Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 12 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Noerhadi
"Suatu event (peristiwa) tertentu tak akan pemah terjadi apabila keadaan fisik ruang atau tempat dimana peristiwa itu terjadl berbeda dengan apa yang ada saat itu. Sedangkan beberapa tempat mampu menunjukkan karakternya yang khas dipicu oleh adanya event atau penstiwa-peristiwa yang kerap terjadi di tempat itu.
Skripsi ini membahas bagaimana karakter pada sebuah tempai hadir. dari sebuah hubungan yang erat antara space (lingkungan fisik) dan event (peristiwa), terutama daiam hubungan dampaknya bagi manusia sebagai pelaku ruang atau tempat tersebut."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
S48498
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Inda Citraninda Noerhadi
"Perubahan sosio budaya yang terjadi di Indonesia pada abad ke-20 menunjukkan bahwa bangsa Indonesia telah memasuki era modernisasi. Berbagai unsur dan kebutuhan kehidupan modern, mulai dari sistem industri, teknologi, dan seni, khususnya seni lukis ikut dalam berbagai perubahan dan mengalami pembaruan. Seni baru-yang dikenal sebagai seni modern-memasuki gelanggang kehidupan pada masyarakat Indonesia.
Seni baru itu diciptakan dan dihidupkan oleh sekelompok anggota masyarakat yang membentuk suatu lingkungan tersendiri di kota-kota besar di Indonesia. Mereka yang mengerjakan seni ini pada mulanya berasal dari sanggar-sanggar yang mengajarkan pengetahuan seni modern, dan kemudian masuk ke berbagai perguruan tinggi di kota-kota besar. Sebagaimana terjadi perubahan dan pembaruan di berbagai sektor kehidupan masyarakat, kehidupan seni modern berkembang dalam kehidupan pencipta dan pencintanya. Sejumlah seniman modern yang terdidik kemudian bermunculan dengan membawa fahamnya masing-masing, dan masyarakat elite Indonesia, kaum terpelajar, para 'connoisseurs' menjadikan seni modern sebagai suatu kebutuhan tersendiri.
Sejalan dengan semangat zaman, masa Orde Baru di Indonesia dengan spirit "pembangunan ekonomi" di berbagai sektor kehidupan telah membawa pengaruh besar dalam kehidupan masyarakat, terutama para pelaku bisnis dan kaum elite. Di era tahun 1980-an, misalnya, kita mulai menyaksikan pertumbuhan sektor kehidupan bisnis yang berpengaruh pada perkembangan ekonomi di Indonesia. Pada beberapa sektor kehidupan bisnis, seperti perbankan, properti, perhotelan, dan sebagainya telah mempengaruhi kehidupan dunia seni lukis modern yang semula masih terbatas peminatnya. Setelah pemerintah melakukan deregulasi sektor perbankan tanggal 1 Juni 1983, dan upaya peningkatan ekonomi Pakto 1988, dengan kebijaksanaan ini telah berdiri bank-bank swasta nasional, baik bank umum maupun bank perkreditan rakyat, dimana pemberian kredit bank sangat mudah diperoleh, kita mulai menyaksikan munculnya suatu lapisan masyarakat yang berjaya di era ini. Mereka terdiri dari kalangan bisnis, bankir, atau para pengusaha yang sukses.
Kehidupan seni lukis modern Indonesia mau tidak mau terseret ke dalam gelanggang bisnis setelah lapisan masyarakat atas ini mulai membutuhkannya sebagai memiliki nilai investasi di masa depan. Di sisi lain, munculnya gedung-gedung perkantoran baru dan modern, seperti bank-bank dan hotel-hotel berbintang, apartemen-apartemen, menimbulkan kebutuhan yang semakin meningkat akan seni lukis modern. Meningkatnya bursa saham di pasar modal pada akhir 1980-an memberi efek yang besar ke dalam perdagangan seni lukis modern ini ke dalam "boom". Pembutuh lukisan semakin meningkat, dan sejumlah pelaku bisnis mulai terlibat untuk membuka galeri-galeri seni rupa modern yang memperjualbelikan seni ini ke dalam gelanggang bisnis yang milyaran. Timbulnya konglomerasi dan penumpukan modal serta produksi pada segelintir individu atau kelompok pada era ini mengakibatkan kesenjangan ekonomi antara kelompok kaya dan masyarakat miskin, berakibat pula terjadinya kesenjangan sosial.
