Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Pardede, Elda Luciana
Abstrak :
Why an individual decide to migrate? By reviewing theoretical explanation, it is found that decision-making determinants are comparison of expected utility in origin and destination measured by income and location amenities minus migration costs incurred. Expectations are formed by observable and unobservable individual characteristics. With logit model, migration decision-making empirical model was constructed such as: decision to move was explained by ratio of expenditure, ratio of location indices, individuals' sex, age, education, and area in which they lived before migration. It was hypothesized that better expenditure and location indices will drive intention to migrate, males are more mobile than females, younger people are more likely to move than older people, people with higher education have higher intention to move, an.d urban people are less likely to move than rural people. Empirically tested by using 1997 IFLS, 1996 Susenas, and 1996 PODES data, it is found that expenditure, sex, age, school and health indices are insignificant while education, business and recreation index are significant.
Depok: Universitas Indonesia, 2001
S19395
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pardede, Elda Luciana
Abstrak :
Sejak tahun 1997 kurs Rupiah mengalami depresiasi terhadap Dollar Amerika Serikat (AS) yang dipicu oleh turunnya nilai Bath Thailand terhadap Dollar. Dan seperti efek domino, hal ini mempengaruhi kurs negara di kawasan Asia Tenggara lainnya seperti Malaysia dan Indonesia. Bagi Indonesia sendiri, krisis ini meluas akibatnya ke segala bidang, seperti struktur investasi, perbankan dan keuangan, bahkan ketenagakerjaan. Hal ini terlihat dari didirikannya BPPN untuk mengatasi krisis perbankan, menurunnya kinerja ekonomi sektor riil, khususnya sektor industri, dan meningkatnya jumlah pengangguran terbuka. Banyak ekonom yang telah mencoba menjelaskan fenomena krisis tersebut dengan berbagai teori, tetapi tampaknya sedikit yang mencoba menjelaskannya sebagai bagian dari siklus bisnis. Teori ekonomi mengenai siklus bisnis ini sebenarnya telah lama berkembang, dan telah diuraikan oleh beberapa ahli ekonomi terkenal, contohnya Schumpeter. Bila diklasifikasi, ada empat siklus bisnis dilihat dari jangka waktu terjadinya, yaitu Siklus Kitchen, Siklus Juglar, Siklus Kuznets, dan Gelombang Kondratieff. Siklus Kitchen adalah siklus yang mengalami satu gelombang kegiatan ekonomi, dari titik terendah yang satu ke titik terendah lainnya selama 3-4 tahun. Siklus Juglar meliputi masa waktu 9-11 tahun, dan Siklus Kuznets dalam masa waktu 15-22 tahun. Gelombang Kondratieff sendiri mengalami siklus selama 40-60 tahun. Untuk ketiga jenis siklus bisnis yang pertama, penyebab utama pergerakan gelombang kegiatan ekonomi adalah investasi. Bedanya, Siklus Kitchen menekankan peran investasi dalam stok barang-barang atau inventory investment, yang terdiri dari bahan baku atau penolong, suku cadang, barang setengah jadi maupun final goods. Siklus Juglar sendiri menekankan pada faktor investasi pada barang modal tetap, dan Siklus Kuznets-lah yang menekankan peranan penting dari sektor konstruksi. Gelombang Kondratieff sendiri menekankan peran empat faktor dinamika, yaitu inovasi dan teknologi, peperangan dan revolusi, produksi emas, dan sumber daya alam.
2000
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library