Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
Nurhidayati Solekah
"Pemberian ASI eksklusif dipengaruhi oleh beberapa hal, diantaranya adalah motivasi ibu dan faktor pendukung dalam memberikan ASI eksklusif seperti faktor budaya, sosial, faktor ekonomi dan faktor psikologis serta faktor dari lingkungan ibu menyusui seperti dukungan keluarga seperti suami. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara faktor pandangan budaya dan dukungan suami terhadap motivasi ibu dalam memberikan ASI eksklusif. Penelitain ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan potong lintang atau Cross Sectional. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah non-probability sampling, dengan jumlah sampel sebanyak 133 responden. Responden merupakan ibu yang memberikan ASI Eksklusif di wilayah Puskesmas Paninggilan Kecamataan Ciledug Kota Tangerang Propinsi Banten tahun 2023. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner yang disebarkan kepada ibu menyusui di kelurahan Paninggilan Ciledug. Hasil penelitian menunjukan bahwa sebanyak 80 ibu menyusui mempunyai pandangan budaya yang baik mengenai ASI Eksklusif (60.2%), mendapatkan dukungan yang baik dari suaminya (72.9%). Mempunya motivasi dalam memberikan ASI eksklusif. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara pandangan budaya dengan motivasi ibu dalam memberikan ASI eksklusif di puskesmas Paninggilan kecamatan Ciledug kota Tangerang propinsi Banten (p = 0.049) dan ada hubungan yang signifikan antara dukungan suami dengan motivasi ibu dalam memberikan ASI eksklusif di puskesmas Paninggilan kecamatan Ciledug kota Tangerang propinsi Banten (p = 0.034). Pandangan budaya yang baik serta dukungan suami yang baik memiliki peranan penting bagi ibu dalam memberikan ASI eksklusif pada bayinya.
Exclusive breastfeeding is influenced by several things, including the mother's motivation and supporting factors in providing exclusive breastfeeding such as cultural, social, economic factors and psychological factors as well as factors from the breastfeeding mother's environment such as family support such as husband. This research aims to determine the relationship between these factors. Cultural views and husband's support for mothers' motivation to provide exclusive breastfeeding. This research is quantitative research with a cross-sectional or cross-sectional approach. The target population in this study was breastfeeding mothers who had husbands in the Paninggilan community health center area, Ciledug sub-district, Tangerang city, Banten province. The sampling technique used was non-probability sampling, with a total sample of 133 respondents. Respondents were breastfeeding mothers in the Paninggilan Community Health Center area, Ciledug District, Tangerang City, Banten Province in 2023. Data was collected using an online questionnaire which was distributed to breastfeeding mothers in Paninggilan Ciledug. The results of the study showed that 80 of breastfeeding mothers had a good cultural view of exclusive breastfeeding (60.2%), the majority of breastfeeding mothers received good support from their husbands (72.9%). Most breastfeeding mothers have the motivation to exclusively breastfeed. The results of the research show that there is a significant relationship between cultural views on mothers' motivation in providing exclusive breastfeeding at the Paninggilan community health center, Ciledug sub-district, Tangerang city, Banten province (p = 0.049) and there is a significant relationship between husband's support and mothers' motivation for providing exclusive breastfeeding at the Paninggilan district health center. ciledug, Tangerang city, Banten province (p = 0.034). Good cultural views and good husband support play an important role for mothers in providing exclusive breastfeeding to their babies."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Nurhidayati Solekah
"Sectio caesarea (SC) adalah salah satu tindakan persalinan untuk mengeluarkan bayi melalui sayatan pada abdomen/laparotomi dan uterus/histerotomi. Nyeri merupakan keluhan paling umum pada ibu post sectio caesarea akibat insisi jaringan yang dapat menyebabkan insomnia, kelelahan, kecemasa, gangguan mobilitas yang akan mengakibatkan keterlambatan pemulihan ibu serta gangguan perlekatan antara ibu dan bayi. Manajemen nyeri non- farmakologis diperlukan untuk mengurangi nyeri pada ibu yang telah menjalani operasi sectio caesarea. menggunakan teknik massage effleurage pada punggung dapat berfungsi sebagai analgesik epidural yang dapat mengurangi nyeri dilakukan dua kali sehari selama tiga hari pada ibu post sectio caesarea. Penulisan karya ilmiah ini bertujuan untuk melaporkan asuhan keperawatan maternitas pada pasien post sectio caesarea yang mengalami nyeri dan pengaruh penerapan massage effleurage untuk menurunkan tingkat nyeri. Metode penulisan yang digunakan adalah studi kasus keperawatan dengan menggunakan satu pasien dengan status paritas P1A0 di Rumah Sakit Universitas Indonesia Ruang Asoka. Evaluasi yang didapatkan setelah dilakukan intervensi massage effleurage pada ibu post sectio caesarea, terdapat penurunan intensitas nyeri yang diukur menggunakan Numeric Rating Scale (NRS) penurunan yang sangat signifikan dibuktikan adanya penurunan skala nyeri dari 5 (nyeri sedang) menjadi skala 2 (nyeri ringan) dari 10. Temuan lain didapatkan klien merasakan lebih dapat mengontrol nyeri, rileks, dan merasa lebih tenang. Rekomendasi penerapan massage effleurage pada ibu post sectio caesarea untuk mengurangi nyeri. di rumah sakit. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat melakukan perbadingan efektifitas massage effleurage dengan tehknik non farmakologi lainya untuk mengurangi nyeri pada ibu post sectio caesarea.
Sectio caesarea (SC) is a delivery procedure to remove the baby through an incision in the abdomen/laparotomy and uterus/hysterotomy. Pain is the most common complaint in mothers after caesarean section due to tissue incision which can cause insomnia, fatigue, anxiety, impaired mobility which will result in delays in the mother's recovery and impaired attachment between mother and baby. Non-pharmacological pain management is needed to reduce pain in mothers who have undergone caesarean section surgery. Using the effleurage massage technique on the back can function as an epidural analgesic which can reduce pain twice a day for three days for mothers after caesarean section. The aim of writing this scientific work is to report maternity nursing care for post caesarean section patients who experience pain and the effect of applying effleurage massage to reduce pain levels. The writing method used is a nursing case study using one patient with parity status P1A0 at the University of Indonesia Hospital, Asoka Room. Evaluation obtained after the massage effleurage intervention was carried out on postcaesarean section mothers, there was a reduction in pain intensity as measured using the Numeric Rating Scale (NRS), a very significant reduction as evidenced by a decrease in the pain scale from 5 (moderate pain) to 2 (mild pain) from 10. Another finding was that the client felt more able to control pain, relaxed and felt calmer. Recommendations for applying effleurage massage to mothers after caesarean section to reduce pain. in the hospital. It is hoped that future research will be able to compare the effectiveness of massage effleurage with other non-pharmacological techniques to reduce pain in post-cesarean section mothers."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
PR-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library