Situasi di atas saat ini telah kita lihat berlangsung di beberapa sektor ril, antara lain dunia perbankan, pasar modal dan perhotelan. Kegiatan-kegiatan ini sangat terikat pada sistem global dengan bantuan dan sarana teknologi informasi yang memungkinkan dunia bisnis berjalan begitu cepat. Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi memudahkan konsumen untuk memesan, membeli dan menjual produksi lukisan. Keterkaitan antarnegara dalam kegiatan ekonomi tidak lagi terbatas pada aspek jual beli, tetapi juga pada aspek produksi.
Pembentukan pasar bebas di kawasan ASEAN juga telah memberi dampak bagi perkembangan seni iukis yang merupakan karya intelektual manusia di bidang ilmu seni, saat ini dianggap sebagai komoditas dan melalui perdagangan global memberi peluang pasar yang besar karena memiliki nilai jual yang tinggi. Semua masalah yang berhubungan dengan proses perdagangan karya senipun tidak terlepas dari hukum suatu negara, terlebih lagi apabila karya-karya seni lukis tersebut diperdagangkan antarnegara. Perkembangan ekonomi internasional dengan kecenderungan globalisasi ini jelas akan mempengaruhi perekonomian nasional Indonesia. Banyak peluang tercipta, akan tetapi tidak mustahil akan banyak pula tantangan yang dihadapi.
Berbagai upaya tentu akan dilakukan untuk memperoleh kembali karya seni lukis yang telah dicuri atau hilang, apalagi jika karya tersebut dipalsukan oleh pihak-pihak yang tidak berlangsung jawab, sementara karya-karya lukis modern Indonesia beberapa tahun terakhir ini banyak diperdagangkan di luar wilayah Indonesia. Pada gilirannya diperlukan perlindungan hukum yang efektif dari segala tindak pelanggaran.
Berbagai peristiwa yang menyangkut perdagangan seni lukis menjadi perhatian masyarakat. Di antaranya telah terjualnya sebuah lukisan karya Raden Saleh berjudul "Berburu Rusa" yang dibuat di Paris tahun 1846, melalui Dalai Lelang Christie's di Singapura dengan harga mencapai nilai 5,5 miliar rupiah. Harga lukisan ini memegang rekor tertinggi dengan menyisihkan 135 lukisan karya seniman Indonesia lainnya, serta 34 lukisan karya seniman Singapura dan Malaysia. Dalam lelang tersebut telah terjual pula lukisan karya Hendra Gunawan tanpa tanda tangan dengan harga 1,3 miliar rupiah, dan sebuah?."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2004
D490
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Inda Citraninda Noerhadi
"Setelah diadakan hasil pembagian kategori pakain yang dibagi menjadi lima bagian, ternyata terlihat ada perbedaan dalam penggunaan pakain terutama untuk golongan atas dan golongan rendah. Pada umumnya pada golongan rendah status sosialnya ada keengganan di samping ketidak mampuan untuk memakai pakaian yang jadi ciri khas golongan yang lebih tinggi ataupun memang ada larangan walaupun tidak dinyatakan secara tertulis. Dengan demikian fungsi pakaian memperoleh peran penting. Tampak sekali bahwa secara umum dalam masyarakat suatu elite atau kalangan atas hendak menekankan keistimewaan mereka lewat pakaian yang istimewa pula, di lain pihak bagi kalngan yang lebih rendah pakaian ini diluar jangkuan karena berbagai sebab, karena tidak mampu atau karena ada larangan..."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1983
S11589
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Citrawinda Noerhadi
"ABSTRAK
Dengan semakin berkembangnya perdagangan antar negara, merek merupakan salah satu faktor yang penting yang dapat mempengaruhi kelancaran perdagangan tersebut. Dinegara-negara berkembang, termasuk Indonesia, ada kecenderungan dari para usahawan dalam negeri untuk Sengaja memalsukan merek terkenal , biasanya merek luar negeri , yang dibubuhkan pada barang-barang produksi dalam negeri dengan mutu rendah . Suatu perbuatan melanggar hukum terhadap hak atas merek adalah suatu perbuatan yang melanggar hak subyektif orang lain, dimana dengan perbuatan melanggar hukum terhadap merek tersebut, pelaku akan mendapatkan suatu keuntungan dari perbuatannya tersebut dan dipihak lain menimbulkan kerugian pada yang berhak atas merek itu. Selain itu konsumen juga dirugikan atas adanya perbuatan