Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Paramita Indraswari
"ABSTRAK
Eisenberger (1986) menyatakan setiap karyawan akan membentuk persepsi global mengenai dukungan dari organisasinya. Persepsi ini dinamakan Perceived Organizational Support. Apabila karyawan merasakan dukungan tersebut tidak sesuai dengan kebutuhannya, maka karyawan dapat melakukan penarikan diri. Salah satu bentuk penarikan diri adalah turnover. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan Perceived Organizational Support dengan intensi Turnover pada karyawan usia dewasa awal di Bank X. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan non-probability sampling dengan teknik incidental sampling. Metode statistik yang digunakan adalah teknik korelasi pearson product moment. Variabel Perceived Organizational Support (POS) diukur dengan skala dikembangkan oleh Eisenberger dkk. (1986) melalui Survey of Perceived Organizational Support (SPOS). Sedangkan untuk variabel intensi turnover diukur melalui skala Withdrawal Cognition yang disusun oleh Tang, Kim, dan Tang (2000). Jumlah sampel penelitian adalah 64 karyawan Bank X. Karakteristik sampel berusia 18- 40 tahun, pendidikan minimal D3 dan sudah bekeija selama satu tahun. Hasil penelitian menunjukkan nilai korelasi sebesar -0,286 yang artinya terdapat hubungan antara Perceived Organizational Support dengan intensi turnover pada karyawan usia dewasa awal di Bank X.

ABSTRACT
According to Eisenberger, employees will create a global perception about support from the organization (1986). This perception is known as Perceived Organizational Support. If the support that the employees get does not meet their needs, employees can do withdrawal behavior. One kind of withdrawal behavior is tumover. Therefor, the aim of this research is to find the correlation between perceived organizational support and tumover intention among the employees X in early adulthood at the Bank. This study uses nonprobability sampling with incidental sampling technic. Statistic methode is using pearson product moment correlation. Variable Perceived Organizational Support (POS) is measured using the scale of Eisenberger et al (1986) called Survey of Perceived Organizational Support. The tumover intention variable is measured using the witdrawal intention by Tang, Kim, and Tang (2000). Sixty four employees of Bank X were involved in this study. The characteristic of sample are aged 18-40 years, having minimum diplome background and has worked at least one year. The result shows correlation -0,286 that shows the correlation between perceived organizational support and tumover intention among Employees in early adulthood at the bank X.
"
2009
S3607
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Paramita Indraswari
"ABSTRAK
Salah satu tugas penting dalam perkembangan masa remaja adalah mencari
identitas diri. Proses ini melibatkan evaluasi terhadap aspek-aspek dalam diri
remaja yang disebut juga dengan istilah self esteem. Self esteem yang rendah
terlihat dari pikiran yang tidak rasional, tidak berani mencari tantangan, kurang
memiliki aspirasi, merasa dirinya kurang berharga, serta menarik diri dari
lingkungan sosial. Kelima ciri tersebut tampil pada subjek penelitian ini, yaitu N
seorang remaja perempuan berusia 14 tahun. Penelitian ini dilakukan untuk
melihat modifikasi kognitif perilaku dengan menggabungkan modifikasi kognitif
berupa teknik restrukturisasi kognitif, serta modifikasi perilaku berupa visualisasi
dan memperbaiki penampilan diri dalam membantu meningkatkan self esteem
pada remaja. Penelitian ini adalah penelitian single case subject dengan desain
kuasi eksperimental, dimana hanya melibatkan satu subjek. Subjek mengikuti
lima sesi intervensi selama sembilan hari, dengan tiap pertemuan terdiri dari 1,5-2
jam. Berdasarkan pengukuran yang dilakukan dengan kuesioner Rosenberg Self
Esteem Scale, daftar cek perilaku, dan wawancara maka dapat disimpulkan bahwa
modifikasi kognitif perilaku dapat meningkatkan self esteem N (dengan teknik
restrukturisasi kognitif, visualisasi, dan memperbaiki penampilan diri). Hal ini
dapat dilihat dari keberhasilan N dalam mengidentifikasi pikiran negatifnya,
menata ulang pikiran menjadi realistis, memahami visualisasi, dan memperbaiki
penampilan dirinya.

Abstract
One of the most important aspects to be developed in adolescence period is the
search of self identity. This process involved an individual?s evaluation toward
themselves, also known as self esteem. The characteristic of adolescent with low
self esteem are having irrational mind, lack of courage to meet new challenges,
lack of aspiration, feelings of unworthy and withdrawn from social environment.
All following characteristics are shown in the subject of this research (N), a 14
years old girl. This study was conducted to understand the cognitive behavior
modification by combining cognitive modification with cognitive restructuring
technique and behavior modification with visualization and improving self
appearance, in helping adolescence to increase their self esteem. This study is a
single case subject research using quasi experimental design. One subject is
engage in five intervention session for nine days. The duration of each session is
1,5 to 2 hours. Based on the measurement that has been done using the Rosenberg
Self Esteem Scale, behavior checklist and interview, the conclusion of this study
is the cognitive behavior modification can increasing subject?s self esteem (with
cognitive restructuring techniques, visualization, and improving self appearance).
It is shown by subject?s accomplishment to identify her negative thoughts,
restructuring her way of thinking into a more realistic, understanding visualization
and her ability to improving self appearence."
2012
T31218
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library