Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
Ilfi Nur Diana
Malang: UIN-Maliki Press, 2012
297.633 ILF h
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Fahlefi Nur Diana
"Metode Hamiltonian secara langsung digunakan untuk menghitung dinamika internal pada proses milling menggunakan ball-mill, baik keseluruhan gerak mekanik di dalam vial dan efek eksternal lainnya. Dengan merangkum keseluruhan interaksi yang terjadi di dalam sistem ball-mill, diperoleh total Hamiltonian untuk sistem ini. Observable fisisnya diperoleh dengan mengekstrak fungsi partisi. Fungsi partisinya dapat berupa fungsi temperatur maupun fungsi tekanan. Analisa numerik menggunakan metode Monte Carlo telah dilakukan untuk menggambarkan pengaruh ukuran dan jumlah material terhadap energi bebas sistem.
Hamiltonian method directly applied to calculate internal dynamics, both overall mechanic motions inside the vial and other external effects on milling process, using ball-mill. Total Hamiltonian for the ball-mill system obtained by summarizing overall interactions which are happened in the system. Physical observables are resulted by extracting partition function. The partition function can be represented as a temperature function or pressure function. Numerical analysis using Monte Carlo method has been done to depict the influence of scale and number of materials upon free energy of the system."
Lengkap +
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2010
S29384
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library
Fitria Nur Diana
"Meskipun semakin terlibat dalam Jaringan Produksi Global GPN , sektor pakaian jadi Indonesia masih berjuang untuk memastikan upah yang layak. Studi ini membuat upaya khusus untuk memperjelas hubungan erat antara upah layak dan keterlibatan perusahaan di GPN dalam industri pakaian jadi Indonesia. Secara khusus, studi ini menguji upah riil dan upah memadai pekerja produksi dalam kerangka upah layak di sektor pakaian jadi Indonesia dengan peningkatan GPN.
Temuannya adalah bahwa semakin tinggi partisipasi perusahaan dalam GPN maka upah pekerja akan semakin lebih baik. Sayangnya, meskipun keterlibatan industri pakaian jadi Indonesia di GPN berkembang, tetapi para pekerja produksi kurang mendapat manfaat darinya. Upah mereka masih cenderung rendah dan stagnan.
Despite growing engagement in Global Production Networks GPNs , the Indonesian apparel sector is still struggling to ensure decent wages. This study makes a particular attempt to clarify the close links between decent wages and firm's engagement in GPNs in the Indonesian apparel industry. More specifically, this paper examines the real wages and adequate wages of production workers within the decent wages framework in the country's apparel sector with the expansion of GPNs. It finds that the higher the engagement in GPNs, the better wages will be. Unfortunately, although the engagement of Indonesia 39 s apparel industry in GPNs is growing, the production workers are less likely to benefit from it. Their wages are still low and stagnant."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
T50879
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Nur Diana
"Penelitian ini bertujuan menjawab fenomena yang melatarbelakangi motivasi pengambilan keputusan pemberian restrukturisasi kredit kepada debitur UMKM terdampak COVID-19 di BPD X. Penelitian ini menggunakan strategi berupa studi kasus (single case study) dengan menggunakan unit analisa berjenjang (multiple embedded unit analysis). Data diperoleh dari observasi, dokumentasi, dan wawancara semi terstruktur. Penelitian ini menggunakan analisa konten, tematik, dan perbandingan konstan dengan perangkat lunak NVivo 12 Plus. Hal yang membedakan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah bahwa penelitian ini mengevaluasi fenomena pengambilan keputusan restrukturisasi kredit pada masa COVID-19 menggunakan institutional logics. Institutional logics relevan dalam menjelaskan hubungan perilaku individu dengan institusi yang dapat memengaruhi sebuah tindakan. Hasil penelitian menunjukkan symbolic carriers (regulasi) memengaruhi material carriers (perilaku aktor, rutinitas, internal prosedur) sehingga terjadi praktik coupling sebatas pada penyusunan SOP yang merujuk pada POJK No.11/POJK.03/2020; POJK No.48/POJK.03/2020; POJK No.17/POJK.03/2020, sementara praktik decoupling terjadi pada penerapan SOP dalam memutuskan restrukturisasi kredit di BPD X pada masa COVID-19. Terdapat multiple logics dari praktik restrukturisasi, yaitu logika rutinitas, aktor, dan prosedur. Kemudian, terjadi logika yang saling berkompetisi (competing logics) yaitu logika prosedur dan aktor dalam memberikan pertimbangan dan keputusan kelayakan debitur dan skema restrukturisasi kredit. Logika prosedur merupakan logika dominan (dominant/overarching logics) yang memotivasi BPD X dalam pemberian keputusan restrukturisasi kredit.
This study aims to answer the phenomena that lie behind the decision to grant credit restructuring to MSME debtors affected by COVID-19 at BPD X. This research approach uses a qualitative single case study method with multiple embedded unit analyses. Data were obtained from observation, documentation, and semi-structured interviews. This study uses content analysis, thematic, and constant comparison with the NVivo 12 Plus software. The uniqueness of this study is evaluating the phenomenon of decision-making of credit restructuring using institutional logics. Institutional logic is relevant to explain the relationship between individual behavior and institutions that can influence action. The results of the study show that symbolic carriers (regulations) affect material carriers (actor behavior, routines, internal procedures) thereby triggering the coupling practice that is limited to the preparation of SOPs referring to POJK No.11/POJK.03/2020; POJK No.48/POJK.03/2020; POJK No.17/POJK.03/2020, while the decoupling practice occurred in the implementation of SOPs in deciding credit restructuring at BPD X during COVID-19. There are multiple logics of this restructuring practice, namely the logic of routines, actors, and procedures. Then, the competing logics are the logic of procedures and the logic of actors in providing considerations and decisions on debtor eligibility and credit restructuring schemes. The logic of procedure is the dominant logic that motivates BPD X in making credit restructuring decisions."
Lengkap +
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library