melanggar hukum terhadap hak atas merek itu karena konsumen akan mendapatkan barang tidak seperti yang diingininya, melainkan mendapat barang dengan merek yang sama atau sama pada pokoknya dengan merek yang diingininya. Pendaftaran atas suatu merek adalah penting walaupun tidak diwajibkan, karna dengan adanya pendaftaran ini dapat dicegah usaha-usaha dari orang lain yang tidak berhak yang akan mendaftarkan merek tersebut dan pula untuk mempermudah pembuktian dalam perkara merek yang mungkin saja terjadi. Disini dapat dilihat bahwa Indonesia menganut stelsel deklaratif. Hubungan antara perinohonan untuk pembatalan suatu merek (pasal 10 undang-undang No.21 tahun 1961) dengan perbuatan melanggar hukum terhadap ,hak atas merek (pasal 1365 kitab Undang Undang Hukum Perdata) adalah : - pasal 10 Undang Undang No.21 tahun 1961 adalah acara yang khusus yang terikat pada waktu sembilan bulan, tidak dapat banding melainkan langsung kasasi dan tidak dapat disertai ganti rugi ataupun suatu pelaksanaan lebih dahulu. - pasal 1365 Kitab Undang Undang Hukum Perdata adalah menurut acara perdata biasa, tanpa terikat waktu, dapat banding dan dapat disertai dengan ganti rugi dan pelaksanaan lebih dahu lu. Adapun tujuan dari Undang Undang No.21 tahun 1961 ada lah : 1. Melindungi khalayak ramai terhadap barang-barang yang memakai merek yang sudah dikenalnya sebagai merek-merek yang bermutu baik, tujuan mana hendak dicapai dengan menertibkan kepatutan. didalam lalu lintas perdagangan. 2. Melindungi industrialis dan pedagang yang menjadi pemakai pertama dari mereknya, tidak perduli apakah merek itu sudah didaftarkan atau belum. 3. Menciptakan dan memelihara moral perdagangan yang baik."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 1985
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raja Darmawan Noerhadi
"Permintaan akan energi menjadi sesuatu yang substansial dalam semua aspek kehidupan.Isu global warming menjadi tantangan yang juga harus dihadapi dalam memilih energi alternatif. Batubara yang merupakan salah satu sumber energi yang melimpah di dunia juga mempunyai peranan dalam mengurangi permasalahan energi yang ada saat ini. Oleh karena itu, gasifikasi batubara digunakan untuk menjadi alternatif dalam penggunaan energi untuk bahan bakar. Kualitas api yang baik, optimum, disertai emisi yang baik adalah salah satu parameter energi yang diinginkan saat ini. Oleh karena itu, pada penelitian ini dilakukan uji karakteristik gas burner dengan mevariasikan jumlah vane pade swirl gas burner. Variasi tersebut akan memunculkan korelasi dengan kualitas api, heat release rate, dan pembentukan emisi pada combustion unit. Fungsi dari swirl adalah untuk menciptakan zona resirkulasi internal (IRZ). Pada pembakaran non-premixed IRZ berfungsi dalam menyempurnakan percampuran udara dengan bahan bakar agar pembakaran dapat berjalan sempurna, untuk menstabilkan beberapa fraksi hasil pembakaran, agar terbakar kembali sehingga kadar partikel padat pada exhaust gas dapat dikurangi.Variasi jumlah vane akan mepengaruhi optimasi dari IRZ. Pada penelitian ini menggunakan tiga variasi jumlah vane (6,8,10) pada swirl gas burner dengan tujuan mengetahui vane yang optimum dalam menghasilkan temperatur api, heat release rate, dan pembentukan emisi pada combustion unit. Hasil penelitian pada variasi jumlah vane pade swirl gas burner tersebut adalah zona resirkulisasi internal yang paling baik terjadi pada swirl vane 8. Hal ini dikarenakan percampuran udara dengan bahan bakar pada swirl vane 8 berjalan lebih sempurna dan menstabilkan beberapa fraksi hasil pembakaran agar terbakar secara lebih sempurna. Hal ini dapat ditunjukkan dari hasil penelitian bahwa swirl vane 8 mempunyai temperatur tertinggi pada termokopel pada 1 dan 2 (783,33°C dan 643,33°C). Kemudian, Heat release rate terbesar terjadi pada swirl vane 8 (10,878 kJ/s). CO2 pada swirl vane 6 sebesar 16,5% vol., pada swirl vane 8 sebesar 18 % vol., dan pada swirl vane 10 sebesar 17,6% vol. Efisiensi pembakaran terbaik terjadi swirl vane 8 (83,41%), diikuti swirl vane 10 (82,7%), dan swirl vane 6 (81,2%) pada posisi terakhir.

