Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

"Hipertensi intrakranial idiopatik merupakan suatu penyakit tidak menular yang meningkatkan tekanan intrakranial seseorang tanpa penyebab yang jelas. Kondisi ini tidak terlalu sering terjadi, namun seiring berjalannya waktu insiden IIH semakin meningkat, dengan gejala yang paling utama dirasakan berupa nyeri kepala. Tujuan laporan ini untuk menganalisis asuhan keperawatan medikal bedah dan keefektifan penggunaan terapi musik pada pasien dengan diagnosis IIH. Metode praktik menggunakan intervensi terapi musik instrumental selama kurang lebih 20 menit dan dilakukan saat pasien mengalami nyeri kepala selama 3 hari. Setelah pemberian intervensi terjadi penurunan sensasi nyeri yang terukur pada skala VAS (Visual Analog Scale) sekitar 1-2 poin setiap harinya. Terapi musik direkomendasikan dapat diaplikasikan juga secara mandiri oleh pasien dan keluarga saat berada di rumah dengan menggunakan media yang ada dan memilih jenis musik sesuai dengan preferensi pasien.

---

Idiopathic intracranial hypertension (IIH) is a non-transmittable disease that increases a person's intracranial pressure for unknown reasons. This condition does not occur very often, but over time the incidence of IIH has increased, with the main symptom being severe headaches. The purpose of this report is to analyze the surgical nursing care and the effectiveness of using music therapy for patients with a diagnosis of IIH. The method that was used is instrumental music therapy intervention with the approximate duration of 20 minutes and was carried out when the patient experienced headache episodes throughout the span of 3 days. After providing the intervention, there was a decrease in severe pain sensation on the VAS (Visual Analog Scale) scale for approximately 1-2 points daily. Music therapy is also recommended to be applied independently by the patient and family while at home by using available media and choosing the type of music according to the patient's preferences"

"Pandemi COVID-19 merupakan sebuah peristiwa yang mengguncang dunia di berbagai sektor, khususnya bidang kesehatan. Peningkatan kasus yang terus menerus ditemukan di seluruh dunia dan juga di Indonesia, menyebabkan peningkatan jumlah pasien yang harus menjalani perawatan di ruang isolasi rumah sakit. Pasien yang dihadapkan dengan lingkungan asing memiliki kemungkinan mengalami gangguan kualitas tidur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara persepsi pasien terhadap kualitas asuhan keperawatan kebutuhan tidur dengan kualitas tidur pasien COVID-19 yang dirawat di ruang isolasi. Metode penelitian menggunakan desain cross sectional dengan teknik consecutive sampling. Penelitian ini melibatkan 59 pasien COVID-19 yang menjalani perawatan di ruang isolasi sebagai sampel. Instrumen penelitian yang digunakan adalah Kuesioner Persepsi Pasien terhadap Kualitas Asuhan Keperawatan Kebutuhan Tidur dan Kuesioner Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI). Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat hubungan yang signifikan antara persepsi pasien terhadap kualitas asuhan keperawatan kebutuhan tidur dengan kualitas tidur pasien, dengan nilai p value 0,562. Meskipun demikian, pemberian asuhan keperawatan yang juga difokuskan pada kebutuhan tidur tetap harus ditingkatkan untuk memastikan pemenuhan salah satu kebutuhan dasar pasien berupa istirahat.

---

The COVID-19 pandemic is an occurence that has affected the world in various sectors, especially in the health sector. The continuous increase in cases found throughout the world and also in Indonesia, has led to an increase in the number of patients who have to undergo treatment in hospital isolation rooms. Patients who are faced with an unfamiliar environment have the possibility of experiencing impaired sleep quality. This study aims to determine the relationship between the patient's perception on the quality of nursing care for sleep needs with the sleep quality of COVID- 19 patients who are treated in isolation rooms. The research method used a cross sectional design with consecutive sampling technique. This study involved 59 COVID-19 patients undergoing treatment in isolation rooms as samples. The research instrument used was the Patient Perception Questionnaire on the Quality of Nursing Care for Sleep Needs and the Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) Questionnaire. The results showed that there was no significant relationship between the patient's perception of the quality of nursing care for sleep needs and the quality of the patient's sleep, with a p value of 0,562. Nevertheless, the provision of nursing care that is also focused on the need for sleep must still be improved to ensure the fulfillment of one of the patient's basic needs in the form of rest."

"Pandemi COVID-19 merupakan sebuah peristiwa yang mengguncang dunia di berbagai sektor, khususnya bidang kesehatan. Peningkatan kasus yang terus menerus ditemukan di seluruh dunia dan juga di Indonesia, menyebabkan peningkatan jumlah pasien yang harus menjalani perawatan di ruang isolasi rumah sakit. Pasien yang dihadapkan dengan lingkungan asing memiliki kemungkinan mengalami gangguan kualitas tidur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara persepsi pasien terhadap kualitas asuhan keperawatan kebutuhan tidur dengan kualitas tidur pasien COVID-19 yang dirawat di ruang isolasi. Metode penelitian menggunakan desain cross sectional dengan teknik consecutive sampling. Penelitian ini melibatkan 59 pasien COVID-19 yang menjalani perawatan di ruang isolasi sebagai sampel. Instrumen penelitian yang digunakan adalah Kuesioner Persepsi Pasien terhadap Kualitas Asuhan Keperawatan Kebutuhan Tidur dan Kuesioner Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI). Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat hubungan yang signifikan antara persepsi pasien terhadap kualitas asuhan keperawatan kebutuhan tidur dengan kualitas tidur pasien, dengan nilai p value 0,562. Meskipun demikian, pemberian asuhan keperawatan yang juga difokuskan pada kebutuhan tidur tetap harus ditingkatkan untuk memastikan pemenuhan salah satu kebutuhan dasar pasien berupa istirahat.

---

The COVID-19 pandemic is an occurence that has affected the world in various sectors, especially in the health sector. The continuous increase in cases found throughout the world and also in Indonesia, has led to an increase in the number of patients who have to undergo treatment in hospital isolation rooms. Patients who are faced with an unfamiliar environment have the possibility of experiencing impaired sleep quality. This study aims to determine the relationship between the patient's perception on the quality of nursing care for sleep needs with the sleep quality of COVID- 19 patients who are treated in isolation rooms. The research method used a cross sectional design with consecutive sampling technique. This study involved 59 COVID-19 patients undergoing treatment in isolation rooms as samples. The research instrument used was the Patient Perception Questionnaire on the Quality of Nursing Care for Sleep Needs and the Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) Questionnaire. The results showed that there was no significant relationship between the patient's perception of the quality of nursing care for sleep needs and the quality of the patient's sleep, with a p value of 0,562. Nevertheless, the provision of nursing care that is also focused on the need for sleep must still be improved to ensure the fulfillment of one of the patient's basic needs in the form of rest."