Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Oom Rohmah Syamsudin
"Dunia kesusastraan Perancis tidak hanya dikuasai oleh orang-orang Perancis, melainkan diwarnai pula oleh pengarang-pengarang atau penulis-penulis luar Perancis yang memakai bahasa Perancis sebagai medianya. Hal ini berkembang terutama dalam 30 tahun terakhir ini atau tepatnya setelah tahun-tahun kemerdekaan bagi negara-negara bekas iajahan Perancis.
Negara-negara yang menggunakan bahasa Perancis sebagai bahasa pengantar atau sebagai bahasa resmi ini dikenal sebagai negara-negara Francophone. Kesusastraannya pun dikenal dengan kesusastraan Francophone, sehingga dapat dikatakan bahwa kesusastraan francophone merupakan bagian dari kesusastraan Perancis. Negara-negara yang termasuk dalam negara-negara Francophone ini adalah Belgia, Kepulauan Karibia, Guyana, Mesir, Libanon, Maghribi (Afrika Utara), Afrika hitam, Canada dan Swiss.
Dari latar belakang yang berbeda, seperti letak geografis, tradisi kebudayaan, pengalaman sejarah dan banyak hal lagi yang berbeda, muncul lah berbagai macam roman, puisi, cerita-cerita pendek, drama, yang kesemuanya mempunyai hanya satu persamaan, yaitu semuanya ditulis dalam bahasa Perancis. Hal itulah yang turut memperkaya dunia kesusastraan Perancis saat ini.
Dari sekian banyaknya negara-negara Francophone yang turut mewarnai dunia kesusastraan Perancis, saat ini yang lebih banyak menunjukkan kemajuan atau banyak dibicarakan orang karena kemajuan mereka, mengingat keterlambatan mereka meraih kemerdekaannya, adalah kesusastraan yang berasal dari Afrika, baik Afrika hitam maupun Afrika utara atau yang lebih dikenal dengan sebutan negara-negara Maghribi.
Kesusastraan Francophone mempunyai ciri--ciri khusus dari setiap negaranya, terutama den negara-negara bekas jajahan Perancis seperti negara-negara Afrika, terutama Afrika hitam atau pun dari Maghribi seperti telah dikemukakan di atas. Kebanyakan dari karya mereka masih bersifat 'ditujukan bagi orang lain'. Dalam hal ini, karya-karya mereka masih ditujukan pada orang Perancis. Karya-karya ini digunakan sebagai media untuk menarik perhatian dan bahkan untuk membalas dendam mereka pada Perancis."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1995
T8998
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Oom Rohmah Syamsudin
"Disertasi ini membahas permasalahan para imigran Maghribi di Prancis sekitar tahun 1970-1990 dalam LRG dan LYB Karya Tahar Ben Jelloun. Tujuannya adalah untuk melihat permasalahan para imigran Maghribi di Prancis ditampilkan dalam karya dan bentuk penyajiannya. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang menggunakan metodologi strukturalisme serta konsep-konsep mimikri dan hibriditas.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa para imigran Maghribi di Prancis dalam LRG dan LYB mengalami keterombang-ambingan karena tidak dapat "masuk" dalam budaya Prancis, padahal mereka telah "meninggalkan" budaya asal. Usaha untuk "masuk" dalam budaya Prancis mereka lakukan dengan cara bermimikri, meniru dan mengadopsi budaya Prancis. Mereka menjadi tokoh-tokoh yang hibrid, namun mereka tetap berada pada posisi abject, atau "tidak berada dimana-mana".
Dapat saya katakan bahwa mereka berada dalam situasi cité de transit. Tahar Ben Jelloun, sang penulis, menyajikan permasalahan para imigran Maghribi melalui bentuk novel yang hibrid: tradisi realis Prancis, tradisi lisan yang diakrabinya dari Maghribi, dan teknik-teknik jurnalistik sebagai pengaruh dari pekerjaannya sebagai jurnalis.

This dissertation is the result of research and analysis the issues of Maghrebian immigrants in France from 1970 up to 1990. The goal of this dissertation is to explore and to find out the Maghrebian immigrant problems presented in the LRG and LYB novels written by Ben Jelloun, a famous French novelist. This qualitative research apply structuralism methodology and utilizing of mimicry, hibridity, and abjection’s concepts.
Through the analysis of text structure, it can be concluded that the Maghrebian immigrants were vacillated as they were incapable of adjusting themselves in French culture whilst they have had "left" their native culture. They had been trying adjusting themselves to be accepted in the French Culture by many ways such as mimicry, imitating, and adapting French Culture.
Unfortunately, they just achieve what we call the hybrid figures, and they keep remain in the "abject" position or "not being everywhere". I would say that they are in the situation of cité de transit. Tahar Ben Jelloun, the author, presents issues of Maghrebian immigrants intelligently through a hybrid novel combined of French realist tradition, oral tradition of Maghreb and journalistic techniques as the influence of his profession as a journalist.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
D1933
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library