extermination of prescription narcotics, psychotropic and non-narcotic, recording drug stocks by recording invoices and stock cards, reporting of narcotic drugs and psychotropic, handling of returning near-expiry drugs to distributor. The internship activities in apotek atrika give students the opportunity to learn managing drug supply in pharmacy, conduct clinical pharmacy service, perform good medicine documentation and learn to serve patients."
2016
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library