Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Novi Handayani
"COVID-19 berdampak pada peningkatan kasus kesehatan mental secara global. Kota Depok adalah salah satu wilayah di Indonesia yang mengalami peningkatan tersebut dengan rata-rata sebesar 11,22% per tahun. Sementara itu, jumlah kasus yang mampu ditangani hanya 82 kasus per bulan. Hal tersebut menunjukkan bahwa pasien terus bertambah, namun terdapat keterbatasan jumlah layanan. Transformasi intervensi psikologis ke metode online dengan memberdayakan anggota keluarga dalam dukungan psikologis dini dapat mengatasi keterbatasan yang ada. Metode online yang paling populer dan memiliki kapabilitas lebih banyak dalam hal ini adalah aplikasi mobile. Walaupun aplikasi kesehatan mental telah banyak dikembangkan, terdapat beberapa isu yang menghalangi intensi adopsi oleh masyarakat. Oleh karena itu, objektif penelitian ini adalah merealisasikan pengembangan aplikasi mobile kesehatan mental dengan perspektif keluarga untuk warga Kota Depok dengan memperhatikan kebutuhan fungsional dan nonfungsional. Penelitian ini memanfaatkan metode pengembangan prototyping sebanyak tiga iterasi. Masing-masing iterasi terdiri dari tahap analysis, design, dan implementation. Analysis iterasi pertama dilaksanakan dengan studi literatur penelitian terdahulu, observasi aplikasi serupa, dan wawancara awal dengan stakeholders untuk merumuskan solusi terhadap temuan kebutuhan dan masalah. Analysis iterasi kedua dan ketiga dilakukan pada hasil pengujian prototype yang dikembangkan pada tahap implementation di iterasi sebelumnya dengan pemetaan terhadap Xcertia m-Health App Guidelines. Setelah dilakukan design terhadap hasil analysis, prototype dikembangkan dan dievaluasi menggunakan Usability Testing, kuesioner System Usability Scale (SUS), dan User Acceptance Test pada tahap implementation. Hasil evaluasi akhir menunjukkan bahwa aplikasi pada role Klien, Psikolog, dan Admin secara berturut-turut memperoleh skor 87, 74, dan 77 atau tergolong acceptable pada SUS dan memiliki proses bisnis yang tergolong baik.

COVID-19 has impacted the increase of mental health cases globally. Depok City is one of the regions in Indonesia experiencing such an increase, with an average of 11,22% per year. However, the number of cases that can be handled is only 82 cases per month. This indicates that the number of patients continues to grow, but there is a limitation in the availability of services. Transforming psychological interventions into online methods by empowering family members in early psychological support can help address these limitations. The most popular online method with greater capabilities in this regard is mobile applications. Although mental health apps have been developed extensively, there are several issues that hinder their widespread adoption by the public. Therefore, the objective of this research is to realize the development of a mental health mobile application with a family perspective for the residents of Depok City, while considering functional and non-functional requirements. This research utilizes the prototyping development method with three iterations. Each iteration consists of the analysis, design, and implementation phases. The first iteration's analysis is conducted through a review of previous literature research, observation of similar applications, and interviews with stakeholders to formulate solutions for identified issues. The second and third iterations' analysis is performed on the testing results of the prototype developed in the previous implementation phase, aligning with the Xcertia m-Health App Guidelines. After designing based on the analysis results, the prototype is developed and evaluated using Usability Testing, System Usability Scale (SUS) questionnaire, and User Acceptance Test in the implementation phase. The final evaluation results show that the application, in terms of the Client, Psychologist, and Admin roles, respectively achieved an 87, 74, and 77 score, or is considered acceptable according to the SUS, and it has a well-classified business process."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maria Dara Novi Handayani
"Ruang lingkup dan cara penelitian : Minyak buah merah telah dipublikasikan sebagai suplemen antioksidan dan dilaporkan mengandung a-tokoferol dan (3-karoten dalam jumlah cukup tinggi. Produk tersebut merupakan bentuk yang paling umum dikonsumsi untuk pengobatan berbagai penyakit oleh senjumlah besar masyarakat Indonesia. Namun penelitian tentang potensi minyak buah merah sebagai antioksidan dalam mencegah stres oksidatif belum pernah dilakukan, sehingga timbul pemikiran yang melandasi penelitian ini yaitu bagaimana potensi minyak buah merah "Cendrawasih Papua Red Fruit Oil" dalam mencegah sires oksidatif pada tikus yang diinduksi 2-asetilaminofluoren (2-AAF). Penelitian ini menggunakan 24 ekor tikus putih jantan galur Wistar, berumur ± tiga bulan dengan berat badan 160 - 200 gram, yang dibagi secara acak dalam 4 kelompok masingmasing 6 tikus yaitu kelompok yang hanya diberi aquades (kontrol), kelompok yang diberi minyak buah merah (BM), kelompok yang diinduksi 2-AAF(AAF) dan kelompok yang diberi minyak buah merah dan diinduksi 2-AAF(BM+AAF). Penelitian ini menggunakan AAF 40 μg/hari yang diberikan selama 8 minggu untuk menginduksi stres oksidatif. Pemberian minyak buah merah 10 μ/g BB/hari diberikan selama 9 minggu secara oral. Pada kelompok BM+AAF, minyak buah merah mulai diberikan 1 minggu sebelum perlakuan dan diteruskan seiama induksi 2-AAF. Setelah perlakuan 4 minggu, darah diambil dari ekor tikus. Semua tikus dimatikan pada minggu ke-8 dan dilakukan pengambilan organ hati dan darah dari jantung. Parameter stres oksidatif yang diuji adalah kadar MDA dan senyawa karbonil, dan kadar antioksidan endogen yaitu GSH dalam plasma dan hati tikus. Data yang diperoleh diolah secara statistik (SPSS 11) dan dilanjutkan dengan uji Tukey.
