Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 1 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nur Nina Rosrita
Abstrak :
ABSTRAK
Latar belakang : Penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) merupakan penyebab utama morbiditas dan mortalitas di dunia. Penyakit ini merupakan salah satu penyakit tidak menular yang menjadi masalah kesehatan masyarakat di Indonesia. Penyakit ini mempunyai beberapa komorbid seperti osteoporosis, gagal jantung, diabetes dan depresi. Depresi merupakan gangguan emosional yang sering terjadi pada penderita PPOK dan makin menurunkan kualitas hidup penderita namun sering tidak terdiagnosis di pelayanan kesehatan. Objektif : Tujuan penelitian ini adalah mendapatkan angka prevalens depresi pada pasien PPOK stabil di RSUP Persahabatan Jakarta dan hubungannya dengan kualitas hidup. Metode : Desain penelitian ini adalah potong lintang. Pasien PPOK stabil berkunjung ke poliklinik Asma/PPOK RSUP Persahabatan yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Subjek dilakukan anamnesis, pemeriksaan fisis dan spirometri untuk memastikan diagnosis PPOK dan pembagian grup dilanjutkan dengan wawancara menggunakan MINI ICD 10 (Mini International Neuropsychiatric Interview - International Classification of Disease 10) kemudian dilakukan analisis statistik. Hasil : Subjek terbanyak adalah laki-laki (92,9%) dengan kelompok usia > 65 tahun (48,9%). Jumlah depresi adalah 27 orang dari total 141 subjek dengan prevalens 19,1%. Penelitian ini mendapatkan bahwa nilai CAT sedang berat (≥ 10) mempunyai kualitas hidup yang lebih rendah dan berisiko 14 kali terjadi depresi dibanding CAT ringan (p<0,001). Penelitian ini mendapatkan hubungan bermakna pada grup PPOK yang dibagi berdasarkan gejala (p<0,001), penderita PPOK yang depresi dengan status terpajan rokok (p<0,007) dan indeks Brinkmann (p<0,026) namun tidak pada grup PPOK yang dibagi berdasarkan risiko (p>0,799) dan hambatan aliran udara yang diukur dengan spirometri. Kesimpulan : Prevalens depresi pada pasien PPOK stabil di RSUP Persahabatan Jakarta adalah 19,1%. Terdapat hubungan yang bermakna secara statistik antara kualitas hidup dengan depresi pada pasien PPOK stabil, grup PPOK yang dibagi berdasarkan gejala dalam meningkatkan risiko depresi, status merokok dan indeks Brinkmann, tidak ditemukan hubungan grup PPOK yang dibagi berdasarkan risiko dan hambatan aliran udara yang dinilai dengan spirometri.ABSTRACT Background : Chronic obstructive pulmonary disease (COPD) is a major cause of morbidity and mortality in the world. This diesease is one the main diseases problem in Indonesia. It can cause comorbid such as osteoporosis, heart failure, diabetes and depression. Depression is a common comorbid affecting COPD patients that influence quality of life but unfortunatelly this comorbid often mis or underdiagnosed. Objective : The purpose of this study is to get the prevalence of depression in stable COPD patients in Persahabatan Hospital Jakarta and its relation to the quality of life. Methods : The study design was cross-sectional. Stable COPD patients who visited the Asthma/COPD clinic in Persahabatan Hospitals Jakarta who met the inclusion and exclusion criteria. Subjects were asked for history of disease, physical examination and spirometry then underwent MINI ICD 10. Results : Most subjects were male (92,9%), in the age group > 65 years (48,9%). Prevalence of depression was 19,1%. Subjects with moderate-high CAT (≥ 10) has lower quality of life compared to subjects with mild CAT (< 10) and 14 times higher risk in having depression (p<0,001). In this study there was statistically significant relationship in COPD group that divided by symptomps (p<0,001) in causing depression, smoking status (p<0.007) and Brinkmann index (p<0,026). This study also suggests that there is no statistically relationship in COPD group that divided by risk (p>0,799) and airflow limitation that measured by spirometry (p>1,000). Conclusion : The prevalence of depression in stable COPD patients in Persahabatan Hospital Jakarta is 19.1%. There is statistically significant relationship between quality of life with depression in stable COPD patients, COPD group that is divided by symptomps in causing depression, smoking status and Brinkmann index, there is no statistically significant relationship in COPD grup that is divided by risk and airflow limitation.
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2016
Sp-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library