Nucky Ornella Asterina
Abstrak :
Spontaneous Bacterial Peritonitis (SBP) adalah salah satu komplikasi yang sering terjadi pada pasien sirosis hepatis. Tiga populasi pasien yang berisiko tinggi terinfeksi SBP adalah pasien dengan perdarahan gastrointestinal bagian atas, pasien dengan kadar protein rendah dalam cairan asites, dan pasien yang memiliki riwayat episode SBP sebelumnya. Antibiotik sefalosporin merupakan terapi empiris awal yang dapat digunakan untuk penanganan SBP. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis secara deskriptif efektivitas dan biaya antibiotik sefalosporin yang digunakan pada pasien sirosis hepatis dengan risiko Spontaneous Bacterial Peritonitis.
Desain penelitian ini adalah non eksperimental dengan desain studi perbandingan dan pengambilan data secara retrospektif menggunakan data sekunder dari rekam medis dan tagihan biaya pasien di RSUP Fatmawati. Pengambilan sampel secara total sampling. Sampel yang diikutkan dalam penelitian berjumlah 12 pasien, yaitu 9 pasien dengan sefotaksim dan 3 pasien dengan seftriakson. Efektivitas sefotaksim sebesar 8 hari, sedangkan efektivitas seftriakson adalah sebesar 9 hari. Total biaya medis langsung sefotaksim adalah sebesar Rp 4.695.577,00, sedangkan pada seftriakson adalah sebesar Rp 5.181.533,00.
......
Spontaneous Bacterial Peritonitis (SBP) is one of the complications that often occur in patients with liver cirrhosis. Three high risk infected patient populations are patients with upper gastrointestinal bleeding, patients with low levels of protein in the ascites fluid, and patients who had a history of previous episodes of SBP. Cephalosporin is the the initial empirical therapy that could be used for SBP treatment. This study aimed to analyze descriptively the effectiveness and cost cephalosporin used in liver cirrhosis patients with Spontaneous Bacterial Peritonitis risk.
Design of this study was non-experimental with comparative studies and retrospective data collection which was using secondary data from medical records and patient bills in Fatmawati Hospital. Samples were taken by using total sampling method. Samples were included in the study amounted to 12 patients, 9 patients with cefotaxime and 3 patients with ceftriaxone. Effectiveness of cefotaxime was 8 days, while the effectiveness of ceftriaxone was 9 days. The total direct medical cost of cefotaxime was Rp 4,695,577.00, while ceftriaxone was Rp 5,181,533.00.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2014
S53886
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library