Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Pranowo Tri Adhianto
"Ketika Snowden menyadari melalui awal yang tidak jelas bahwa pemerintah AS sedang memata-matai beberapa warga, ia memutuskan untuk melakukan investigasi atas masalah tersebut. Ia dipekerjakan oleh pemerintah, dengan maksud utama menemukan sumber informasi ini. Saat bekerja, ia mampu menemukan data yang dicatat dan disimpan. Informasi ini menunjukkan bahwa pemerintah sudah mengumpulkan informasi pada percakapan pribadi antara warga negara AS dan warga non AS. Ini adalah pelanggaran hak asasi manusia dan kebebasan. Snowden mengungkapkan informasi ini kepada publik, yang merupakan pelanggaran terhadap undang-undang negara. Hal itu tidak dapat diterima untuk mengungkapkan setiap rahasia pemerintah kepada publik. Ia dituduh mengungkapkan rahasia pemerintah kepada publik. Karena Snowden hanya membeberkan informasi umum tentang keburukan pemerintah, hal ini bukanlah kejahatan. Orang-orang mulai melawan pemerintah. Untuk alasan ini, pemerintah menyayangkan apa yang Snowden lakukan. Kita tidak bisa mengatakan bahwa yang Snowden lakukan buruk. Ia hanya ingin menolong rekan sebangsanya dengan membuat mereka sadar bahwa Pemerintah telah melanggar hak mereka dengan menginvestigasi tindakan pribadi mereka.

When Snowden realized through unknown initial means that the US government was spying on some citizens, he decided to conduct an investigation on the matter. He got employed by the government, with the major intention of discovering the real source of this information. While working in the office, he was able to find the data that had been recorded and stored. This information showed that the government had been collecting information on personal conversations between US citizens and non US citizens. This is a violation of human rights and freedoms. Snowden revealed this information to the public, which was a violation of the state laws. It was not acceptable at all to reveal any government secret to the public. He was accused of revealing government secrets to the public. Since Snowden only informed the public of the government ills, this was no crime. The people started fighting against the government. For this reason, the government is saddened by whatever Snowden did. We cannot say that Snowden did anything wrong. He only wanted to assist his fellow countrymen by making them realize that the government had violated their rights by investigating their private actions.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Pranowo Tri Adhianto
"Perkembangan teknologi mengubah bagaimana sebuah gerakan sosial berjalan; ada yang ldquo;tanpa usaha nyata rdquo; sehingga disebut Clicktivism, namun ada juga tetap memiliki gerakan nyata yang justru diperluas dengan menggunakan media sebagai saluran persuasi. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses relawan menginterpretasikan pesan persuasi website gerakan sosial. Studi ini dilakukan terhadap relawan gerakan Indonesia Mengajar ; gerakan ini meminta para relawan untuk menjadi guru sekolah dasar di daerah terjauh, terluar, dan terbelakang di Indonesia, memberikan pengorbanan dan dampak nyata. Menggunakan Fogg Behavior Model, penelitian dilakukan secara kualitatif dengan interview terhadap tiga narasumber. Hasilnya menunjukkan persepsi akan isi website Indonesia Mengajar sebagai sumber informasi utama berperan dalam meningkatkan efikasi diri dan motivasi, serta memicu munculnya perilaku untuk mendaftar sebagai relawan. Penggunaan bahasa yang informal, gambar serta cerita pengalaman lapangan membuat pengguna website tepersuasi secara deliberative, sehingga meningkatkan komponen motivasi Hope. Proses mendaftar melalui website yang sangat mudah memicu perilaku mendaftar sebagai relawan.Kata kunci: anak muda, Fogg Behavior Model, gerakan sosial baru, media persuasi, relawan.
Technological developments alter how a social movement works there is no real effort so called Clicktivism, but there is also still has a real movement that actually expanded by using the media as a channel of persuasion. This study aims to describe the process of volunteering to interpret the message of persuasion of social movement website. This study was conducted on volunteers of the Indonesia Mengajar movement the movement asked volunteers to become elementary school teachers in the furthest, most remote and backward areas of Indonesia, providing real sacrifices and impacts. Using Fogg Behavior Model, the research was conducted qualitatively by interviewing three interviewees. The result shows the perception of the content in Indonesian Mengajar rsquo s website as the main source of information, plays a role in improving self efficacy and motivation, and triggers the emergence of behavior to register as a volunteer. The use of informal language, pictures and field experience stories make deliberative user deliberate websites, thus increasing Hope 39 s motivational component. The process of registering through the website is very easy to trigger the behavior register as a volunteer.Keyword young adult, Fogg behavior model, new social movement, persuasion media, volunteers. "
Depok: Universitas Indonesia, 2017
T49088
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library