Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
Nita Handayani Hasan
Ambon: Kantor Bahasa Maluku Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, 2017
392 NIT p
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Nita Handayani Hasan
"Fenomena penggunaan bahasa asing pada ruang publik semakin memprihatinkan. Penggunaan bahasa asing dalam penamaan toko, perumahan, dan hotel seolah-olah memiliki nilai jual yang lebih tinggi dibandingkan menggunakan kosakata bahasa Indonesia. Adanya anggapan tersebut semakin membuat bahasa Indonesia semakin tersisihkan. Padahal, anggapan tersebut tidak sepenuhnya benar. Masih banyak nama toko, perumahan, dan hotel yang memiliki nilai jual yang tinggi walaupun menggunakan kosakata bahasa Indonesia. permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini yaitu bagaimanakah kondisi penggunaan bahasa pada papan nama toko, perumahan, dan hotel di Kota Ambon; dan bagaimana penerapan kaidah kebahasaan pada papan nama toko, perumahan, dan hotel di Kota Ambon. Tujuan diadakan penelitian ini yaitu untuk mengetahui tingkat ketaatan penerapan kaidah bahasa Indonesia oleh pemilik usaha di Kota Ambon. Metode yang digunakan yaitu deskriptif analisis. Peneliti menggunakan sampel nama-nama toko, perumahan, dan hotel di Kota Ambon untuk dianalisis struktur frasanya. Simpulan yang diperoleh yaitu mayoritas penamaan toko, perumahan, dan hotel di Kota Ambon lebih memilih menggunakan kosakata bahasa asing dibandingkan kosakata bahasa Indonesia. Pola frasa yang digunakan pada penamaan toko, perumahan, dan hotel diKota Ambon yaitu M –D. Pola M –D merupakan pola frasa bahasa Inggris.
The phenomenon of foreign languages application in public space is more endanger. There is an assumption that application of foreign language in stores signboard, clusters area signboard, and hotels signboard has more valuable than application of Indonesian language. That assumption causing Indonesian language become not popular. In fact, this assumption is not entirely correct. There are some stores, clusters area, and hotels which using Indonesian language still have high selling. This research will discuss about language situation in Ambon City, especially in stores signboard, clusters area signboard, and hotels signboard; and the applications of Indonesian language grammar in stores signboard, clusters area signboard, and hotels signboard. This study aims to find out level of compliance business owner in applications of Indonesian language grammar, especially in Ambon City. It is a qualitative description research. Researcher using data sample of stores signboard, clusters area signboard, and hotels signboard to analyze the structure of phrase. The conclusions of this research are most of stores signboard, clusters area signboard, and hotels signboard choosing foreign vocabulary than Indonesian vocabulary. The phrase pattern which using in stores signboard, clusters area signboard, and hotels signboard is M –D. The M –D is English phrases pattern."
ambon: Badan Pengembangan Bahasa dan Perbukuan, 2020
400 JIKKT 8:2 (2020)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Nita Handayani Hasan
"Dalam khazanah sastra lisan, cerita rakyat merupakan bentuk yang menarik untuk diteliti. Terkadang terdapat persamaan motif cerita rakyat di satu daerah dengan cerita rakyat di daerah lainnya. Hal tersebut merupakan hal yang menarik untuk diteliti baik dari segi unsur-unsur intrinsik yang ada dalam cerita, maupun ditelusuri asal-usul dan penyebarannya. Salah satu bentuk motif yang sering muncul dalam cerita rakyat di Indonesia yaitu motif tentang penipuan terhadap suatu tokoh. Motif ini muncul pada cerita rakyat Jaka Tarub yang berasal dari Jawa Barat, dan Air Tukang yang berasal dari Maluku. Penelitian ini dilakukan untuk membandingkan unsur-unsur intrinsik yang terdapat dalam kedua cerita tersebut. Melalui perbandingan kedua cerita tersebut, maka dapat diketahui persamaan dan perbedaan antara kedua cerita rakyat yang berbeda latar belakang wilayahnya. Metode penelitian yang digunakan yaitu bersifat kualitatif dengan pengumpulan data berupa studi pustaka. Hasil dari penelitian yaitu cerita Jaka Tarub dan Air Tukang memiliki persamaan pada segi tema, amanat, alur dan latar; dan perbedaan dari kedua cerita muncul pada segi penokohan dan latar.
In the treasure of oral literature, folklore is an interesting form to be studied. Sometimes there are similarities folklore motifs in one area with in other areas. It is interesting to study both in terms of the intrinsic elements in the story and exploring the origin and its spread. One form of motifs which usually find in Indonesia folklore is deception against a figure. This motifs emerge in Jaka Tarub folklore from west java, and Air Tukang folklore from Maluku. This research discussed about compare the similarities and differences of intrinsic elements in both folklore which had difference background territory. This research used qualitative method and literature riview as data collection. The results of this research were Jaka Tarub and Air Tukang story had the similarity in theme, mandate, plot, and setting. The differences of the stories appeared in character and setting"
Ambon: Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, 2016
400 JIKKT 4:2 (2016)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Nita Handayani Hasan
"Penelitian ini mengkaji morfologi cerita rakyat Ikan Lompa berdasarkan teori Struktur Propp. Cerita rakyat Ikan Lompa merupakan cerita rakyat yang sangat populer di masyarakat Negeri Haruku. Cerita ini juga memiliki struktur yang unik dan akan sangat menarik jika dibahas menggunakan teori Vladimir Propp. Permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini yaitu apa saja fungsi atau tindakan tokoh yang termasuk dalam teori Vladimir Propp pada mitos ikan Lompa, dan Termasuk dalam jenis manakah tokoh-tokoh yang terdapat dalam mitos ikan Lompa. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Teknik pengumpulan data berupa studi pustaka. Hasil dari penelitian ini ditemukan bahwa cerita rakyat Ikan Lompa memiliki 4 (empat) lingkaran tindakan yang memiliki 19 (Sembilan belas) fungsi naratif, dan 3 (tiga) jenis pelaku.
