Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nirtafitri Trianisa
"Adanya pandangan bahwa etnis Tionghoa memiliki asosiasi yang sangat kuat dengan non Muslim menimbulkan pengaruh yang besar terhadap etnis Tionghoa yang ingin berkonversi ke Islam. Mereka harus siap mendapat pandangan sebagai golongan kedua dari etnisnya sendiri (Tanudjaja, 2000). Selain itu, proses konversi agama yang berpotensi menimbulkan dampak negatif bagi individu (Rambo, 1993). Namun, ada sebagian dari mereka yang mampu untuk bangkit dan bertahan dari masalah tersebut serta berhasil menjadi individu yang lebih baik. Mereka adalah individu yang dapat mengembangkan kemampuan resiliensinya.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memberikan gambaran kemampuan resiliensi pada muallaf dewasa muda keturunan Tionghoa. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik wawancara dan observasi yang dilakukan terhadap tiga orang muallaf dewasa muda keturunan Tionghoa dengan karakteristik yang telah ditentukan.
Hasil penelitian yang didapatkan menunjukkan bahwa hampir semua kemampuan resiliensi ketiga subjek dapat dikatakan telah berkembang. Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa berkembangnya kemampuan resiliensi pada muallaf dipengaruhi oleh faktor protektif yang dimiliki oleh subjek, yaitu komunitas agama Islam yang memberikan dukungan baik secara emosi, moral dan intelektual selama proses konversi.
Untuk penelitian selanjutnya, disarankan untuk menggunakan dua pendekatan yaitu kuantitatif dan kualitatif. Hal ini dimaksudkan agar hasil penelitian yang didapatkan dapat saling mendukung, sehingga menghasilkan data yang lebih akurat mengenai gambaran resiliensi subjek.

The strong opinion about Tionghoa associate to the non-Muslim, have a large impact to the Tionghoa who will convert to Islam. They must prepare to the negative opinion that they would be placed into the second societies in their own ethnic (Tanudjaja, 2000). Besides that, the convertion process potentially effect their live to be worse (Rambo, 1993). However, some of them can bounce back and hold out from the setbacks in their live. They are the people who can increase their resiliency abilities.
The purpose of this research is to give the description about resiliency abilities among young adulthood Tionghoa who convert to Islam. It use qualitative approach with interview and observation techniques which is utilized to the three people of young adulthood Tionghoa who convert to Islam.
The results, almost the resiliency abilities of that three people have increased. It is also influenced by their protective factors which they have including Islamic community which provide them emotional, morality and intellectual support in convertion process.
For the next study, qualitative and quantitative approach are suggested. Each of them could be important to another to get more complete and accurate informations about resiliency of the people.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2007
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nirtafitri Trianisa
"Salah satu kemampuan yang perlu dikembangakan pada anak tuna ganda yang masih dapat memanfaatkan sisa pendengarannya untuk berkomunikasi adalah speechreading, yaitu kemampuan untuk memahami lawan bicara dengan melihat gerak bibir, ekspresi wajah serta gestur tubuh lawan bicaranya (Tejedor, C, 2000 dalam Ortiz, I.R, 2008; Kapplan et all, 1999; Faraco, S. et al., 2007). Penelitian ini dilakukan untuk melihat apakah penggunaan pendekatan sintetik bahasa disertai dengan token economy dapat meningkatkan kemampuan speechreading pada siswa tuna grahita dengan gangguan pendengaran. Setiap kali menunjuk dengan tepat pada langkah kelima dan pengujian, subjek diberikan token yang nantinya akan ditukarkan dengan reinforcer.
Penelitian dilakukan terhadap seorang anak tuna grahita dengan gangguan pendengaran dengan jenis kelamin laki-laki berusia 12 tahun yang duduk di kelas 4 SD inklusi. Desain penelitian single subject tipe A-B-A?. Peningkatan kemampuan speechreading dilihat dari perbandingan antara hasil tes kemampuan speechreading sebelum dan sesudah intervensi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan metode sintetik dengan token economy dapat meningkatkan kemampuan speechreading pada anak tuna grahita dengan gangguan pendengaran. Subjek mampu menunjuk kartu dengan tepat sebanyak 100% dari 5 kata yang diujikan pada sesi 1 dan sebanyak 80% dari 5 kata yang diujikan pada sesi 2.

One of the skills that important to develop in multiple disabilities children who have residual hearing is speechreading. Speechreading is the ability to understand a speaker?s thoughts by watching the movements of the lips, facial expressions and gestures (Tejedor, C, 2000 dalam Ortiz, I.R, 2008; Kapplan et all, 1999; Faraco, S. et al., 2007). This study was conducted to see whether the useof a synthetic method with the token economy can improve speechreading in mental retardation with hard-hearing child (multiple disabilities).This intervention program is divided into two sessions with different themes. Every time the subject succeed in pointing the right card on the fifth step and testing, subject was given a token which could be exchanged with a reinforcer.
Research conducted on a 12-year-old male mental retardation with hard-hearing. Using a single-subject-ABA research design, the improvement of speech reading was determined by comparing the speechreading test results before and after the intervention. The results indicated that the use of synthetic methods with token economy can improve the ability of speechreading in mental retardation with hard-hearing child. Subject was able to point the appropriate card 100% of the 5 words tested in sessions 1 and 80% of the 5 words tested at session 2.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2014
T42232
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library