The demanding of energy is substantial in every part of modern life. The issues of global warming become a global challenge to use the proper alternative energy. Nowadays, Coal which one of the largest energy resources in the world has chance to decrease energy problem. Therefore, coal gasification become alternative energy to become useful fuel. A good quality of fire, optimum energy balance, include low of emission would become a good alternative fuel resources. On this experimental, conducted test on gas burner with different vane number on each swirl. These variation will conduct correlation between a quality of fire, heat release rate, and emission on combustion unit. Swirl has a function to create an internal reaction zone (IRZ). On non-remixed combustion, IRZ has an objective to complete air and fuel mixing which would become a better combustion process, to stabilize fraction of flue gas so the emission would be decrease. These variation of vane number would influence IRZ optimation. This experiment use three variaton of vane number (6,8,10) on swirl gas burner with an objective to find the optimum vane number on producing flame temperature, heat release rate, and emission in combustion unit The results of experiment on variation of vane number on swirl gas burner is the best internal recirculation zone (IRZ) goes to gas burner swirl vane 8. The reason is, on swirl vane 8 has complete air and fuel mixing and low of emission. It can be shown from experiment data. Swirl vane 8 has the highest temperature on thermocouple 1 and 2 (783,33°C dan 643,33°C). Then, the highest Heat release rate happens on swirl vane 8 (10,878 kJ/s). CO2 on swirl vane 6 16,5% vol., swirl vane 8 18 % vol., and swirl vane 10 17,6% vol. Combustion efficiency on swirl vane 8 (83,41%), swirl vane 10 (82,7%), and swirl vane 6 (81,2%)."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S50995
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fikri Noerhadi
"Pada penelitian ini telah dikembangkan sistem pedometer dan penghitung detak jantung secara nirkabel berbasis Arduino untuk memantau aktivitas fisik seperti jumlah langkah, jarak tempuh, jumlah kalori terbakar dan detak jantung. Pemantauan jumlah langkah dan detak jantung secara nirkabel dapat memberikan keuntungan dalam pengolahan data secara langsung (real time) sehingga hasil analisa langsung terlihat. Pedometer atau penghitung langkah dirancang menggunakaan sensor accelerometer ADXL345 yang merasakan hentakan (percepatan) di pinggul sebagai langkah. Jumlah langkah dapat mennginformasikan jarak tempuh selama beraktivitas dan jumlah kalori yang terbakar. Detak jantung dihitung berdasarkan metode photoplethysmograph yang memanfaatkan perubahan intensitas cahaya aliran darah di ujung jari menggunakan led infra merah sebagai sumber cahaya dan fototransistor untuk menangkap intensitas cahaya. Dalam penelitian ini kami melakukan pengujian dengan berjalan/berlari dengan rentang kecepatan 3-10 km/jam. Dari penelitian ini terlihat bahwa detak jantung subjek saat berlari atau berjalan selama 5 menit yang divariasikan dengan kecepatan 3 km/jam hingga 10 km/jam tercatat mengalami kenaikan konstan mulai dari (mean ± SD) 90 ± 4 detak per menit sampai pada 10 km/jam tercatat sebesar 121 ± 5 detak per menit. Hal yang sama juga terlihat pada jumlah kalori terbakar yang terekam oleh alat meningkat mulai dari 13,9 kKal pada kecepatan 3 km/jam hingga 56,9 kKal saat berlari dengan kecepatan 10 km/jam.