This research discusses about morphology of Ikan Lompa folktale based on Propp theory. Ikan Lompa folktale was the famous folktale in Haruku’s people. It has the unique structure and very interesting when it is discussed using Vladimir Propp theory. The Issues will discussed were about what the Ikan Lompa’s folk taleactor’s function or action in Vladimir Propp theory and which types of the actors. This research used qualitative method. The data collection technique was library research. The results of this research were Ikan Lompa Folktale has 4 (four) sphere action which include 19 (nineteen) naratif function, and 3 (three) types actors."
Ambon: Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, 2016
400 JIKKT 4:1 (2016)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Nita Handayani Hasan
"Maraknya penggunaan bahasa asing di media luar ruang menjadikan bahasa Indonesia kian terdesak. Ambon sebagai kota yang berkembang juga tidak luput dengan fenomena tersebut. Dengan menggunakan foto-foto di media luar ruang di Kota Ambon, penelitian ini membahas penggunaan bahasa Indonesia di media luar ruang di Kota Ambon. Tujuan dari penelitian ini mengetahui penggunaan bahasa Indonesia di media luar ruang, baik dari segi perhitungan keterkendalian, maupun pendeskripsian hasil perhitungan yang ditunjang dengan hasil wawancara. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu 50 foto media luar ruang di Kota Ambon. Foto-foto tersebut dianalisis instrumen yang dibuat oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. Hasil perhitungan tersebut kemudian didukung dengan wawancara mendalam. Hasil perhitungan menunjukkan Kota Ambon berada pada peringkat terkendali III, yang berarti termasuk wilayah/daerah yang penggunaan bahasa asingnya agak terkendali dengan agak mengutamakan penggunaan bahasa Indonesia, dan pelestarian bahasa daerah sebagai penguatan bahasa nasional agak baik. Hal tersebut menunjukkan bahwa bahasa Indonesia masih dipilih sebagai bahasa di media luar ruang di Kota Ambon. Meskipun demikian, hal tersebut mulai mengalami kemunduran. Munculnya pusat-pusat perbelanjaan yang menggunakan istilah asing menjadikan wajah media luar ruang di Kota Ambon mulai mengalami perubahan. Hal tersebut diperparah dengan kurangnya pengawasan dari pihak pemerintah, dan minimnya pengetahuan masyarakat tentang pentingnya penggunaan bahasa Indonesia di media luar ruang.
The rising of using foreign language at outdoor media has been forced Bahasa. Ambon as a developing city also has not escape from the phenomenon. By using photographs in outdoor media in Ambon City, this study discusses the use of Bahasain outdoor media atAmbon City. The purpose of this study is knowing the use of Bahasa in outdoor media, both in terms of controled calculation its description by interviewing.. This research is a qualitative descriptive study. This study uses50 photos of outdoor media in Ambon City as data and analyze by using an instrument taht had made by the Language Development and Development Agency. Then, the results also support by deep interview.. The calculation results show that Ambon City is in the third rank of controling, which means that all regions are still restraining in using foreign language, even though the use of Bahasa and preservation of regional languange are moreless fewer. .It also proves that Bahasa is still chosen as a language in outdoor media in Ambon City."
ambon: Badan Pengembangan Bahasa dan Perbukuan, 2019
400 JIKKT 7:2 (2019)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Nita Handayani Hasan
"Pengumpulan ragam sastra lisan yang ada di nusantara merupakan hal yang menarik untuk dilakukan. Hal tersebut dapat menunjukkan kekayaan budaya bangsa, dan menumbuhkan rasa bangga terhadap keaneka ragaman kekayaan sastra lisan nasional. Inventarisasi sastra lisan di kabupaten Kepulauan Aru, Provinsi Maluku hingga saat ini masih jarang dilakukan. Hal tersebut dikarenakan desa-desa di kabupaten Kepulauan Aru masih sulit dijangkau karna dipisahkan oleh lautan. Walaupun demikian, penelitian ini encoba mengangkat beberapa cerita rakyat dari keabupaten Kepulauan Aru yang telah terinventarisasi untuk kemudian dikelompokkan dalam tipe dan motif. Tujuan dari adanya penelitian ini, yaitu untuk mengetahui cerita-cerita rakyat apa saja yang telah terinventarisasi, dan termasuk dalam tipe dan motif apa sajakah cerita-cerita rakyat tersebt. Metode yang digunakan yaitu analisis kualitatif. Setelah melakukan pengamatan, hasil yang diperoleh, yaitu terdapat sembilan cerita rakyat yang terinventarisasi, empat tipe dan empat motif cerita.
The collection of folklore in Indonesia is an interesting thing to do. It can shows the cultural wealth, and grows up the pride of nation’s folklore varieties. The folklor inventorization has bene rarely done in Kepulauan Aru district, Mollucas province. It’s because the villages in Aru’s island has been separated by the sea and difficult to be reached. This research discussed about type and motif of a few folklore in Kepulauan Aru district.. The purpose of this research were finding out the folklore which had invented before, and clasifyed them in type and motive. The metode was qualitative analyzing. The result found that there were nine folklores which has invented, four types, and four motives. "
Ambon: Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, 2017
400 JIKKT 5:1 (2017)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library