Hasil dan Kesimpulan : Hasil pengukuran dalam plasma dan jaringan hati menunjukkan kelompok AAF memiliki kadar senyawa karbonil, MDA lebih tinggi secara bermakna dan kadar GSH lebih rendah secara bermakna dibandingkan kelompok kontrol. Dengan demikian, induksi 2-AAF menyebabkan stres oksidatif. Kadar GSH dan senyawa karbonil plasma dan hati tikus kelompok BM4-AAF tidak berbeda bermakna dibandingkan dengan kelompok AAF pada setiap waktu pengamatan, namun kadar MDA lebih rendah secara bermakna pada minggu ke-8. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemberian minyak buah merah tidak mampu mencegah kerusakan oksidatif protein maupun penurunan antioksidan GSH, namun memiliki kemampuan mencegah kerusakan oksidatif lipid akibat stress oksidatif. Dan penelitian ini juga terungkap bahwa pemberian minyak buah merah mengakibatkan stress oksidatif yang ditunjukkan oleh kadar GSH yang menurun secara bermakna dan kerusakan oksidatif protein yang cenderung meningkat (p=0.06). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa minyak buah merah "Cendrawasih Papua Red Fruit Oil" yang digunakan pada penelitian ini selain mempunyai kemampuan sebagai antioksidan juga berpotensi menimbulkan stres oksidatif.

Red fruit (Pandanus conoideus lam) oil is natural antioxidant supplement which is reported contain a-tocoferol and 0-carotene . This oil is popular in Indonesia especially in Papua. It is consumed by people for healthiness and for the treatment of diseases. Yet, there has no in vivo study been done to confirm the protective effect of red fruit oil against stress oxidative.
Purpose: In this study we assess the protective effect of "Cendrawasih Papua Red Fruit Oil" on lipid peroxidation, protein damage and antioxidants system in plasma and liver of rats induced by 2-acetylaminofluorene (2-AAF).
Methods : Three-months-old male winstar rats, each weighing about 160-200 grams, where chosen for study and divided randomly into four groups of 6 rats : the aqua (control) given group, the red fruit oil (BM) given group, the 2-acetylaminofluorene (AAF) given group and the red fruit oil -acetylaminofluorene (BM+AAF) given group. 2-AAF at a concentration of 40 μ/day was administered orally for 8 weeks, in order to induce stress oxidative. Red fruit oils supplementation was given orally 10 μL/g BW/day for 9 weeks. For the BM+AAF group, supplementation red fruit oils was given since a week before and continued during induced AAF. After 4 weeks, their blood were collected from tail. After 8 weeks, the rats of both group were sacrificed under light ether anaesthesia. Their blood and liver tissues were taken. Malondialdehida (MDA), carbonyl and glutathione (GSH) were measured as parameters of oxidative stress. The statistical significance of the result was analyzed by Tuckey test.
Results & conclusions : In the plasma and liver homogenates in the AAF given group rats, the levels of carbonyl and MDA were significantly higher and GSH levels were significantly lower compared with those of controls. These result indicated that AAF induction had important effect on stress oxidative, There were no differences in the plasma and liver homogenates of the BM+AAF given group in the GSH and carbonyl levels than those with the AAF group, but MDA Ievels were lower significantly. These result suggested that red fruit oil had no protective effect in protein oxidative damage and GSH levels but had protective effect on lipid peroxidation. The GSH in the plasma and liver homogenates were significantly lower in the BM given group compared to the control group (p"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2006
T17683
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library