Arduino wireless pedometer and heart rate monitoring system was developed for monitoring physical activities such as total step, distance travelled, calories burned and heart rate. One of the benefits of this wireless system is able to deliver a real time analysis. Pedometer or step counter is developed using ADXL345 digital accelerometer sensor which senses acceleration changing on the subject’s hip. The total step count can be derived to obtain other parameters for example distance travelled and calories burned. Heart rate is calculated based on photoplethysmograph method which recognizes the light intensity changing on fingertip blood vessel using an infra-red LED and a phototransistor. The system was tested on a subject running on a treadmill X which speeds are varied from 3-10 kph for five minutes each. The study’s results showed that subject’s heart rate are constantly increasing starting from (mean ± SD) 90 ± 4 beats per minute (BPM) when running at 3 kph until 121 ± 5 BPM at 10 kph. The total calories burned presents identical pattern that rising from 13,9 kCal after walking at 3 kph to 56,9 kKal after running at 10 kph."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2013
S45899
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Carin Andyline Noerhadi
"Skripsi ini membahas mengenai permasalahan pestisida dalam kegiatan perdagangan internasional di dunia dan pembentukan peraturan internasional terkait dengan perdagangan pestisida. Penulis ini akan membedah isi Konvensi Rotterdam, sebagai salah satu ketentuan hukum internasional tentang perdagangan pestisida; dengan memberikan penjabaran mengenai prinsip, materi pokok, manfaat, kendala, serta hak dan kewajiban Negara peserta dalam melakukan ratifikasi Konvensi tersebut. Implementasi Konvensi Rotterdam di Indonesia dan beberapa Negara lain juga akan dianalisis yang didasarkan pada kepentingan, peraturan nasional, dan praktik perdagangan pestisida di Indonesia dan beberapa Negara tersebut. Kesimpulan yang didapatkan menunjukkan bahwa munculnya permasalahan pestisida di dunia disebabkan oleh perdagangan pestisida internasional yang marak dilakukan secara ilegal, sehingga pembentukan Konvensi Rotterdam memberikan banyak keuntungan bagi Negara pesertanya.

This thesis discusses the issue of pesticides in international trade activity in the world and the establishment of international regulations related to pesticide trade. The author of this thesis dissects the contents of the Rotterdam Convention, as one of the provisions of international law on trade of pesticides; to provide a description of the principal, subject matter, benefits, constraints, and rights and obligations of State Parties to ratify the Convention. Implementation of the Rotterdam Convention in Indonesia and some other countries will also be analyzed based on interests, national regulations and practices of pesticide in Indonesia and some of those States. The conclusion shows that the emergence of issues cause by pesticides in the world of international pesticide trade are rampant carried out illegally, so the for establishment of the Rotterdam Convention provides many return for the State Parties."
Depok: Universitas Indonesia, 2014
S56950
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Inda Citraninda Noerhadi
Depok : Komunitas Bambu, 2012
346.598 IND s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Sarita Anjani Noerhadi
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh waktu pelapisan bahan adhesif universal sistem self-etch yang terhadap perubahan morfologis mikrostruktur dentin. Lima gigi premolar manusia yang diekstraksi diabrasi dan dihaluskan dari arah oklusal dan medial menggunakan diamond disc grit #600 dan kertas silikon karbida grit #1000, #1500 dan #2000. Bahan adhesif Single Bond Universal diaplikasikan dalam sistem self-etch pada permukaan oklusal dentin yang terbagi menjadi tiga kelompok berdasarkan waktunya yaitu selama 20 detik (n = 3), 30 detik (n = 3) dan 40 detik (n = 3). Spesimen dipolimerisasi dengan LED curing unit, iradiansi 900mW/cm2 selama 10 detik. Satu spesimen yang tidak diaplikasi bahan adhesif digunakan sebagai kontrol. Pengamatan SEM dilakukan dengan perbesaran x850, x1,600 dan x3,000. Hasil menunjukkan bahwa terdapat perbedaan gambaran morfologis mikrostruktur dentin sebelum dan sesudah aplikasi bahan adhesif tetapi tidak ada perbedaan antar kelompok 20 detik, 30 detik dan 40 detik. Disimpulkan bahwa waktu pelapisan bahan adhesif tidak mempengaruhi perubahan morfologis mikrostruktur dentin.

The aim of this study is to evaluate the effect of bonding application time on dentin microstructure created by a universal adhesive in self-etch mode. Five extracted human premolars were sectioned and polished occlusally and medially using diamond disc grit #600 dan silicone carbide paper grit #1000, #1500 and #2000. One universal adhesive, Single Bond Universal was applied on to the occlusal surface of dentin and was divided into 3 groups based on the time: 20 s (n = 3), 30 s (n = 3) and 40 s (n = 3). Specimens were polimerized using LED curing unit, irradiance 900mW/cm2 for 10 s, except for one that was left untreated as control. All specimens were observed using SEM at magnifications x850, x1,600 dan x3,000. The result showed that there were morfological differences in dentin microstructure between before and after application but none between specimen groups. It was concluded that bonding application time does not affect the morfological differences in dentin microstructure.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2018
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cita Citrawinda Noerhadi
Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia, 2020
346.048 CIT p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>